Kamis, 28 Januari 2010

WATAK ASLI SYAITHON

PELAJARAN APA YANG DAPAT DIAMBIL DARI AYAT INI :











Dan berkatalah syaithan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya
Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar , dan akupun telah
menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya . Sekali-kali tidak ada
kekuasaan bagiku terhadapmu , melainkan (sekedar) aku menyeru kamu
lalu kamu mematuhi seruanku , oleh sebab itu janganlah kamu mencerca
aku , akan tetapi cercalah dirimu sendiri . Aku sekali-kali tidak dapat
menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku .
Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan
aku (dengan Allah) sejak dahulu ". Sesungguhnya orang-orang yang zalim
itu mendapat siksaan yang pedih. QS. Ibrahim (14) : 22











Mungkin ini yang dapat diambil sebagai pelajaran :



1. Bahwa Allah menjanjikan sesuatu sebagai janji yang benar, dan akan menepati
janji itu dengan benar pula.





2. Kebalikannya adalah Syetan yang berjanji, tetapi tidak menepati.

3. Bahwa Allah mempunyai kekuasaan penuh terhadap makhlukNya (manusia ).
4. kebalikannya adalah Stetan yang tidak punya kuasa sama sekali terhadap manusia.
5. Syetan hanyalah menyeru dan membujuk, tidak dengan suatu paksaan, dan hati
serta keimanan yang lemah dari manusia akan mudah terbujuk.

6. Akibat dari ulah bujuk-rayu Syetan tersebut kepada manusia, yang mengakibatkan
manusia terpuruk dalam lembah dosa, Syetan tidak mau disalahkan atau dicerca ,
tapi malah meminta manusia mencerca dirinya sendiri.


7. Syetan tidak bisa membantu apapun setelah manusia berbuat dosa ; demikian juga
Syetan menyadari bahwa manusiapun tidak bisa menolongnya dari jeratan dosa.
8. Ini yang cukup mencengangkan: bahwa Syetan sama sekali tidak membenarkan bila
manusia tersebut menyekutukan dia(syetan) dengan Allah sejak dari dahulu.
9. Itulah peringatan bagi manusia yang zalim, supaya merubah sikapnya dan dapat
mengambil pelajaran dari ayat ini.













Wallahu a'lam bishshowab….














Minggu, 24 Januari 2010

HIDUP DI JALAN

HIDUP DI JALAN








Untuk yang ke sekian, aku nilis di blog-ku ini, dan kali ini aku sengaja saja
nulis tentang HIDUP DI JALAN.




Hidup di Jalan yang kumaksud ini bukan berarti kita bener-bener hidup
dijalanan yang tampa rumah, bukan itu maksudnya; tapi ini yang kutulis
semata adalah jika kita menjalani hidup dengan sarana jalanan raya, baik
itu kita naik sepeda, naik motor , naik mobil…atau bahkan jalan kaki aja.
Ketika kita menapakkan sebagian hidup waktu hidup kita dijalan, ya ada
baiknya kita mesti mengetahui dengan pasti profil dari jalanan yang kita
lalui tersebut; ya norma adat-sopan-santunnya, ya karakteristik pengguna
jalannya, lingkungan setempat yang mendukungnya, dan lain-lain; karena
dijalanan itu kita akan dapat temui : pengemudi yang ugal-ugalan, orang
yang tidak mentingin akal dan nurani, orang yang ceroboh, dan lain lain
baik itu sisi yang positif maupun negatif.



berkaintan dengan hal tersebut, maka kita terkadang akan dihadapkan
pada suatu keadaan dimana kita harus sabar, dimana kita harus tegas, dan
juga dimana kita harus kasar , harus mengutamakan rasa kasihan, dan lain
lainnya.






Yang ini nukilan status di Facebook-ku : ( masih berkaitan dengan Hidup
di Jalan ) :





Baru kepikiran: knapa gak aku sita HP & seluruh uang sopir angkot
itu?, ato aku pecahin saja lampu ato kaca kacanya?...busyet…









wajah sangar, badan bertatto,nyabrang sembarangan, ee...pas hampir
ketabrak, malah marah-marah. Kubuka kaca jendela; dan aku

teriak spontan sampai nyeprot.."Asuu!", begitu denger suara

mantebku, orang itu langsung ngibrit...., takut lu....










Kemarin sepedaan ke Majalaya, pas pulang lewat Sapan, ada anak pake
motor nyalip dengan ugal-ugalan....kenceng...kayak ular yang
cari jalan bagus; selang sepuluh menit kemudian, kujumpai

anak itu sudah tergeletak setengah sadar, dengan motornya

yang ancur....dalam hati aku berkata : " Makanya kalau nyalip

yang sopan.......bilang: punten...punten, nyuwun sewu....gitu.."








Apa komentar anda terhadap tulisan ini…?










Selasa, 19 Januari 2010

kebakaran Pasar









KEBAKARAN PASAR








Ada sebuah cerita, yang mana ini benar-benar terjadi. Pembantu dirumah
sedang menyetrika pakaian, dia tidak sadar kalau kabel seterika yang ter-
bungkus kain itu ada yang lecet, dan singkat cerita terjadilah korsleting
atau arus pendek dari listrik yang hanya menyebabkan :

1. Rasa kaget dan takut dari pembantu saya tersebut, karena saat terjadi
korsleting tersebut timbul bunyi ledakan kecil, dan percikan bunga
api , dan bau gosong yang diikuti dengan langsung padam atau putus
aliran listrik dirumah.( Juga takut kalau saya marahi kali…)

2. Akibat lain yan g terjadi , baju putih kesayangan anak saya terdapat
noda gosong dua titik, begitupun dibagian bawah setrika yang mungkin
saat terjadi posisinya sedang menindih kabel yang lecet terdapat bekas
gosong yang menimbulkan dua cekungan kecil pada logam setrika .
3. Namun Alhamdulillah tidak sampai terjadi kebakaran.

Cerita diatas mungkin juga pernah terjadi menimpa anda, baik itu pada
peralatan seterika, kulkas, tape, TV, yang kabelnya ada luka lecet ataupun
sambungan conectornya karena murah harganya jadi meleleh/mlonyot
(stecker/saklar/kabel roll/T /dll) sehingga menimbulkan korsleting.
Mendengar dan melihat sebuah pasar terbakar setelah ada wacana bah-
wa pasar itu akan direnovasi, dijadikan mall, dijadikan ini atau itu; dimana
yang terangkat kebakaran pasar itu akibat korsleting listrik ; pernahkah
dalam diri anda ( yang pernah mengalami sebagaimana cerita pembantu
yang sedang menyetrika dan terjadi korsleting ) tersirat atau paling tidak
turut memikirkan : " Apa benar begitu mudahnya korsleting listrik dapat
menimbulkan kebakaran yang memusnahkan sampai ratusan kios ? " ,
" Kalau korsleting listrik bisa menimbulkan kebakaran seperti itu , lalu
mengapa yang dirumah juga sudah beberapa kali terjadi korsleting, tapi
tidak menimbulkan kebakaran ? " , " Bukankah kalau terjadi korsleting ,
dalam hitungan detik arus listrik akan putus dari meterannya saja, dan
hanya kabel peralatan tersebut yang logam tembaganya jadi gosong atau
karet kabelnya turut lonyot bila kabel itu murah ? ".

Dari pertanyaan actual yang memang biasa terjadi tersebut, kini cobalah
anda lakukan suatu simulasi sebagai bahan uji coba terhadap penalaran.
1. Buatlah bangunan muka dasar bisa berbentuk rumah, kios, atau apa
saja terserah anda. Buatlah dari bahan kayu kering , kayu basah yang
habis kehujanan, atau dari kardus.



2. Jika sudah , isilah didalamnya dengan kain, kardus, plastik sebagaimana
sesuai gambarannya misalnya rumah, atau kios yang didalamnya terda-
pat bahan rumah tangga ada pakaian/kain, kardus,plastik.

3. Tempatkan juga kabel-kabel listrik sebagaimana persis rumah ataupun
kios, dan jangan lupa ini adalah permainan simulasi, kabelnya dibuat
ada yang lecet yang dapat menimbulkan korsleting/arus pendek.
4. Sebelum menghubungkan dengan arus listrik, persiapkan dulu alat
pemadam kebakaran , bisa apar, karung basah, air dalam ember,dll.
5. Setelah siap semua, lakukanlah penghubungan kabel tersebut dengan
arus listrik . Perhatikan dan catat apa yang terjadi dan simpulkanlah.
- Terjadikah korsleting ?




- Apa yang terjadi setelah korsleting dalam hitungan detik ?, apakah
terjadi putus otomatis aliran listrik dari meteran ?

- Terjadikah kebakaran dari model rumah atau kios tersebut?.
6. coba lakukan juga bila dalam model rumah atau kios tersebut diisikan
bahan yang mudah terbakar masih dalam kemasan rapi, catatlah apa
yang terjadi. Lakukan juga bila bahan yang mudah terbakar tersebut
tidak dalam kemasan yang rapi, tetapi memang disiramkan pada kain,
kardus atau plastik yang ada didalam model rumah atau kios simulasi
tersebut. Catatlah apa yang terjadi.



Setelah menjalani simulasi tersebut diatas, adakah sesuatu yang timbul
dalam pemikiran atau penalaran anda…?



Saya tulis ini, karena saya pernah jadi instruktur dan penilai dari tanggap
darurat kebakaran di perusahaan tempat saya bekerja. Berikan opini dan
komentar anda…













Senin, 18 Januari 2010

AKU Dan ACFTA

Aku Dan ACFTA








Ini sekedar tulisan akibat pengaruh sesuatu yang kuat dalam benakku ini,
yaitu rasa gemes akan gejolak yang seing kulihat dan kudengar baik diTV,
ataupun yang bener-bener unjuk rasa. Penolakan terhadap pemberlaku-
an ACFTA adalah wujud dari ketakutan akan matinya rejeki akibat wabah
barang-barang dari luar yang menyerbu karena ditiadakannya proteksi
dan pajak terhadap barang-barang itu. Semula aku hanya terdiam dari
adanya gejolak tersebut, sampai aku membaca makalah Al-Islam yang
sampai dengan tegas dan beraninya mengatakan bahwa ACFTA itu haram,
bahwa pemerintah salah dalam mengambil kebijakan itu, bahwa dengan
menyepakati kebijakan ACFTA adalah setuju pada bunuh diri ekonomi
di negara kita…!, semuanya bila dibaca, didengar…, kesannya memang
benar, tapi apakah sampai sebegitu parahnya momok ACFTA itu ?
Sore itu aku ke Kopo, diantar oleh Pak Agus sopir kantor, pas lewat di
jalan masuk Taman Kopo Indah I, Pak Agus mengomentari sederetan kios
yang mencapai 6 atau 8 atau 10 kios yang menjajakan produk jasa Barber-
shop alias tukang cukur…., bayangkan mungkin sekitar sepuluh kios yang
berderet dengan satu produk. Dan meski secara spontan akupun yang
juga melihatnya hanya berkoment pendek…" Itulah pasar bebas Pak….!,
sebagaimana ACFTA "




"Maksudnya…? " Tanya Pak Agus dengan wajah seriusnya yang kesannya
seperti pembela banget terhadap sekelompok kaum yang menolak keras
kebijakan ACFTA.





" Yah kalau perdagangan versi ACFTA bener-bener terjadi, akan banyak
barang masuk ke Indonesia, dari negara-negara yang tergabung dalam
kesepakatan tersebut. Jadi misal dipasaran nantinya ada kain masuk dari
A, dari B, dari C, dan dari kita sendiri dipasaran kita ,persis seperti tukang
cukur itu….pembeli adalah raja, dia bisa milih sesuai dengan qualitas dan
harga…dan juga keramahan dari penjualnya. Artinya bener-bener kita ini
dituntut untuk kompetitif, ya bekerja, ya berdoa…ya semuanya " Kataku
pada Pak Agus saat itu…..




Terus artinya…., kayaknya aku gak setuju dengan tulisan Al-Islam pada
suatu buletin jum'atnya yang menyatakan perdagangan bebas haram,
yang menulis bahwa dengan diberlakukan ACFTA berarti kita telah bunuh
diri ekonomi kita…., justru yang aku tahu bahwa islam gak kenal sistim
monopoli , bahwa kita diminta untuk berusaha menghasilkan produk
yang terbaik dimana melibatkan segala proses produksinya yang didasari
kejujuran dan halal, tentang nantinya barang kita laku atau tidak yah…itu
nantinya masyarakat yang menilai , dan peranan Allah yang memberi
rejeki pada makhlukNya yang mesti kita paham sebagaimana seorang
petani yang bekerja menanam, memupuk, merawat tanamannya dengan
sebaik dan sekuat mungkin, adapun ketika akan panen berhasil atau akan
hancur karena hama yang mendadak menyerang tanamannya, petani itu
hanya dapat menyerahkan pada yang Maha Kuasa.


Anda setuju dan faham akan tulisan ini ?, atau silahkan pilih yang sesuai
dengan keyakinan dan pemikiran anda….


































































suatu buletin jum'atnya yang menyatakan perdagangan bebas haram,
yang menulis bahwa dengan diberlakukan ACFTA berarti kita telah bunuh
diri ekonomi kita…., justru yang aku tahu bahwa islam gak kenal sistim
monopoli , bahwa kita diminta untuk berusaha menghasilkan produk
yang terbaik dimana melibatkan segala proses produksinya yang didasari
kejujuran dan halal, tentang nantinya barang kita laku atau tidak yah…itu
nantinya masyarakat yang menilai , dan peranan Allah dalam membagi
ki kepada makhlukNya yang mesti kita pahami…sebagaimana seorang
petani yang bekerja menanam, memupuk, merawat tanamannya dengan
sebaik dan sekuat mungkin, adapun ketika akan panen berhasil atau akan
hancur karena hama yang mendadak menyerang tanamannya, petani itu
hanya dapat menyerahkan pada yang Maha Kuasa.


Anda setuju dan faham akan tulisan ini ?, atau silahkan pilih yang sesuai
dengan keyakinan dan pemikiran anda….



D.BIMDA

Minggu, 11 Oktober 2009

D.BIMDA

Bermula dari tahun 90an, dimana terobsesi dari usaha kecil-kecilan dekorasi untuk
keperluan di kampus semacam seminar, acara wisuda, dll; hingga muncullah ide
membuat suatu nama dari kegiatan ini.
Nama BIMDA terlontar dari sebuah pemikiran dimana setiap kita melangkah harus
diawali dengan Bismillah , dan apapun hasilnya harus diakhiri dengan Hamdallah.
Seperti halnya kehidupan yang mengalami proses Revolusi, Cinta, dan Karier ; BIMDA-
pun yang mengalami pengembaraan diperantauan ber-evolusi jadi D.BIMDA; huruf
D yang ada didepan sebagai tambahan menunjukkan tempat evolusinya seperti halnya
nomor plat kendaraan.
Apa fokus kegiatan D.BIMDA ?, jawabannya ya apa saja yang penting tidak melanggar
dari tujuan awal saat melangkah yang diniatin dengan Bismillah, dan apapun hasil yang
didapat tetap dalam koridor rasa syukur sebagai wujud dari Hamdallah.

Prinsip Ilmu Keluar dan Berguna

Senin, 12 Oktober 2009

Prinsip Ilmu Keluar dan Berguna

Sungguh tiada kata yang dapat terucapkan guna mensyukuri semua ilmu yang telah aku dapati, kecuali dengan ucapan Alhamdulillah. Bagaimana tidak...?, dengan keadaan dan kondisiku yang
mungkin bagi orang lain akan tersirat langsung ungkapan paling drop out; paling gak bisa tuntas
sekolah....., Amien...amien Ya Robbal'alamin....,atas rahmat dan karuniaNya aku bisa membukti-
kan diri bahwa ungkapan mereka tidak benar...
Berkaitan dengan Ilmu , Almarhum Guruku pernah berkata : " Prinsip ilmu itu keluar berguna "
yang artinya semua ilmu yang aku dapat itu akan bisa dikatakan ada manakala ilmu tersebut di-
amalkan kepada siapapun yang membutuhkan. Aku mendapatkannya secaa gratis, tidak seperti
teman-teman seangkatannku yang menukarnya dengan mahar. oleh sebab itu aku selalu terngi-
ang akan kata-kata beliau tersebut, kata-kata yang merupakan amanah, kata-kata yang setia
dan turun menurun dari awal-mulanya.
Inilah aku dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Semoga Yang Maha Kuasa memberikan
KaruniaNya dan mengangkat derajatku sebagai hambaNya yang mau bersyukur.
Tak heran sejak saat itu , beberapa orang memintaku membantu memecahkan masalahnya ,
beberapa orang mintaku melihat sesuatu yang mereka tidak bisa melihat kecuali dengan ilmu ,
beberapa orang memintaku untuk mengobati, mengusir energi negatif dengan energi positif...,
Alhamdulillah beberapa orang puas dengan bantuan yang aku berikan, sehingga merekapun
memaksa memberikan sesuatu sebagai ucapan terimakasih dimana aku tak sanggup untuk me-
nolaknya sebagai rasa syukurku juga.
Semoga ilmu yang kupunya bisa sebagai jalan penerangku yang abadi baik didunia dan akherat ,
semoga apa yang kuperoleh dari amalan ilmu tersebut bukanlah suatu yang memberatkan bagi
yang memberikannya sebagai ungkapan terimakasih, karena sungguh aku Lillahi ta'ala dalam hal ini, tidak mengharapkan pamrih dari pasienku, karena aku yakin aku telah dapat pamrih dari Yang Maha Segalanya melebihi dari pemberian para pasienku. Semoga Allah selalu ridho
akan langkahku, karena kuniatkan Bismillahirrohmanirrohim...., aku meniti jalan mengikuti kodratNya , dan apapun hasilnya yang aku peroleh kusyukuri dengan Alhamdulillahirrobbil 'alamin....

PHK melanda. Sudahkah kita kuat menerimanya ?

Rabu, 14 Oktober 2009

PHK melanda . Sudahkah kita kuat menerimanya?

Ketika badai krisis menghantam negeri ini, aku mendengar, melihat beberapa perusahaan mulai goyang, dan mulai mengurangi karyawannya guna efisiensi , tak urungpun perusahaan dimana
aku bernaung mengais rejekipun diterpa hal yang sama. Pabrik ada pengurangan secara bertahap
karyawannya dari sejumlah 14 ribu sekian dikurangi sekitar 4 ribuan secara bertahap guna men-
capai arti efisiensi. Kondisi perusahaan begitu parah sampai untuk membayar pesangon karyawan
yang diPHK secara terhormat itu dilakukan dengan cara mengangsur/mencicil antar 12 sampai 24
bulan. Termasuk yang kena program tersebut sahabat-sahabatku saat dipabrik dulu, saudara dari
teman-temanku, termasuk adikku sendiri yang baru saja melahirkan kena program efisiensi itu ,
sungguh itu merupakan hantaman lahir bathin yang sulit untuk dilukiskan bagi yang belum siap.
Tiba-tiba pada medio Mei 2009, di acara meeting sore yang mendadak,karyawan di depo Bandung
pun harus dikurangi guna tercipta suatu efisiensi....dan namaku-pun termasuk didaftarnya...., demi
mendengar hal tersebut, menggigil tubuh ini....Subhanallah, Inna Lillahi wa inna ilaihi roji'un...., aku
yang telah memperhitungkan sebelumnya tetep saja merasa terguncang. Sejenak aku terpekur dalam suasana galau...., ku kuatkan dalam hati....bila ini adalah takdirNya yang harus aku jalani,
mengapa aku mesti bersedih ?, aku yakin Allah punya rencana dibalik ini semua, ada hikmah yang belum dapat aku cerna saja akan berita ini, aku harus rela dan ikhlas menjalaninya roda takdir dan kodratnya...,kuyakinkan dalam hati bahwa Dia tak akan memberi cobaan melebihi batas kekuatanku, kusampaikan pada istri dan anak-anaku...mereka harus tahu dan bersiap, semoga Yang Maha Kuasa memberi kekuatan pada kami dalam menghadapi musibah ini.
Waktu demi waktu berlalu, dari bulan Mei hingga sekarang bulan Oktober....apa yang terlontar
saat itu belum tervonis juga....Alhamdulillah, mungkin ini adalah sebagian dari rencanaNya.
Ya Allah...hamba akan tuma'ninah akan takdir dan kodratMu, semoga Kau masukkan aku dan
keluargaku sebagai hambaMu yang kuat, limpahkanlah jalan kemudahan bagi kami....amien.-

MENTADABBURI SUATU BENCANA

Selasa, 20 Oktober 2009

MENTADABBURI SUATU BENCANA

Mau melihat jiwa yang sombong mati terkubur?;
Mau melihat orang yang kaya mendadak jadi miskin ?;
Mau melihat rumah mewah yang dibanggakan runtuh rata dengan tanah ?;
Mau melihat mobil yang disayangi ditelan timbunan rumah yang ambles ditelan tanah ?;
Mau melihat uang yang tersimpan dilemari ikut tertimbun runtuhan rumah ?;
Mau melihat Tuan jadi senasib dengan pembantunya ?;
Mau melihat kesenangan dunia yang berubah menjadi penderitaan ? ;
Semua bisa dilihat diPadang
Semua bisa dilihat diPariaman....
Sungguh semua kemewahan yang dibanggakan, semua yang diangkuhkan.....setelah
kodratNya berbicara....hancur sudah tinggalkan nestapa.
Wahai jiwa yang mau berpikir, masihkah kau banggakan rasa keduniawianmu ?.
Dunia ini tiada yang kekal, dan sungguh kampung akherat akan lebih abadi ....
Maka berjalanlah didunia ini dengan tetap mengingat akan akheratmu kelak...