Dinegeri ini
sudah jadi suatu budaya , bila BBM atau Bahan Bakar Minyak harganya naik ,
pasti akan diikuti dengan kenaikan harga barang dan jasa lainnya ; walau hal
itu juga berlaku jika gaji PNS naik maka harga barang dan jasa juga akan naik.
Jika dulu saat
sekolah SD , di UUD’45 ada pasal yang menyebutkan bahwa hasil bumi dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat ;
mungkin sekarang ini sudah tak bisa memenuhi harapannya ; dikarenakan hasil
bumi yang namanya Bahan Bakar Minyak di Indonesia sudah tak berimbang dengan
jumlah penduduk dan kebutuhan akan konsumsi Bahan Bakar Minyak tersebut ; dan
yang namanya harga subsidi yang sekian puluh tahun telah sukses berhasil menina-bobokan rakyat dan menjadi suatu kebudayaan yang rasanya
tidak boleh diubah dan dirubah, padahal
hal tersebut semakin mencekik akan kehidupan bernegara.
Pemerintah
selalu berusaha menaikkan harga BBM guna menyelamatkan anggaran keuangan Negara
dan mencegah timbulnya dan membesarnya hutang Negara ; namun rakyat pada
umumnya selalu menolak kenaikan harga BBM tersebut dikarenakan rakyat menilai
bahwa subsidi yang diberikan selama ini tidak pas porsi peruntukkannya.
Permasalahannya
jelas yaitu pemerintah ingin mengurangi subsidi BBM yang dengan begitu
setidaknya angka puluhan triliyun rupiah itu bisa diselamatkan dan atau
dipergunakan untuk keperluan pembangunan lainnya mengingat banyak PR dari
Pemerintah yang harus dikerjakan supaya negeri ini bisa mewujudkan kesejahteraan
negeri ini dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya bagi seluruh rakyat Indonesia .
Dan ini
adalah opiniku tentang bagaimana cara terbaik agar masalah BBM ini tidak
menjadi beban Pemerintah ( oh iya pemerintah
disini artinya termasuk anggota Dewan lho ) dengan selalu memberikan
subsidi. Antara lain :
1. Pemerintah harus membatasi pemakaian
BBM untuk mobil dinas termasuk mobil dinas TNI dan Polri yang ada diseluruh
negeri ini dan diseluruh pejabat pemerintahan , dengan tetap menjaga agar mutu kinerjanya.
Alasan pemikiranku : pasti banyak kebocoran penggunaan konsumsi BBM untuk
keperluan yang diluar lingkup kerja. Kalau perlu pejabat dan wakil pejabat itu
dijemput saja saat mereka berangkat bekerja oleh satu mobil dinas ; demikian
juga untuk kepala biro atau yang setara juga dijemput dengan 1 mobil/bus jika
berangkat kerja ; dengan begitu maka mobil dinas tak perlu banyak , irit BBM ,
irit biaya perawatan , SDM driver , karena berangkatnya dijemput jadi akan
lebih disiplin kerja dan semangat kebersamaan, mengurangi jumlah
mobil/kendaraan dijalanan , mengurangi polusi dan kemacetan . Mobil dinas tetap
ada tapi tak perlu banyak .Selanjutnya pikir sendiri saja….pasti akan semakin
banyak keuntungan yang akan anda temukan tanpa mengurangi kinerja
operasionalnya…; adapun kalau ada pejabat yang masih merasa terkendala dengan
kebijakan baru ini dalam melakukan aktifitas kerjanya….ya silahkan mundur atau
dipecat saja! ( itu namanya manja dan pingin enaknya saja ).
2. Batasi pemakaian konsumsi BBM
kendaraan baik itu mobil ataupun motor yang dimiliki oleh wajib pajak sesuai
porsi spesifikasinya bisa berdasarkan tahun produksi ataupun kapasitas silinder
mesinnya ; misalkan : Mobil 1500cc keatas harus memakai BBM Premium harga non
subsidi ataumemakai Pertamax dengan harga subsidi. Mobil tersebut diberi
batasan pemakaian konsumsi BBM untuk perbulannya misalkan 150 liter ; maka
untuk pemakaian melebihi batas konsumsi akan dikenakan harga tertinggi ( harga
non subsidi ). Demikian juga batasan konsumsi untuk sepeda motor dan kendaraan
angkutan umum . Eiit…..Jangan bilang susah caranya yaaa…., karena negeri ini
banyak orang pinter kalau cuman untuk membuat tools ini ! ( kuncinya : SAMSAT &
SPBU).
Dalam pemikiranku : Jika ini bisa berjalan , maka kita bisa mengetahui
jumlah dan individu siapa saja yang memiliki kendaraan baik itu roda 4 atau
lebih maupun motor ; pendapatan pajaknya berikut pajak tambahan ( pajak
progressif ) ; mengetahui berapa jumlah konsumsi BBM , mengetahui dampak polusi
, gambaran kemacetan , dll.
3. Memberdayakan sumber bahan bakar alternative
sekaligus pemakaiannya sebagai pengganti bahan bakar fosil ; dan melakukan
peningkatan skill eksplorasi sehingga bisa mengurangi dan atau mengambil-alih
kontraktor asing yang mengambil/mendapat jatah 30% BBM yang dihasilkan dari bumi Indonesia selama
ini ( di pemikiranku : ini sangat rawan akan manipulasi data actual berapa
total yang berhasil mereka eksplorasi per harinya ??).
4. Berusaha meningkatan pendapatan
perekonomian perkapita rakyat Indonesia sehingga bisa lebih sejahtera dan lebih
bersaing dengan bangsa lain.
Mungkin
hanya itu pemikiranku dalam mengkaji soal gonjang-ganjingnya BBM di tanah air
tercinta ini ; Semoga bisa bermanfaat….semua kupersembahkan untuk Negeriku
tercinta ini….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar