Jumat, 26 Februari 2010

Edisi : Reallity Show.....(2)

Satu Lagi Pelajaran Hidup.......

"Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan....??? " , aku seakan gak bisa menentukan bagaimana aku harus memberi penekanan akan makna yang kulihat....
Jam menunjukkan pukul 11:36 ketika aku memasuki pintu masjid Jum'at siang tadi, sengaja datang lebih awal untuk menjaring keutamaan-keutamaan dari berkah Jum'atan yang jatuh pada tepat jam 12:04.
Sehabis sholat Tahiyyatul masjid, mataku tertuju pada seorang bapak yang mungkin sudah berumur 70an th, tergopoh,payah, memasuki masjid dengan bantuan kursi sebagai pengganti tongkat atau kruk....entah kakinya atau apanya yang tidak bisa berfungsi baik, Bapak itu sholat sunnah sambil duduk diatas kursi....gak kuat berdiri...!. Begitu melihat Bapak itu sejumlah pengharapan dan doa meluncur manis dari lubuk hatiku....tak sadar akupun menitikan air mata. "Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyanyang, seandainya kau beri aku nikmat umur panjang, dan kekuatan dan kesehatan yang lebih dari orang tersebut....jadikanlah keadaanku melebihi semangatnya untuk beribadah kepadaMu; dan jadikanlah kehidupanku saat ini lebih baik dalam beribadah kepadaMu, sesungguhnya Kau telah beri aku nikmat kesehatan dan kegagahan....".
Tepat didepanku berdiri seorang pemuda yang lebih muda umurnya dari aku, dia sedang sholat, perawakannya tampak gagah.....namun pas kuperhatikan saat dia bangun berdiri ganti rakaat...., ada yang terasa aneh....pemuda itu ternyata ketika berdiri butuh suatu perjuangan yang hebat, kakinya menggapai-nggapai mencari keseimbangan, butuh sekian waktu untuk mencapai keseimbangan agar dia dapat berdiri tegap....." Astaghfirullohal'adzim "... dan akupun berdoa lagi...dengan air mata yang menitik juga "Ya Allah....., Kau beri aku nikmat yang tiada tara...., adakanlah dalam jiwaku semangat yang tinggi untuk beribadah padaMu; ampunilah dosa- dosaku, sungguh pemuda yang didepanku dan bapak yang dipojok sana itu memiliki niatan beribadah kepadaMu yang lebih tinggi daripadaku, sungguh aku merasa iri akan hal ini...., dan sungguh aku merasa kurang mensyukuri nikat yang telah Kau limpahkan padaku, ampunilah hambuMu yang khilaf ini...".
Apa pelajaran yang dapat kita ambil....???: Allah memberi gambaran nyata bahwa kesehatan itu penting, dan merupakan karunia yang tinggi, bahwa Allah dengan kuasaNya bisa menimpakan penyakit tampa memandang umur kita. Orang itu (bapak yang tua dengan kursinya, dan pemuda didepanku dengan masalah keseimbangannya ) merupakan contoh....mereka tak lelah, mereka tak putus asa ,dan tak banyak alasan dengan deritanya untuk tetap menjalankan ibadah kepada Allah, sementara aku yakin banyak diantara kita yang diberikan rejeki dan kenikmatan yang melebihi dari bapak dan pemuda itu, tapi tidak mau bersyukur seperti mereka, malah tak memperdulikan hari Jum'at yang mulia ini untuk beribadah kepada Allah...., mereka asyik dengan kegembiraan yang semu, sungguh benar-benar dunia membuatnya lupa...."
Sekali lagi aku teringat : " Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan....??? " ; semoga aku tak seperti itu......

Minggu, 21 Februari 2010

Edisi :Reallity Show......

SEBUAH PELAJARAN HIDUP (Edisi:Reallity Show)







Sehabis makan siang …., aku sengaja jalan-jalan…sekedar ingin mengusir
rasa kantuk yang biasanya melanda sehabis berkecukupan asupan makan
siang. Mataku tertuju pada gerobak dagangan cakue mini goreng…., ada
rasa tertarik ( karena pernah diberi seoarang teman….rasanya lumayan
untuk sekelas jajanan murmer….), tapi dimana penjualnya…..???
Aku menengok dagangan dalam gerobak tersebut, tertata rapi, apik dan
bersih…..pikirku memuji apa yang aku lihat. Tak beberapa lama dari saat
aku menengok-nengok dagangan dalam gerobak tersebut….datanglah si
penjualnya….dia begitu terburu-buru walau tenang….
" Dari mana Pak….? , koq gerobaknya ditinggal begitu saja ? " Tanyaku.
Si penjual yang masih memakai kupyah atau peci itu tersenyum , sambil
mencopot pecinya, dan memasukkan dalam tas kresek plastik warnanya
hitam…yang ternyata saat kuliirik berisi sarung yang sudah terlipat rapi.
" Dari Masjid Mas…." Jawab si Penjual.


" Koq gerobaknya ditinggal disini saja…., gak dibawa ke masjid….? , apa
gak takut hilang atau ada yang dicuri….? " Tanyaku

Si Penjual tersenyum " Enggaklah Mas…., saya titipkan ke Yang Kuasa "
Aku membeli sebungkus cakue yang harganya hanya Rp. 2000,- , dan pas
aku bayar……,dimana si Penjual harus memberiku uang kembalian , aku
jadi terkejut….karena dilaci gerobak yang tak terkunci tersebut terdapat
uang hasil jualannya…..



" Gila….uangnya ditinggal begitu saja, dilaci…gak terkunci lagi…."
Orang itu tersenyum… " Khan sudah saya titipin Yang kuasa….." ujarnya
santai sambil tersenyum.



Sejenak kemudian,aku duduk-duduk dibawah pohon persis depan kantor
sambil menikmati cakue itu, tak lupa aku tawarkan rokok 234ku ke orang
tersebut….sekedar aku ingin bincang-bincang dengannya.
" Bapak sudah berapa tahun jualan seperti ini…? " Tanyaku sambil terus
menawarkan rokokku, " Ambillah…temenin saya merokok…."
Si penjual itu tersenyum dan mengambil sebatang rokokku, dan dengan
gayaku kusuluti rokok yang sudah menempel dibibirnya dengan korekku.
Orang itu menghirup panjang dan…" Ternyata enak banget rokok ini……,
saya bisa dihitung hanya berapa kali merokok merek ini….., saya sudah
22 tahun jualan seperti ini…." Ujarnya.


" 22 tahun….., koq gak berubah….??? " Tanyaku ketlucut…..
Orang itu tersenyum…." Saya sudah berikhtiar.…, sudah bertawakkal…..,
namun jika Yang Maha Kuasa telah menakdirkan saya hanya seperti ini ,
saya kuasa apa Mas….??, apa saya harus protes pada Yang Maha Pemberi
Kehidupan dan Rejeki….??? " Ujarnya….


Kupandangi wajah si penjual cakue tersebut…., kuterawangi sebentar….
" Kalau saya bisa berharap….saya pingin jadi orang kaya, saya ingin bagus,
tampan, necis….seperti Mas , tapi bisakah kita melawan takdirNya….??"
Kutepuk-tepuk bahu si penjual cakue tersebut…. " Yaaah…..bapak yang
sabar ya…., bapak mesti ikhlas…..jika ini takdirNya..., dan bapak rela dan
ikhlas menerimanya…, bapak tetap ikhtiar, tetap tawakkal….Insya Allah…
bapak kelak menerima ganti yang lebih baik…yang lebih kekal dan hakiki,
boleh jadi bapak didunia ini hanya seoarang penjual cakue yang hidunya
kurang atau pas-pasan, tapi siapa tahu bapak disana….diakherat kelak….,
bapak derajatnya,kekayaannya,kemuliaannya melebihi para pejabat atau
orang kaya didunia ini….." Kataku….., kulihat jam tanganku menunjukan
pukul 13:10…, akupun berpamitan……" Cakuenya enak euy….."







Apa komentar anda tentang postinganku ini….????