Minggu, 21 Februari 2010

Edisi :Reallity Show......

SEBUAH PELAJARAN HIDUP (Edisi:Reallity Show)







Sehabis makan siang …., aku sengaja jalan-jalan…sekedar ingin mengusir
rasa kantuk yang biasanya melanda sehabis berkecukupan asupan makan
siang. Mataku tertuju pada gerobak dagangan cakue mini goreng…., ada
rasa tertarik ( karena pernah diberi seoarang teman….rasanya lumayan
untuk sekelas jajanan murmer….), tapi dimana penjualnya…..???
Aku menengok dagangan dalam gerobak tersebut, tertata rapi, apik dan
bersih…..pikirku memuji apa yang aku lihat. Tak beberapa lama dari saat
aku menengok-nengok dagangan dalam gerobak tersebut….datanglah si
penjualnya….dia begitu terburu-buru walau tenang….
" Dari mana Pak….? , koq gerobaknya ditinggal begitu saja ? " Tanyaku.
Si penjual yang masih memakai kupyah atau peci itu tersenyum , sambil
mencopot pecinya, dan memasukkan dalam tas kresek plastik warnanya
hitam…yang ternyata saat kuliirik berisi sarung yang sudah terlipat rapi.
" Dari Masjid Mas…." Jawab si Penjual.


" Koq gerobaknya ditinggal disini saja…., gak dibawa ke masjid….? , apa
gak takut hilang atau ada yang dicuri….? " Tanyaku

Si Penjual tersenyum " Enggaklah Mas…., saya titipkan ke Yang Kuasa "
Aku membeli sebungkus cakue yang harganya hanya Rp. 2000,- , dan pas
aku bayar……,dimana si Penjual harus memberiku uang kembalian , aku
jadi terkejut….karena dilaci gerobak yang tak terkunci tersebut terdapat
uang hasil jualannya…..



" Gila….uangnya ditinggal begitu saja, dilaci…gak terkunci lagi…."
Orang itu tersenyum… " Khan sudah saya titipin Yang kuasa….." ujarnya
santai sambil tersenyum.



Sejenak kemudian,aku duduk-duduk dibawah pohon persis depan kantor
sambil menikmati cakue itu, tak lupa aku tawarkan rokok 234ku ke orang
tersebut….sekedar aku ingin bincang-bincang dengannya.
" Bapak sudah berapa tahun jualan seperti ini…? " Tanyaku sambil terus
menawarkan rokokku, " Ambillah…temenin saya merokok…."
Si penjual itu tersenyum dan mengambil sebatang rokokku, dan dengan
gayaku kusuluti rokok yang sudah menempel dibibirnya dengan korekku.
Orang itu menghirup panjang dan…" Ternyata enak banget rokok ini……,
saya bisa dihitung hanya berapa kali merokok merek ini….., saya sudah
22 tahun jualan seperti ini…." Ujarnya.


" 22 tahun….., koq gak berubah….??? " Tanyaku ketlucut…..
Orang itu tersenyum…." Saya sudah berikhtiar.…, sudah bertawakkal…..,
namun jika Yang Maha Kuasa telah menakdirkan saya hanya seperti ini ,
saya kuasa apa Mas….??, apa saya harus protes pada Yang Maha Pemberi
Kehidupan dan Rejeki….??? " Ujarnya….


Kupandangi wajah si penjual cakue tersebut…., kuterawangi sebentar….
" Kalau saya bisa berharap….saya pingin jadi orang kaya, saya ingin bagus,
tampan, necis….seperti Mas , tapi bisakah kita melawan takdirNya….??"
Kutepuk-tepuk bahu si penjual cakue tersebut…. " Yaaah…..bapak yang
sabar ya…., bapak mesti ikhlas…..jika ini takdirNya..., dan bapak rela dan
ikhlas menerimanya…, bapak tetap ikhtiar, tetap tawakkal….Insya Allah…
bapak kelak menerima ganti yang lebih baik…yang lebih kekal dan hakiki,
boleh jadi bapak didunia ini hanya seoarang penjual cakue yang hidunya
kurang atau pas-pasan, tapi siapa tahu bapak disana….diakherat kelak….,
bapak derajatnya,kekayaannya,kemuliaannya melebihi para pejabat atau
orang kaya didunia ini….." Kataku….., kulihat jam tanganku menunjukan
pukul 13:10…, akupun berpamitan……" Cakuenya enak euy….."







Apa komentar anda tentang postinganku ini….????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar