SEBUAH PELAJARAN HIDUP (Edisi:Reallity Show) | ||||||
Sehabis makan siang …., aku sengaja jalan-jalan…sekedar ingin mengusir | ||||||
rasa kantuk yang biasanya melanda sehabis berkecukupan asupan makan | ||||||
siang. Mataku tertuju pada gerobak dagangan cakue mini goreng…., ada | ||||||
rasa tertarik ( karena pernah diberi seoarang teman….rasanya lumayan | ||||||
untuk sekelas jajanan murmer….), tapi dimana penjualnya…..??? | ||||||
Aku menengok dagangan dalam gerobak tersebut, tertata rapi, apik dan | ||||||
bersih…..pikirku memuji apa yang aku lihat. Tak beberapa lama dari saat | ||||||
aku menengok-nengok dagangan dalam gerobak tersebut….datanglah si | ||||||
penjualnya….dia begitu terburu-buru walau tenang…. | ||||||
" Dari mana Pak….? , koq gerobaknya ditinggal begitu saja ? " Tanyaku. | ||||||
Si penjual yang masih memakai kupyah atau peci itu tersenyum , sambil | ||||||
mencopot pecinya, dan memasukkan dalam tas kresek plastik warnanya | ||||||
hitam…yang ternyata saat kuliirik berisi sarung yang sudah terlipat rapi. | ||||||
" Dari Masjid Mas…." Jawab si Penjual. | ||||||
" Koq gerobaknya ditinggal disini saja…., gak dibawa ke masjid….? , apa | ||||||
gak takut hilang atau ada yang dicuri….? " Tanyaku | ||||||
Si Penjual tersenyum " Enggaklah Mas…., saya titipkan ke Yang Kuasa " | ||||||
Aku membeli sebungkus cakue yang harganya hanya Rp. 2000,- , dan pas | ||||||
aku bayar……,dimana si Penjual harus memberiku uang kembalian , aku | ||||||
jadi terkejut….karena dilaci gerobak yang tak terkunci tersebut terdapat | ||||||
uang hasil jualannya….. | ||||||
" Gila….uangnya ditinggal begitu saja, dilaci…gak terkunci lagi…." | ||||||
Orang itu tersenyum… " Khan sudah saya titipin Yang kuasa….." ujarnya | ||||||
santai sambil tersenyum. | ||||||
Sejenak kemudian,aku duduk-duduk dibawah pohon persis depan kantor | ||||||
sambil menikmati cakue itu, tak lupa aku tawarkan rokok 234ku ke orang | ||||||
tersebut….sekedar aku ingin bincang-bincang dengannya. | ||||||
" Bapak sudah berapa tahun jualan seperti ini…? " Tanyaku sambil terus | ||||||
menawarkan rokokku, " Ambillah…temenin saya merokok…." | ||||||
Si penjual itu tersenyum dan mengambil sebatang rokokku, dan dengan | ||||||
gayaku kusuluti rokok yang sudah menempel dibibirnya dengan korekku. | ||||||
Orang itu menghirup panjang dan…" Ternyata enak banget rokok ini……, | ||||||
saya bisa dihitung hanya berapa kali merokok merek ini….., saya sudah | ||||||
22 tahun jualan seperti ini…." Ujarnya. | ||||||
" 22 tahun….., koq gak berubah….??? " Tanyaku ketlucut….. | ||||||
Orang itu tersenyum…." Saya sudah berikhtiar.…, sudah bertawakkal….., | ||||||
namun jika Yang Maha Kuasa telah menakdirkan saya hanya seperti ini , | ||||||
saya kuasa apa Mas….??, apa saya harus protes pada Yang Maha Pemberi | ||||||
Kehidupan dan Rejeki….??? " Ujarnya…. | ||||||
Kupandangi wajah si penjual cakue tersebut…., kuterawangi sebentar…. | ||||||
" Kalau saya bisa berharap….saya pingin jadi orang kaya, saya ingin bagus, | ||||||
tampan, necis….seperti Mas , tapi bisakah kita melawan takdirNya….??" | ||||||
Kutepuk-tepuk bahu si penjual cakue tersebut…. " Yaaah…..bapak yang | ||||||
sabar ya…., bapak mesti ikhlas…..jika ini takdirNya..., dan bapak rela dan | ||||||
ikhlas menerimanya…, bapak tetap ikhtiar, tetap tawakkal….Insya Allah… | ||||||
bapak kelak menerima ganti yang lebih baik…yang lebih kekal dan hakiki, | ||||||
boleh jadi bapak didunia ini hanya seoarang penjual cakue yang hidunya | ||||||
kurang atau pas-pasan, tapi siapa tahu bapak disana….diakherat kelak…., | ||||||
bapak derajatnya,kekayaannya,kemuliaannya melebihi para pejabat atau | ||||||
orang kaya didunia ini….." Kataku….., kulihat jam tanganku menunjukan | ||||||
pukul 13:10…, akupun berpamitan……" Cakuenya enak euy….." | ||||||
Apa komentar anda tentang postinganku ini….???? |
Minggu, 21 Februari 2010
Edisi :Reallity Show......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar