Minggu, 27 Maret 2011

JALANAN FENOMENA KEHIDUPAN (bagian II)

Yah....kali ini akau ingin melanjutkan tulisanku yang lalau, makanya kuberi judul :
JALANAN FENOMENA KEHIDUPAN ( Bagian II ) , kalau kemarin sudah sampai ke lampu merah diperempatan Kopo , nah ini ada yang menarik untuk ditulis....

Diperempatan Kopo itu ada pengamen dengan alat musik suling, instrumennya lagu sunda..., lengkingannya seperti tangisan periangan....sunda banget,. Pengamen ini bila hari ini ditemui diperempatan Kopo , pasti besok dapat ditemui diperempatan Leuwi Panjang....; dan kalau dikedua perempatan itu gak ada....artinya mungkin bapak itu lagi punya orderan tanggapan, atau bahasa kerennya lagi konser...!. Disepanjang antara Kopo sampai Leuwi Panjang termasuk daerah parkiran atau garasi bis terpanjang....tercatat dibenakku ada 9 bis parkir di garasi terpanjang itu....wk wk wk wk....makan satu jalur sendiri ya....
Menuju perempatan Leuwi Panjang  sudah tentu disapa dengan keramaian didepan terminal Bus Leuwi Panjang, yang cukup semrawut tur banget....angkot,taksi,bis, belum mobil yang putar arah ,enambah kesemrawutan tersendiri....

Lepas dari lampu merah Leuwi Panjang disapa dengan kesemrawutan dan kemactan akibat tidak konsekwen disiplinnya sopir angkut 05 yang kadang ngetem sampai 3 jalur mobil....., belum lagi ada elf, bus....wualah biasa tuch..., jadi jangan heran kalau disitu merupakan salah satu titik kemacetan Jalan Soekarno Hatta. Dan lepas dari macet tersebut, ada lagi kawasan garasi bus yang lebih panjang lagi bila dibandingkan garasi antara Kopo - Leuwi Panjang. Dan pagi itu kutemui ada 15 bus parkir dibadan jalan yang ada 3 lajur itu.....; kenapa ya....penyakit ini tidak diberantas ? , padahal sudah pernah dijadikan tajuk disuatu Surat Kabar....

Melaju selanjutnya adalah antara perempatan Inhoftank sampai perempatan Moch Toha , memang gak ada kemacetan yang gak berarti....wk wk wk wk....kecuali mulai putaran balik sampai pas perempatan, dimana lagi-lagi angkot 05 jadi biang kemacetan. Angkot itu ngetem disisi kanan yang merupakan jalur cepat!, edyan apa enggak???. Bagi pengemudi yang belum tahu celah, mereka akan sering terpentok dengan ulah sopir angkut yang menvari penumpang dengan cara ngetem disisi jalur cepat tersebut. Dan kalau sudah macet....wualah.....jarak 200 mtr...3x lampu hijau gak akan ketangkap/lolos!, sungguh ini amatlah keterlaluan.

Selepas dari perempatan tersebut, bisa dikatakan gak ada perlawanan yang berarti....artinya....cukup lancar-lancar saja, sampai sekitar 300 meter menjelang perempatan Batununggal....maklum disitu ada kampus yang cukup buanyak banget mahasiswanya....; dan disitu ada belokan untuk angkot yang kearah Sukaati....; dan diperempatan itu, aku mengambil arah kekanan, masuk ke gerbang kompleks Batununggal...karena didaerah itulah aku ngupoyo upo....alias bekerja.

Sampai disini tulisan ini, semoga bisa dijadikan bahan referensi bagi Anda yang akan singgah dan menuju kota Bandung.

Kamis, 24 Maret 2011

JALANAN FENOMENA KEHIDUPAN (bagian I)

Kali ini aku mau menulis lagi...., tentang apa yang kulihat dijalanan sepanjang +/- 15 km yang kulalui saat berangkat kerja ; makanya tulisan ini kuberi judul JALANAN FENOMENA KEHIDUPAN.
Lampu hijau yang kulihat menunjukan digit 10 tak sempat kulalui meski hanya tinggal 200 meteran, maklum rada macet, sehingga aku berhenti ketika lampu merah menunjukan digit 46.....; mata ini melihat kanan-kiri...., gila ini gak ada polisi yang ngawasin, pantesan aja didepan ,disamping banyak angkot yang ngetem seenak udelnya...; dan ketika lampu hijau menyala...., eee....masih ada yang sudah kena merah masih nylonong.....dan akhirnya berhenti ditengah.....huuuhhgg....sudah gak pakai helm, lampu merah diterjang saja....; mestinya mbok tahu diri, apalagi sudah ada digit yang gedhe dan jelas banget dilihat oleh mata....; inilah salah satu penyebab kemacetan, karena banyak yang gak konsekwen akan arti ketertiban berlalu-lintas.

Memasuki daerah pasar Cijerah....wow....ini apalagi...., banyak kotoran kuda yang masih kemebul berasap, dan yang sudah penyet menghiasi jalanan...., mana semalam habis hujan jadi sampah-sampah masih terlihat dijalanan yang masih juga basah ngecembeng karena saluran air yang gak lancar....; nah apalagi didepan persis Pasar Pola Cijerah....deretan mobil,motor,becak,maupun delman uyel-uyelan dikemacetan....
Memasuki jalan Bojong Raya bisa dikatakan gak ada kemacetan yang berarti, namun begitu belok Jalan Hollis....kemacetan mulai menyapa, sampai akhirnya sampai di perempatan Pasir Koja. Nah karena lampu merah, dan memang agak lama banget sampai digit 181 , maka kupakai untuk melihat kanan kiri jalanan. Bisa dikatakan hari Jum'at ini gak semacet seperti hari yang lainnya. Namun ada pemandangan yang menarik ; kulihat ada petugas kebersihan yang memakai rompi kuning dengan tulisan BANDUNG BERMARTABAT di bagian punggungnya sedang membersihkan sampah di trotoar dan pinggiran jalan Soekarno Hatta yang ada dilajur kiri ; anehnya.....itu petugas kebersihan bukannya mengumpulin sampah dengan sapunya sampai bersih, tapi ada beberapa sampah yang dia sengaja masukkan kedalam celah-celah beton selokan....( 2 bulan yang lalu selokan sudah dibersihin, dan sampahnya ada 2 truk ), pantesan saat itu sering banjir ketika hujan tak terlalu deras dibelokan itu....ada sampai 0,3 meter ketinggian airnya karena kontur jalan yang miring melandai.
Sekarang dudah gak pernah banjir lagi, tapi entah sebulan atau dua bulan mendatang, jika warga Bendung lebih demen membuang sampah disembarang tempat atau selokan.....pasti gak sampai dua bulan akan banjir lagi....(hmmm...2 bulan lagi artinya bulan Juli....wuaaah sudah gak musim hujan ; tapi belum tentu juga, mengingat musim dinegeriku ini sudah mulai rusak! ).

Ketika hampir sampai di kawasan Pasar Caringin , biasanya mulai ditandai oleh banyaknya truk yang nongkrong dipinggiran jalan, jadi jalan yang ada 3 jalur itu, 1 jalur sudah terpakai untuk parkiran truk,bis, angkot ngetem..., inilah Bandung....kudengar angkot jurusan Cimahi - Leuwi Panjang aja ada sekitar 6000 unit yang berkeliaran mencari penumpang di rute yang berjarak sekitar 15 km ( kebayang ya ....buanyaknya kayak apa....), Pemandangan yang menarik ada seorang kru truk angkutan yang tidur dengan nyenyak hanya beralas tikar plastik diatas aspal yang terlihat masih basah oleh guyuran hujan,meskipun berada dibawah truk....wk wk wk....apa nggak anyep dan masuk angin ya...????, kepikiran lagi kalo truknya jalan malah bisa kelindes dia.....

bersambung....soalnya gak cukup euy...., aku harus siap-siap jum'atan dulu...
Semoga tulisan yang belum rampung ini, bisa bermanfaat.....

Senin, 21 Maret 2011

Taushiyah , tentang Ahmadiyah

Akhir-akhir ini, yang masih selalu saja jadi lelakon diperjalanan hidup bernegara di Republik Indonesia ini, adalah kemelut pertentangan soal AHMADIYAH.
Beikut ini ada nukilan  taushiyah tentang Ahmadiyah , semoga dapat memberikan penjelasan tentang ajarannya,seluk-beluk pendirinya , dan yang jelas semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita sebagai ummat muslim yang peduli akan kemurnian ajaran Islam.
Berikut ini hasil Copas-nya :

Kesesatan Ahmadiyah
  Beri komentar Kirim ke teman
   
 
Umumnya para ulama di dunia menyatakan bahwa Ahmadiyah itu bukan bagian dari Islam. Sebab doktrin-doktrin yang mereka ajarkan sudah terlalu jauh menyimpang dari aqidah Islam. Diantaranya apa yang telah diedarkan oleh Liga Fiqih Islam (Majma' Fiqih Islami) tentang sesatnya doktrin Ahmadiyah:
a. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa Allah SWT itu seperti manusia, Dia melakukan puasa, shalat, tidur, bangun, menulis, bersalah bahkan melakukan hubungan seksual (Maha Suci Allah).
b. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa tuhan mereka itu berkebangsaan Inggris, yang berbicara kepada Mirza Ghulam Ahmad dengan bahasa Inggris.
c. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa kenabian itu belum selesai dan masih akan ada nabi terus. Menurut mereka Allah akan mengutus nabi berdasarkan keperluan. Dan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi yang paling utama dan paling agung dibandingkan semua nabi yang pernah ada.
d. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa malaikat Jibril turun kepada Mirza Ghulam Ahmad dan memberinya wahyu. Dan ilham-ilham yang diterima Mirza seperti Al-Qur'an.
e. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa tidak ada Al-Qur'an kecuali yang dibawa oleh Al-Masih yang dijanjikan kedatangannya, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Tidak ada hadits kecuali apa yang diajarkan Mirza. Dan tidak ada nabi kecuali di bawah wewenangnya.
f. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa kitab suci mereka diturunkan dengan nama 'Al-Kitab Al-Mubin', di mana yang dimaksud itu bukan Al-Qur'an.
g. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa mereka adalah pemeluk agama yang baru yang mandiri, dengan syariat yang independen, serta berkeyakinan bahwa kedudukan orang-orang yang menjadi teman Mirza Ghulam Ahmad seperti kedudukan para shahabat kepada Nabi Muhammad SAW.
h. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa kota Qodian itu seperti Mekkah dan Madinah, bahkan kota itu lebih suci dari keduanya. Tanah Qodian adalah tanah suci dan kota itu menjadi kiblat mereka serta kesana pula mereka melakukan ibadah haji.
i. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa bahwa perintah jihad tidak pernah ada serta mereka fanatik buta dengan keinginan penjajah Inggris. Dan bahwa penjajah Inggris adalah tuan mereka berdasarkan nash kitab suci mereka.
j. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa semua pemeluk agama Islam itu kafir, kecuali mereka yang masuk dalam Ahmadiyah. Mereka pun melarang pengikutnya untuk menikah dengan orang lain kecuali dengan sesama pengikut mereka sendiri.
k. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa hukum khamar, opium, narkotika dan benda memabukkan lainnya tidak haram.
l. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah anak tuhan.
2. Siapakah Mirza Ghulan Ahmad?
Dia lahir pada tahun 1839 di India, tepatnya di kampung Qodian, wilayah Punjab. Dan meninggal di usia 69 tahun tepatnya pada tahun 1908. Dia lahir dari sebuah keluarga yang agak kurang baik di mata rakyat India, bahkan dikenal sebagai keluarga pengkhinat bangsa atas penjajahan Inggris. Latar belakang kisah berdirinya paham sesat buatan Mirza ini memang lebih terfokus kepada proses penjajahan Inggris atas India serta tipu daya penjajah itu dalam meredam semangat jihad perlawanan atas penjajahan Inggris.
Inggris ingin memanfaatkan ketokohan Mirza untuk dijadikan salah satu kaki tangan penjajah dalam rangka mengendorkan semangat perlawanan bangsa India muslim dalam mengusir penjajah. Maka diantara doktrin utama saat itu adalah menafikan perintah jihad. Juga mendoktrinkan bahwa tuhan itu adalah orang Inggris dan berfirman dalam bahasa Inggris.
Lalu dengan diback-up oleh beragam fasilitas penjajah, ajakan sesat Mirza ini dianggap efektif untuk meredam jihad. Sehingga pada periode berikutnya, Mirza semakin membabi buta dalam rangka mengobrak-abrik isi aqidah Islam, sebagaimana yang sudah kami sebutkan di atas. Maka dari hanya sekedar meredam jihad, paham sesat Mirza ini berkembang sampai dia mengatakan bahwa dirinya adalah nabi, bahkan nabi yang paling besar. Selanjutnya dia pun pernah menyebutkan bahwa dirinya adalah anak tuhan. Nauzu billahi min zalik.
Tentu saja para ulama di India marah besar terhadap ajaran sesat Mirza. Apalagi kita tahu bahwa India juga gudang para ulama besar dunia. Mereka pun sepakat untuk menyatakan bahwa Mirza dengan segala ajarannya itu sudah bukan muslim lagi alias kafir. Salah seorang ulama India, Syeikh Abul Wafa' yang juga pemimpin Jamaah Ahlul Hadits pernah mendebatnya, menjatuhkan semua hujjahnya dan membuka kedoknya. Namun ketika Mirza tidak bergeming dari pendirian sesatnya, beliau pun menantangnya bermubahalah (saling berumpah agar Allah menjatuh laknat kepada lawannya). Dan hanya berselang beberapa hari setelah mubahalah itu, Mirza pun meninggal dunia.
3. Salah satu kepastian bahwa ajaran Mirza ini kufur dari Islam adalah ketika mereka mengaku memiliki kiab suci sendiri selain Al-Qur'an yang kita kenal sekarang ini. Mengingkari Al-Qur'an Al-Kariem sebagai satu-satunya kitab suci sudah cukup untuk mengeluarkan seseorang dari pemeluk agama Islam.
4. Mendiamkan saja ajaran sesat seperti ini berarti sama saja mendiamkan kezhaliman dan kemunkaran. Adalah menjadi kewajiban semua umat Islam untuk menghadang laju penyebaran ajaran sesat yang mendompleng agama Islam. Masyarat muslim dan juga non muslim harus mendapatkan informasi sejelas-jelasnya bahwa ajaran ini bukan ajaran Islam, bahkan bila ada seorang muslim yang ikut dan meyakini ajaran seperti ini, dia bisa keluar dari agama Islam.
Kepada para pemimpin ajaran sesat ini, diminta untuk segera bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Kita punya kewajiban untuk meminta mereka merevisi kembali ajaran sesatnya, serta melarang mereka secara resmi mengajarkan ajaran munkar ini kepada siapapun. Untuk itu perlu ada sanki yang tegas dan bukan hanya sekedar basa-basi.
Bahkan dalam sistem hukum Islam yang berjalan secara formal, kepada para penyebar ajaran sesat seperti ini diberi waktu tiga hari untuk bertobat. Bila tidak mau bertobat juga, hakim berhak untuk mengeksekusi mati karena kemurtadannya. Namun semua itu harus dalam koridor hukum yang berlaku secara formal, dimana hukum itu memang berlaku secara sah di dalam sebuah negara. Dan kita dahulu pernah menghukum mati seorang yang murtad menjadi kafir, yaitu Syekh Siti Jenar, yang mengajarkan ajaran sesat paham wihdatul wujud. Para pendahulu kita, yakni para wali songo telah sepakat menghukumi Jenar sebagai orang yang murtad dengan ajarannya. Maka darahnya halal dalam pandangan hukum yang berlaku saat itu.
Memang ada beberapa oknum yang agak membela ajaran sesat ini. Mereka berlindung di balik hak asasi manusia. Sayangnya mereka tidak pernah berpikir bahwa agama Islam punya koridor dan batas-batas yang tegas untuk tidak boleh dilanggar. Pemeluk agama apapun akan marah bila agamanya diobrak-abrik seperti itu. Maka dalam hal ini, bukan tempatnya lagi bicara hak asasi. Tetapi waktunya untuk mempertegas antara yang hak dan yang batil. Seandainya oknum-oknum yang membela ajaran sesat ini masih punya iman dan masih takut kepada Allah SWT, pastilah mereka tahu bahwa ajaran ini memang sesat dan harus dihilangkan.
Namun kita juga tahu bahwa semua tindakan yang dibenarkan dalam Islam tidak boleh sampai masuk ke wilayah anarkis atau melakukan beragam pengerusakan. Kalau sampai terjadi hal itu, ada kemungkinan karena sebagian masyarakat kesal dan tidak mampu menaham amarah. Sebab sebenarnya ajaran sesat ini sudah dilarang secara resmi oleh pemerintah, tetapi didiamkan saja beraktifitas, bahkan sampai bisa memperbanyak pengikut. Maka itikad baik para aparat negara dalam hal ini amat dipertaruhkan. Mampukah mereka bertindak tegas dalam melarang penyebaran ajaran yang sudah resmi sesat ini?
Bila tidak mampu, maka tindakan anarkis ini memang mudah sekali terjadi. Meski bukan berarti kami membenarkan tindakan anarkis. Semoga Allah SWT selalu memberikan hidayahnya kepada kita semua dan menghilangkan ajaran-ajaran sesat dari negeri kita. Amien Ya Rabbal 'Alamin.
Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Ahmad Sarwat, Lc.
 
   
   
  Dikirim tanggal : 2008-06-12 01:36:53
  Pemateri : Ustadz Ahmad Sarwat, Lc.
  Pengirim : admin
  E-mail
: admin@taushiyah-online.com

AGENDA HARIAN SEORANG MUSLIM YANG BAIK.

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Kamis, 17 Maret 2011

Renungan Jum'at : " Berbagi Tak Pernah Rugi "

Sebagai manusia, kita diberikan beberapa kelebihan yang, kadang, tidak kita sadari bahwa itu adalah potensi diri. Allah Swt menciptakan setiap manusia dengan beberapa kelebihan yang spesifik. Charmed!!! Bakat, jika kita sebut dalam bahasa sehari-hari. Atau talenta jika kita ingin menyebutkan dengan bahasa yang lebih unik. Atau anugerah, jika kita istilahkan lebih dalam lagi. Tidak semua orang, memiliki bakat yang sama. Unik, menarik, dan spesifik. Itulah ciri bakat atau talenta yang dimiliki setiap orang.
berbagi tak pernah rugi - hadisome 09
berbagi tak pernah rugi - hadisome 09
Berbagi dengan sesama, tidak harus dalam bentuk materi. Berbagi ilmu melalui tulisan, berbagi pemikiran dan pengetahuan melalui kajian, berbagi kebisaan yang kita punya untuk kebahagiaan sesama mungkin bisa bernilai pahala juga di mata Allah SWT. Siapapun yang terlahir ke dunia ini diberikan kelebihan oleh Allah SWT. Begitupun dengan kita. Misalnya kita diberikan satu kekurangan, pasti lah kita diberikan kelebihan oleh-Nya. Nah, kita bisa menggunakan kelebihan kita itu untuk berbagi terhadap sesama. Janganlah melulu meratapi kesedihan bahwa kita mengalami kekurangan, tidak sama dengan yang lain, diberikan perbedaan oleh Allah SWT. Tapi syukuri-lah apa yang telah diberikan-Nya untuk kita sambil terus menggali potensi diri kita, apa sebenarnya kelebihan kita tersebut. Jika berasa tidak mudah menemukan apa kelebihan atau bakat kita, coba minta kepada teman terdekat kita untuk memberi tahu apa sebenarnya bakat kita. Gunakanlah bakat atau kelebihan tersebut untuk membantu sesama manusia.
Salah satu ustad ternama, Ust. Yusuf Mansyur selalu membagikan pengalamannya bahwa berbagi memang tak pernah rugi. Dalam setiap kajiannya, ustad muda ini selalu memberikan pencerahan bahwa ketika kita berbagi dengan sesama, maka Allah yang akan mengganti dengan penggantian yang tidak pernah terduga. Haisu la yahtasib. Rejeki yang tidak diduga-duga sebagai bentuk pergantian Allah atas apa yang sudah kita berikan kepada orang lain. Selaku mahluk sosial, kita diberikan rasa simpati dan juga empati terhadap sesama, sehingga kita diajarkan untuk membantu sesama, tak peduli apakah kita memiliki kekurangan ataupun kelemahan. Justru, dengan berbagi apa yang kita miliki, entah itu ilmu ataupun harta, kita akan selalu bersyukur. Dan kita tidak akan terlalu terganggu dengan kekurangan yang kita miliki.
Dalam salah satu bukunya ust. Yusuf memberikan sebuah nasihat untuk kita, dan rasanya sayang jika tidak saya bagikan kepada teman-teman, dan menjadi bahan perenungan untuk kita semua. Begini kalimat yang dituliskan ust. Yusuf:
Ajari kaki menginjak debu, biar menaruh rasa pada yang tidak beralas. Biarkan angin membelai tubuh, supaya mata melirik pada mereka yang tidak berpakaian. Sesekali kosongkan perut, biar terasa rintihan kelaparan. Tidak akan pernah kita iba melihat kemiskinan bila sedetik pun tidak mau meninggalkan istana. Kita tidak mau sujud tersungkur bila kita tidak merasa di bawah. Haruskah tangan Tuhan bermain? Haruskah menjadi miskin dulu untuk bisa merasakan tangis kesusahan? Haruskah bibir kita dikunci terlebih dahulu biar tidak tenggelam dalam tawa berkepanjangan? Haruskah kita menjadi terhina dulu, untuk bisa mengulurkan tangan?….
Sebuah kalimat kontemplatif yang cukup dalam yang menyentuh sisi hati kita selaku umat manusia. Kita diajak merenung bahwa kita layak bersyukur dengan apapun yang diberikan Tuhan untuk kita. Pantang mengeluh, meskipun beban terasa berat dan menyiksa. Kita diajak untuk membagikan kebahagiaan kita, meskipun sebenarnya kita merasa menderita dengan ujian yang sedang diberikan-Nya. Karena dengan membagi kebahagiaan, itu artinya kita sedang menarik magnet kebahagiaan untuk kita sendiri.