Selasa, 26 November 2013

“Inilah dunia tempat bertumbuhnya subur penyakit bernama munafik!”



“Inilah dunia tempat bertumbuhnya subur penyakit bernama munafik!”


 "Kemunafikan bagai bermuka tiga bukan cuman dua "

Dan….lama tak menulis di blog ini , ada semacam kerinduan menulis , namun seringkali langsung terpadamkan oleh keadaan yang semakin membuatku bermalas-ria untuk konsisten mencurahkannya. Kawan…..berbagai kejadian didunia ini….atau dinegeri ini menjadikan diriku ( entah apa itu juga bagi diri kawan ) semakin muaaaakkk….; lihat saja….yang salah malah dapat simpati , malah dapat pendukung , malah dielu-elukan ; yang benar dipinggirkan dan dianggap sebagai suatu kenormalan biasa yang mungkin kalau perlu dikalahkan….inilah kemunafikan !

Dan…ternyata apa yang kita lakukan selama ini hanyalah sesuatu yang tak luput dari konspirasi kemunafikan, tanpa kita sadari. canda dan tawa kita hanyalah wujud kemunafikan, kata-kata adalah kemunafikan, sikap yang manis hanyalah kemunafikan, perawakan yang menarik hanyalah kemunafikan, semuanya kemunafikan, apa yang kita sandang dan perbuatan amalan adalah pengejawantahan dari wujud kemunafikan. kebenaraan sejati hanyalah milik  Yang Maha Suci bertahtakan dilangit, sedang bumi adalah sumber kemunafikan hakiki. Semuanya perbuatan yang kita lakukan hanyalah “agar orang mengatakan dan menilai..” bukan “agar Allah meridhoi..”. Keikhlasan yg ada dalam diri ini hanya sepersekian persennya saja, selebihnya hanyalah nyata-nyata kemunafikan.

Begitu sering kita merasa bangga ketika dipuji, mengapa? apakah dengan kita bangga akan pujian itu lantas Allah akan melimpahkan rahmatNya?

Begitu sering kita berpenampilan menarik hanya untuk kesenangan mata orang lain, namun setelahnya kita acak-acakan tak karuan apakah orang akan senang ? , orang akan terpesona dan kesengsem ?, mengapa?,  apakah dengan kekaguman orang lain kepada kita tersebut lantas Allah akan meridhoi kita?

Begitu mengagumkannya apa yang kita bicarakan dengan retorika yg luar biasa, namun ternyata kita adalah “kosong” tak berisi sedikitpun, mengapa? apakah dengan dealektika yg luarbiasa itu, lantas Allah akan melimpahkan barokahnya?

Begitu padat agenda acara kita sampai bingung mana yang harus didahulukan, sehingga semua orang akan berdecak kagum dan berkata “luar biasa’, mengapa?, apakah dengan semakin banyak orang yang membangga-banggakan kita maka Allah akan melimpahkan rahmat dan hidayahnya?
Dunia adalah sumber kemunafikan , yah sumber kemunafikan… kita berkata tidak, tapi dilain pihak ,kita mengatakan iya dengan bangganya, kita membenarkan, namun dilain sisi lain kita menyalahkan bahkan memaki-maki,…

Mengapa kita tidak “mengiyakan” dengan tegas?, mengapa kita tidak “menyalahkan” dan memaki-maki? bukan malah bersembunyi. Apa yang kita rasakan didunia hanyalah kamuflase….
Kebenaran hanyalah milik Dia….Dzat Yang Maha Kuasa yang bertahtakan dilangit, dan tak bisa kita pungkiri itu semua…

Semoga tulisan ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pembenahan diri dan pencerahan jiwa.