Jumat, 30 April 2010

BINGUNG MENCARI SEKOLAH UNTUK ANAK ?

Tadi pagi ada seorang kurir yang biasa mengantar dokument, surat-surat, atau paket yang datang kekantor....seperti biasa ; orangnya juga itu saja....seperti biasa, namun mengapa wajahnya murung, wajahnya kayak menyimpan sesuatu...?, dan seperti biasa aku selalu menawari sekedar minum teh manis panas atau kopi, atau makanan kecil yang kebetulan ada, dan juga koran.
"Saya lagi bingung Mas...? " Katanya ketika menyeruput teh manis panas yang aku tawarkan; dan dia-pun langsung menceritakan persoalannya dan meminta nasehat padaku. Aku tertawa manakala dimintain nasehat memilih sekolah untuk anaknya...; namun demi menghargainya dan supaya dia juga paling tidak bisa tambah tahu, maka aku beri pengarahan seperti ini
" Setiap orang tua pingin anaknya bisa sekolah, syukur bisa sekolah ditempat yang baik, favorit, namun kita sebagai orang tua juga harus memperhatikan segala aspeknya untuk memenuhi keinginan tersebut, jangan sampai nantinya malah gagal, berhenti dijalan, atau terpaksa dengan keterbatasan, atau mungkin malah anak kita menjadi generasi yang tidak diinginkan, generasi yang memaksa orang-tuanya, generasi yang tidak tahu kondisi, generasi yang intinya tidak sesuai dengan harapan kita sebagai orang-tuanya saat menyekolahkannya " kataku membuka nasehat yang langsung diperhatikannya dengan seksama.
He he he...pas dia takjub, aku malah berpikir mengira-ngira seberapa kemampuan kondisinya.... inilah yang cukup rumit....
"Begini Pak....saya akan memberi argumen atau paparan...tapi mohon maaf, bila mungkin ada yang tidak berkenan atau mungkin menyinggung terutama kondisi ekonomi bapak....setuju...???" Kataku sebelum melanjutkan..; dan dia sangat senang setuju akan itu...apa adanya....; "jadi terserah Bapak ...nantinya mau menerima paparan saya ini atau tidak...." kataku kemudian sambil mengepulkan asap dari batang rokokku yang telah tinggal separo.
" Memilih sekolah itu harus didasari dari memperhatikan : Kondisi dan Karakteristik Anak ; Kondisi Financial Orang-tuanya ; Kondisi Sekolah yang akan Dipilih ; dan mungkin Faktor Pendukung lainnya . Penjelasannya :
1. Kondisi dan Karakteristik Anak.
Kita harus tahu betul kondisi anak kita, daya pikirnya, kecerdasannya,kesenangannya,bakatnya, perilakunya; artinya ya bila anak kita tingkat kecerdasannya kurang...ya jangan disekolahkan disekolah yang dimana anak-anak yang sekolah disitu kebanyakan anak pintar, itu bisa membuatnya down...nglokro, dan mungkin malah tidak betah, tidak naik kelas, atau lain-lainya ; Untuk mengetahui disekolah itu murid-muritnya seperti apa kita bisa bertanya,melihat dan memperhatikan. Kalau boleh usul maka carikan anak sekolah yang rata-rata muridnya memiliki tingkat kecerdasan yang sama..., atau kurang-lebihlah imbang...hal ini bisa menjadikan anak kita lebih maju...percaya nggak...??, jika anak kita cerdas...mungkin dia malah bisa megang terus sebagai jawaranya bintang kelas , dan itu nantinya akan membuatnya senang, memacu terus, dan kita akan bangga, apalagi untuk sekolah dasar....6tahun nantinya dia harus disekolah tersebut, jadi ini sangat foundamental sekali...percayalah pada saya....
2.Kondisi dan kekuatan Financial kita.
Kita harus tahu kekuatan financial kita , jangan memaksa diri menyekolahkan ke sekolah favorit bila kita merasa tidak kuat segi financialnya, ya bayar SPPnya ( ada Dana BOS, tapi benarkah terus gratis?, kenyataannya enggak...sebel kalau mikir yang ini ), ya ada uang untuk ektra kurikuler, uang ini...itu ,ya uang sakunya, ya uang ongkosnya bila jaraknya jauh dari rumah.
Ada cerita dari teman sekerja yang anaknya dan orangtuanya memaksa diri ingin sekolah di SMP favorit....,untuk masuk aja sampai hutang-hutang, namun kesalahannya orangtuanya tidak mendalami kondisi anak, juga kondisi financialnyasendiri , akibatnya sang anak juga tidak bisa dalam mengikuti alur pembelajaran disekolah tersebut, prestasinya rendah, tapi berperilakunya berubah dratis dan gaul seperti orang kaya, minta ini-itu harus dipenuhi, orangtuanya makin terpuruk, terakhir anaknya itu terlibat perkelahian,dan dikeluarkan dari sekolah....dan yang bikin tambah ngeres dan miris hati, banyak sekolah yang tidak mau menerima anaknya, tapi akhirnya ada juga yang mau menerima dengan kompensasi biaya yang tinggi.....sudah jatuh ketimpa tangga....iya khan....??
3.Kondisi Sekolah yang Akan Dipilih.
Sebelum memasukkan anak kita kesuatu sekolah, maka kita harus mempelajarinya terlebih dahulu, lakukan pengamatan,dengarkan cerita-cerita tentang sekolah tersebut, cerita akan kebaikan sekolah tersebut, dan terlebih penting adalah cerita tentang keburukan dari sekolah tersebut. Status daripada sekolah, tingkat atau peringkat penilaiannya, kualitas gurunya dalam mengajar, bangunan fisik, fasilitas dari sekolah perlu juga diperhatikan dalam memilihkan sekolah bagi anak kita. Sekolah yang kebanyakan muridnya berasal dari keluarga yang kaya, jauh dari kondisi ekonomi kita menyebabkan anak kita minder,tidak sukses bergaul dengan temannya, dan pada akhirnya tidak sukses segi akademisnya, kalau anak kita bisa mengikuti teman-temannya hal ini mungkin akan berakibat menyekik keuangan orang-tuanya, atau malah bisa mendorong perbuatan negatif...mencuri uang milik orang tuanya, temannya, mencuri barang,dan lain-lain; bener nggak Pak...????. ( Dia hanya mengangguk...)
Sekolah yang dekat mall,pasar , tempat permainan,taman bermain, tempat konser, diskotik ,bioskop....adalah tidak baik,karena seringkali tempat itu jadi pelarian mereka, konsentrasi belajar mengajar juga tidak baik jadinya.
Sekolah yang berjarak terlalu jauh dari rumah juga tidak baik, karena untuk mencapainya kesekolah tersebut anak kita mesti mengeluarkan energi,waktu, dan butuh kekuatan kondisi tersendiri, belum kita akan sulit mengontrolnya, beda sekali dengan sekolah yang dekat dengan rumah, anak kita tidak akan terkuras tenaga dan waktu untuk sampai ke sekolah sehingga lebih fresh dalam menerima pelajaran, belum lagi kita akan dapat lebih mudah mengontrolnya, baik dari tetangga kita, dari teman-teman atau bahkan gurunya yang kebetulan lewat depan rumah kita...mereka pasti akan cerita tentang anak kita baik itu cerita yang baik maupun keburukannya, jadi kita atau orang dirumah kita lebih mudah mengontrolnya...belum lagi keuntungannya bila perlu sesuatu yang mendadak dan penting anak kita bisa pulang terlebih dahulu.
4.Faktor pendukung lainnya yang mempengaruhi.
Faktor pendukung yang mempengaruhi pemilihan sekolah ini bisa berarti termasuk didalamnya faktor yang positif dan juga faktor negatif; bisa berupa beasiswa , subsidi , cerita tentang alumninya yang sukses, mudah dapat pekerjaan, dorongan dari keluarga, sanak dan famili , teman untuk memilih sekolah tersebut. Masukkan anak pada sekolah yang sesuai dengan bakat dan keahliannya, atau sesuai dengan cita-citanya; jangan anak bercita-cita ingin jadi dokter tapi disekolahkan di pesantren; ingin jadi seniman disekolahkan di Sekolah Teknik Kejuruan...itu namanya tidak pas....
Kupandangi wajah tukang kurir tersebut..., kucari apa yang dia dapat dari paparanku barusan...;
" Mau memasukan sekolah SD ya Pak...???" Tanyaku...
Dia mengangguk " Dua...Mas, ya SD ya SMP tahun ini...." ; glek! langsung kepyur dan pening kepala ini jika mikirin seumpama aku adalah dia, dan kondisiku sama seperti kondisinya.
"Terutama yang SD Pak..., itu yang perlu diperhatikan...SD,SMP itu masa foundamental..., makanya pemerintah mencanangkannya pendidikan wajib 9 tahun, ya SD yang dilanjutkan SMP... itu masa yang paling perlu kita perhatikan; Jangan salah memasukkan sekolah Pak, bukan jaminan sekolah ternama dan favorit dapat mencetak generasi yang tangguh dan berkualitas baik, baik itu kecerdasannya,kepandaiannya,norma agama,sopan-santun, dan rasa mengerti keadaan....; Bapak bisa lihat dan perhatikan...saya yakin, bapak tahu akan maksud saya ini; setelah dapat pilihan Sekolah A,B,atau C yang sesuai dengan kita, kita coba pilih yang terbaik...kita sholat isthikaroh meminta petunjukNya akan sekolah yang baik bagi anak kita, yang notabene adalah amanah dariNya..." aku tersenyum, kutepuk tepuk pundaknya " Mungkin hanya itu yang bisa saya paparkan, Bapak mungkin bisa mencari atau meminta nasehat dari orang lain yang sekiranya lebih pintar dari saya...., sekarang kita minum dulu....mumpung masih anget, kalau mau merokok silahkan...." kataku sambil mengeluarkan sebungkus rokok berbungkus kertas kuning....., kulihat dia sumringah...." Senengnya ngobrol dan curhat sama Mas Bono....., banyak manfaat dan faedahnya..." katanya sambil tersenyum.
Begitulah tulisan ini, yang sebenarnya adalah tuangan dari cerita nyata pada pagi tadi...., aku yang biasa, aku yang hanya wong sepele dimintai nasehat...dan inilah yang bisa kuberikan semoga bermanfaat, bila ada yang mau memberi tambahan atau kesan-pesan dan komentar....aku akan senang dan sangat berterimakasih....

Kamis, 29 April 2010

ANDAI GAK NEKO-NEKO ( I )

Tulisan-tulisan pendek dalam blogku ini....barangkali ceritamu juga...ha ha ha, ayoo ambil hikmahnya ya.......

Seorang teman datang setelah melakukan rutinitas kerjanya ; dia langsung mengambil sesuatu dari saku celananya, dan langsung mamainkannya.....HP baru......bro, ...Blackberry storm....yang mungkin taksiranku harganya diatas 7 jutaan saat itu.....; mungkin lho....masalahnya aku gak pernah tahu harga-harga HP terbaru....; HPku ajeg aja dari 6tahun yang lalu...gak ganti-ganti.
Kalau aku hitung-hitung mungkin semenjak aku menginjakkan kaki di kantor tersebut, temanku itu sudah gonta-ganti HP ada kalo sepuluh kali....bayangkan sepuluh kali ; dan memang temenku itu seneng pujian, seneng tampil up to date, mengikuti model, walau mungkin ancur-ancuran....;
Lho.....koq ancur-ancuran...???, lha iyo...karena temenku itu pernah cerita, setiap mau ganti Hp yang rata-rata dia lakukan 6 bulan sekali itu, dia terpaksa jual Hp yang lamanya dengan penyusutan harga antara 300rb bahkan pernah sampai 600rb ; sedangkan untuk mengejar popularitasnya yang istilahku hubbuddunya...atau kedap dunia, dia maka beli HP baru dan mesti menambah 500rb sampai 1,2juta; bayangkan ambil contoh rata-rata rugi penyusutan 400rb ; terus nombok beli 700rb, maka tiap ganti HP uang 1,1juta melayang ; dan celakanya lagi kadang temenku itu melakukan pembeliannya dengan kartu kredit.....weidyan....tambah ancur tho.
" HPmu itu mulu....,gak ganti Friend...?? " Tanya Temanku itu begitu melihat HP jadulku yang sudah sekian dan sekian tahun menemaniku; aku hanya menggeleng.
Dia cerita itu HP yang ke 12 gonta-ganti selama 6 tahun ini; kalo sekali ganti anggap 1juta hangus, berarti 6juta sudah melayang hanya untuk sekedar mengikuti trend HP....Masya Allah !
Temenku itu ketika aku beberin mengenai kerugiannya hanya cengar-cengir tapi memang meng"iya"-kan.
Yaah...begitulah....bagi orang yang menomorsatukan trend , mode , atau yang biasa disebut dengan kedap dunia maka hal-hal yang seperti itu tidak pernah dipikirkan; Na'udzubillahi min dzalik...., padahal mereka tahu persis, padahal mereka menyadari....hanya untung dapat pujian, dan sedikit rasa was-was takut hilang HPnya..., dan kegunaan fitur yang tak begitu jauh berbeda mereka tapi rela juga menjalani kehidupan merugi seperti itu.
" Kalo aku, aku akan maksimalkan saja pemakaian HPku, toch biar jadul bisa juga untuk internet,FB,Chatting,Kamera....mau apa lagi ..???, dan yang penting bisa untuk nelpon dan SMS itu yang baku " komentarku.
Anda merasa ini juga pengalaman diri Anda....???, silahkan beri komentar atau tambahin cerita-cerita ini....biar ada hikmah yang dapat kita peroleh, bagi pelajaran hidup kita......Andai Tidak Neko-Neko , mungkin dana yang terbuang jika buat beramal, atau untuk sesuatu yang lebih bermanfaat akan lebih baik......

Senin, 26 April 2010

Peranan IQ (Intellegence Quotient) dan EQ (Emmotional Quotient) dalam kehidupan seseorang.

IQ (Intellegence Quotient) dan EQ (Emmotional Quotient)

Ha ha ha...ada-ada saja kalo kehabisan bahan tulisan, jadi apa yang dibenak otak direview ulang, dan diterjemahkan dalam bentuk tulisan; namun seperti biasa aku berharap paling tidak tulisanku ini bermanfaat bagi rekan-rekan yang membacanya....sekali lagi ini masih bermotto "tholabul ilmi"
atau mencari ilmu pengetahuan....
IQ(Intellegence Quotient) atau biasa dikenal sebagai Kecerdasan Otak adalah suatu kemapuan untuk bertindak secara terarah,berpikir secara rasional,dalam mengahadapi lingkungan secara effektif. Dapat diartikan pula suatu kemampuan mental dari individu yang melibatkan proses berpikir secara rasional. IQ tidak bisa diamati secara langsung,melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifsetasi dari proses berfikir rasional. IQ dipengaruhi oleh faktor keturunan dan bawaan ; dan faktor lingkungan yang dalam perjalanannya dapat merubah ciri-ciri dasar faktor bawaan sejak lahir; demikian juga tingkat perkembangan otak yang dipengaruhi oleh nilai gizi dan rangsangan-rangsangan kognitif dari lingkungan dapat mempengaruhi perubahan nilai IQ.
Inteligensi dan IQ ; sering disama artikan, padahal memiliki perbedaan arti yang sangat mendasar. IQ adalah nilai skore yang diperoleh dari alat test kecerdasan; dengan demikian hanya mampu memberikan sedikit indikasi mengenai kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Inteligensi dan Bakat ; merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Didalamnya terdapat kemampuan spesifik yang mempu memberikan pada individu suatu kemungkinan mencapai suatu pengetahuan,kecakapan,ketrampilan setelah melakukan suatu latihan yang disebut bakat atau aptitude. Dalam hal ini bakat tidak bisa diketahui lewat test inteligensi !.
Inteligensi dan Kreatifitas ; kreeatifitas merupakan salah satu ciri dari inteligensi, karena merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Seringkali ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa hubungan kreatifitas dan inteligensi tidak memuaskan; artinya IQ rendah biasanya memang kreatifitasnya rendah; namun IQ tinggi belum tentu kreatifitasnya tinggi.
KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)
Seringkali timbul opini: " Seseorang yang memiliki IQ tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang kesuksesan yang lebih tinggi dibanding orang lain " ; ternyata salah karena banyak kasus orang yang memiliki IQ tinggi malah tersisih dalam hidupnya oleh orang yang hanya memiliki IQ rendah; misalnya : sering kita dengar pasutri yang bertitle sarjana, namun mereka kandas dalam kehidupan berumah tangga; seorang pejabat terlibat kasus suap atau korupsi ; seorang penegak hukum terlibat tindakan tercela atau markus,dll ; mereka itu orang pandai, IQnya tinggi,berpendidikan; namun mereka gagal dalam menjalani hidup ini.
Yang perlu anda ketahui : ketika individu mencapai umur 17th (bisa kurang;bisa lebih), maka nilai IQnya sudah tidak berkembang ; dan peranannya akan digantikan oleh EQ (kecerdasan emisional).
Kecerdasan Emosional memang menyangkut banyak aspek yang nampaknya memang semakin sulit didapatkan pada manusia modern ; yaitu :
# Empaty (mendalami keadaan orang lain secara mendalam) ; Mengungkapkan dan memahami perasaan ; mengendalikan amarah; kemandirian; kemampuan menyesuaikan diri; disukai/pamor/rasa selebritis ; kemampuan memecahkan masalah intern pribadi/ketekunan; kesetiakawanan; keramahan ; dan Sikap hormat.
Dalam hal ini Orang tua adalah seseorang yang pertama kali harus mengajarkan kecerdasa emosi kepada anaknya dengan memberikan contoh perilaku yang baik, misalnya :
1.Membina dan menjalin hubungan keakraban dan persahabatan yang sangat harmonis dan hangat.
2.Belajar dalam kelompok secara harmonis.
3.Berbicara dan mendengarkan secara effektif.
4.Mencapai prestasi yang tinggi sesuai aturan (sportif).
5.Mengatasi masalah dengan teman yang nakal.
6.Ber-empaty kepada sesama.
7.Membangkitkan rasa humor.
8.Menumbuhkan motivasi diri dan percaya diri.
IQ yang tinggi disertai dengan EQ yang tinggi pula bila sudah tertanam pada diri individu; Insya Allah...seseorang tersebut akan mampu menguasai keadaan & merebut peluang yang ada tanpa membuat masalah yang baru.
Berkaitan denga tulisan diatas..sekedar untuk menyeimbangkan antara IQ dan EQ, aku jadi teringat adanya hukum tabur tuai....hukum alamnya petani; namun setelah diracik dalam ilmu filosofi maka jadilah hukum tabur tuai yang berbunyi ( maaf bila salah...ini versiku ) :
" Siapa menabur pemikiran, dia akan menuai perbuatan ; dan dari perbuatan yang ditaburkan , dia akan menuai kebiasaan; dan dari kebiasaan yang biasa dia lakukan tau taburkan, dia akan menuai karakter ; dan menabur karakter akan menuai jati diri/masa depan "
Dan memang seperti ungkapan dalam tulisanku diatas yang menyatakan bahwa sulit untuk menemukan sesuatu yang semestinya di manusia modern ini ; sehingga banyak tatanan hukum yang rusak atau dirusak bila dulu kita kenal ungkapan "menabur biji jeruk nantinya akan menuai buahnya" , mungkin sekarang timbul pertanyaan "menaburnya dimana ?" ; seringkali kita menabur kebaikan didunia ini, namun bukan kebaikan yang berlipat yang kita terima sebagai balasannya didunia ini. Maka sekali lagi jadilah manusia yang "mengerti" yang hanya mengharapkan keridhoanNya dalam setiap melakukan kebaikan....
Anda setuju dengan tulisanku ini...?; atau Anda ada pesan,kesan, atau komentar...??, silahkan tulis komentarnya....sekali lagi, ini adalah forum tholabul ilmi.....

Minggu, 25 April 2010

SIAPA KITA INI....? ,SIAPA KITA...?

Menjadikan Diri Kita Sebagai Manusia yang "Mengerti"

Enggak tahu bagaimana...pokoknya aku hanya ingin saja menuangkan apa yang ada dibenakku dalam sebuah tulisan, namun walau bagaimanapun tulisan ini, aku berharap yang membacanya dapat menarik sebuah pelajaran hidup yang berguna....dan harapanku Insya Allah berguna dunia dan akherat.....semoga, Amien.
"Barangkali orang tak percaya...,mendapati dirinya bersalah...; Seringkali orang tak peduli..., melihat deritanya sesama...; Siapa kita ini....?, Siapa Kita..??, Haruskah dunia ini milik kesombongan ?? "
Nah...kaitannya antara syair lagu yang kunukil dari lagunya Fariz RM tersebut dengan harapanku pada kita semua untuk menjadi orang atau manusia yang "mengerti" adalah supaya kita bisa menempatkan diri kita, kita bisa membaca kondisi kita dimana kita berdiri,dimana kita berada, dimana waktu membawa kita pada suatu keadaan berkumpulnya beberapa variasi dan golongan manusia. Artinya boleh jadi kita suatu saat berteman,berkumpul, berinteraksi dengan sesama kita, namun kita tidak boleh terus membawa dan memaksakan orang lain untuk bisa seperti kita dengan segala pola hidup dan karakteristik kita, karena tiap individu mempunyai latar belakang,kondisi ekonomi,pengetahuan,pola hidup dan lain-lain yang belum tentu bisa disejajarkan dengan kita, mereka bisa diatas, dan mereka ada juga yang berada dibawah kita; disinilah yang kumaksud bahwa manusia yang "mengerti" adalah manusia yang pandai dan bisa menempatkan dirinya diberbagai kalangan dengan berbagai segala aspeknya.
Anda mungkin setuju akan tulisan singkat ini...?, atau anda belum faham akan maksud tulisanku ini...?; atau anda mau sekedar menambah dan memberi komentar...?, silahkan....aku dengan senang hati ....mari kita ber-tholabul ilmi dalam hal kehidupan demi tercapainya kebahagiaan dunia dan akherat.

Rabu, 21 April 2010

REALITY STORY (VII)

Ini salah siapa...?; atau memang dunia ini kejam...?

Ini adalah tulisanku untuk yang kesekian kalinya....; tentang realita kehidupan yang kujumpai..., sudah agak lama sich....cuman belum sempet dituangkan dalam tulisan....,jadi selama 2ua mingguan ini masih tersimpan rapi dikisi-kisi file memori otakku.
Masih ingatkah rekan-rekan akan ceritaku yang lalu tentang anak kecil yang mengadahkan tangan padaku ketika aku sedang membeli Sate Padang...??; nah ini cerita juga masih bersambung tentang anak kecil itu.
Suatu saat aku beli Sate Padang dilanggananku tersebut.....(Wualaah langganan.....; ya mesti saja....karena cuman dia satu-satunya penjual di kompleks ); Nah....begitu melihat aku sedang menunggu sambil mengobrol
dengan si Tukang Sate...., bocah kecil yang dulu itu tersenyum setelah beberapa saat menyakinkan dirinya bener apa enggak itu oom-oom yang dulu itu; singkat cerita si bocah itu menghampiriku, dan seperti biasa dia mulai mengadahkan tangannya...." Oom minta shodaqohnya Oom....??? " ; Ada yang menarik.....,kalau dulu
si Tukang Sate menghardiknya...., tapi kali ini terasa....wellcome saja....; kalo dulu si Tukang Sate mungkin merasa sungkan dan takut customernya kabur karena ditempat jualannya biasa dijadikan jalur inceran para bocah yang berpredikat sebagai peminta-minta....kali ini dia enggak takut , malah tersenyum....senyum yang trenyuh menurutku....terlihat jelas dari pancaran matanya.
Kupandangi Tukang Sate tersebut seusai aku memberikan uang kembalian beli Sate tersebut kepada si anak kecil yang kontan tersenyum senang " Terimakasih Oom...".
" Kalau yang ini bener....saya tahu ; Bapaknya minggat, ibunya terpaksa kerja jadi pembantu untuk menghidupi 3 orang anak sendirian..." Kata si Tukang Sate tersebut.
" Koq Bapak bisa tahu...? " Tanyaku yang mulai penasaran ; " Saya pernah kerumahnya...mengantarnya pulang saat hujan deras...kebetulan juga pas saya mau pulang; sudah jam 9 lebih, kasihan liat dia masih meminta-minta, saya marahi.....; tapi begitu tahu keadaanya....saya jadi menyesal; malam itu saya beri mereka sate...., saya yakin mereka belum pernah atau tidak mampu untuk beli sate saya...."
Aku tertegun...mendengar penuturan si Tukang Sate tersebut, ternyata dibalik wajahnya yang lumayan sangar, tersimpan rasa welas asih dan rela membantu pada sesama.
"Anggap saja saya bagi-bagi rejeki akan hasil jualan saya hari itu...., Insya Allah....saya akan dapat gantinya yang lebih daripada apa yang saya berikan pada keluarga si bocah itu..."
Cut...cerita sebenarnya masih panjang, namun sengaja aku potong dulu untuk lain waktu...
Ada pesan moral yang dapat saya ambil dan rekan-rekan ambil sebagai inti hikmah dibalik rejeki yang diberikan Allah kepada kita dari cerita realita kehidupan diatas.
" Seringkali pemberian dari orang kecil ( Tukang Sate Padang ) kepada seseorang/keluarga yang membutuhkan ( Ibu 3 anak yang ditinggal minggat suaminya )itu lebih tercatat sebagai amalan yang begitu mulia dimata Allah, dibandingkan dengan pemberian traveller cheque atau uang suap yang diberikan dan diterima oleh beberapa oknum pejabat negeri ini. Apakah anda setuju dengan tulisan dan pesan moralku ini...???, gabung dan beri komentarnya ya......., thanks...GBU...."jadikan tangan kita sebagai Tangan Di Atas disetiap kesempatan, jangan merasa kikir dan pelit akan harta kita, karena itu semua adalah titipan dan amanah Yang Maha Kuasa ".

Sabtu, 17 April 2010

SELUK BELUK IBADAH HAJI & UMRAH

HIKMAH HAJI & UMRAH

Salinanku yang kutuangkan berkaitan dengan orang-orang yang kucintai dan kubanggakan yang saat ini sedang menjalankan ibadah Haji kecil ( Umrah ) ; Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran serta karuniaNya.....

Diantara Asmaul Husna yang dimiliki Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Al-Hakim yang bermakna : “Yang menetapkan Hukum, atau Yang mempunyai sifat Hikmah, di mana Allah tidak berkata dan bertindak dengan sia-sia. Oleh karena itulah semua syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai kebaikan yang besar dan manfaat yang banyak bagi hamba-Nya di dunia seperti kebagusan hati, ketenangan jiwa dan kebaikan keadaan. Juga akibat yang baik dan kemenangan yang besar di kampung kenikmatan (akhirat) dengan melihat wajah-Nya dan mendapatkan ridha-Nya.

Demikian pula haji, sebuah ibadah tahunan yang besar yang Allah syari’atkan bagi para hamba-Nya, mempunyai berbagai manfaat yang besar dan tujuan yang besar pula, yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat. Dan diantara hikmah ibadah haji ini adalah.


[1]. Mengikhlaskan Seluruh Ibadah
Beribadah semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menghadapkan hati kepada-Nya dengan keyakinan bahwa tidak ada yang diibadahi dengan haq, kecuali Dia dan bahwa Dia adalah satu-satunya pemilik nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya dan tidak ada tandingan-Nya.

Dan hal ini telah diisyaratkan dalam firman-Nya.

“Artinya : Dan ingatlah ketika Kami menempatkan tempat Baitullah untuk Ibrahim dengan menyatakan ; “Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan apapun dan sucikan rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, beribadah, ruku dan sujud” [Al-Hajj : 26]

Mensucikan rumah-Nya di dalam hal ini adalah dengan cara beribadah semata-mata kepada Allah di dekat rumah-Nya (Ka’bah) yang mulia, mebersihkan sekitar Ka’bah dari berhala-berhala, patung-patung, najis-najis yang Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkan serta dari segala hal yang mengganggu orang-orang yang sedang menjalankan haji atau umrah atau hal-hal lain yang menyibukkan (melalaikan, -pent) dari tujuan mereka.

[2]. Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah
“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah” [HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]

“Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” [HR Bukhari]

Rafats : jima’ ; pendahuluannya dan ucapan kotor, Fusuuq : kemaksiatan

Sesungguhnya barangsiapa mendatangi Ka’bah, kemudian menunaikan haji atau umrah dengan baik, tanpa rafats dan fusuuq serta dengan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa-dosanya dan menuliskan jannah baginya. Dan hal inilah yang didambakan oleh setiap mu’min dan mu’minah yaitu meraih keberuntungan berupa jannah dan selamat dari neraka.

[3]. Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihissalam
“Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”[Al-Hajj : 27]

Nabi Ibrahim Alaihissalam telah menyerukan (agar berhaji) kepada manusia. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki (untuk bisa) mendengar seruan Nabi Ibrahim Alaihissalam tersebut dan menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang.

[4]. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” [Al-Hajj : 28]

Alah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq (secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena banyaknya dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi baik duniawi maupun ukhrawi.

Dan diantara yang terbesar adalah menyaksikan tauhid-Nya, yakni mereka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata-mata. Mereka datang dengan niat mencari wajah-Nya yang mulia bukan karena riya’ (dilihat orang lain) dan juga bukan karena sum’ah (dibicarakan orang lain). Bahkan mereka betauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta mengikrarkan (tauhid) di antara hamba-hamba-Nya, dan saling menasehati di antara orang-orang yang datang (berhaji dan sebagainya,-pent) tentangnya (tauhid).

Mereka thawaaf mengelilingi Ka’bah, mengagungkan-Nya, menjalankan shalat di rumah-Nya, memohon karunia-Nya, berdo’a supaya ibadah haji mereka diterima, dosa-dosa mereka diampuni, dikembalikan dengan selamat ke nergara masing-masing dan diberi anugerah kembali lagi untuk berdo’a dan merendah diri kepda-Nya.

Mereka mengucapkan talbiyah dengan keras sehingga di dengar oleh orang yang dekat ataupun yang jauh, dan yang lain bisa mempelajarinya agar mengetahui maknanya, merasakannya, mewujudkan di dalam hati, lisan dan amalan mereka. Dan bahwa maknanya adalah : Mengikhlaskan ibadah semata-mata untuk Allah dan beriman bahwa Dia adalah ‘ilah mereka yang haq, Pencipta mereka, Pemberi rizki mereka, Yang diibadahi sewaktu haji dan lainnya.

[5]. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati
Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, shalat, zakat, maslahat bimbingan, pengarahan dan dakwah ke jala Allah.

Mereka bisa mendengar dari para ulama, apa yang bermanfaat bagi mereka yang di sana terdapat petunjuk dan bimbingan menuju jalan yang lurus, jalan kebahagiaan menuju tauhidullah dan ikhlas kepada-Nya, menuju ketaatan yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengetahui kemaksiatan untuk dijauhi, dan supaya mereka mengetahui batas-batas Allah dan mereka bisa saling menolong di dalam kebaikan dan taqwa.

[6]. Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Ta’ala
Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu.

Dari Makkah inilah tertib ilmu itu, yaitu ilmu tauhid dan agama. Kemudian (berkembang) dari Madinah, dari seluruh jazirah ini dan dari seluruh negeri-negeri Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ada ilmu dan ahli ilmu. Namun semua asalnya adalah dari sini, dari lingkungan rumah Allah yang tua.

Maka wajib bagi para ulama dan da’i, dimana saja mereka berada, terlebih lagi di lingkungan rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, untuk mengajari manusia, orang-orang yang menunaikan haji dan umrah, orang-orang asli dan pendatang serta para penziarah, tentang agama dan manasik haji mereka.

Seorang muslim diperintahkan untuk belajar, bagaimanapun (keadaannya) ia, dimana saja dan kapan saja ; tetapi di lingkungan rumah Allah yang tua, urusan ini (belajar agama) lebih penting dan mendesak.

Dan di antara tanda-tanda kebaikan dan kebahagian seseorang adalah belajar tentang agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Artinya : Nabi Shallallahu ‘alaihi bersabda : “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala memperoleh kebaikan, niscaya Dia menjadikan faqih terhadap agama” [HR Bukhari, Kitab Al-Ilmi 3 bab : 14]

Di sini, di negeri Allah, di negerimu dan di negeri mana saja, jika engkau dapati seorang alim ahli syari’at Allah, maka pergunakanlah kesempatan. Janganlah engkau takabur dan malas. Karena ilmu itu tidak bisa diraih oleh orang-orang yang takabur, pemalas, lemah serta pemalu. Ilmu itu membutuhkan kesigapan dan kemauan yang tinggi.

Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Dan Allah tidak malu dari kebenaran” [Al-Ahzab : 53]

Karenanya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak akan malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan menampakkan kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan tersebut.

[7]. Menyebarkan Ilmu
Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan, yang di mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekkah dan di segala tempat. Ini adalah kesempatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan. Engkau bisa menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah.

[8]. Memperbanyak Ketaatan
Di antara manfaat haji adalah memperbanyak shalat dan thawaf, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Artinya : Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka ; hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka berthawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka’bah)” [Al-Hajj : 29]

Maka disyariatkan bagi orang yang menjalankan haji dan umrah untuk memperbanyak thawaf semampunya dan memperbanyak shalat di tanah haram. Oleh karena itu perbanyaklah shalat, qira’atul qur’an, tasbih, tahlil, dzikir. Juga perbanyaklah amar ma’ruf nahi mungkar dan da’wah kepada jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala di mana banyak orang berkumpul dari Afrika, Eropa, Amerika, Asia dan lainnya. Maka wajib bagi mereka untuk mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

[9]. Menunaikan Nadzar
Walaupun nadzar itu sebaiknya tidak dilakukan, akan tetapi seandainya seseorang telah bernadzar untuk melakukan ketaatan, maka wajib baginya untuk memenuhinya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia mentaati-Nya” [HR Bukhari]

Maka apabila seseorang bernadzar di tanah haram ini berupa shalat, thawaf ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di tanah haram ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Dan hendaklah mereka menunaikan nadzar” [Al-Hajj : 29]

[10]. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin
Di antara manfaat haji adalah bisa menolong dan berbuat baik kepada orang miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang aman ini.

Seseorang dapat mengobati orang sakit, menjenguknya, menunjukkan ke rumah sakit dan menolongnya dengan harta serta obat.

Ini semua termasuk manfaat-manfaat haji.

“Artinya : ….agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” [Al-Hajj : 28]

[11]. Memperbanyak Dzikir Kepada Allah
Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa quwata illa billah).

“Artinya : Dari Abu Musa Al-As’ari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati”. [HR Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434]

[12]. Berdo’a Kepada-Nya
Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan terus menerus berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar Dia menerima amal, membereskan hati dan perbuatan ; agar Dia menolong untuk mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya ; agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridhai serta agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya.

[13]. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya
Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu melakukan thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun sewaktu shalat, qira’atul qur’an, berdzikir, berdo’a dan lainnya. Juga hendaknya mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas.

[14]. Menyembelih Kurban
Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sewaktu haji wada’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berkurban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban itu adalah suatu ibadah, karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan di hari-hari Mina dan lainnya.

Demikianlah sebagian hikmah dari ibadah haji (rukun Islam yang ke lima) mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaatnya, dan senantiasa diberi petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala serta diberi kemudahan untuk menunaikannya. Amin

Senin, 12 April 2010

PESTA REUNI

PRIHATIN....dan Terusik Lagi untuk Menulis REUNI....

Diperjalanan pulang dari kantor, ada 3 SMS yang masuk...biasa, curhatan dari teman ESPERO yang masuk golongan IV ( Parah dan Tragis ).
Apa coba yang dicurhatkan....???, dia mulai keder....dia mulai mundur karena kondisi ekonomi, "Keadaanku lagi parah Bon, jadi kalo sudah denger mulai harus bayar, dimana kondisiku masih seperti ini....,kayaknya aku gak bisa ikut Bon...."
Deg...hati ini merasa trenyuh , soalnya aku tahu persis keadaan teman ESPEROku itu yang sudah kuanggap seperti saudara sendiri. Sungguh dalam hati jauh sebelum ini aku sudah mempersiapkan.
" Kamu kuatnya berapa...?, nanti aku sampaikan ke Bimo ; jangan terpancang karena kamu denger harus bayar bulan ini..., itu bagi yang mampu !" Jawabku.
Ada yang bikin geli...tapi itu normatif, dan memang harus dipikirin ; selama ini rekan panitia membuka pembayaran via transfer bank Mandiri dan BCA...dua Bank yang cukup beken untuk masyarakat Indonesia. Tapi masyarakat yang mana...?, karena saudaraku ini gak punya tabungan di Bank !, memang itu salahku yang saat itu memberitahunya "Percuma kamu nabung di bank, andai bulan ini kamu bisa nabung 1jt, bulan depan uangmu tinggal 990rb-an, karena banyak potongan...,mending kau buat usaha jika punya uang " Saranku yang melihat kondisinya tak memungkinkan untuk menabung ( lha wong untuk makan aja susah...kata seorang teman ).
Mungkin sedikit saran dibentuknya Collector yang berperan sebagai BUSER yang SIMPATIK.
Dan juga mulai dibuat suatu kolom untuk besarnya kekuatan teman-teman kita mampu bayarnya dikelas yang mana...?; buka saja dari level perkolom 50rb,100rb,150rb,200rb,250rb , dan tambahan kolom donatur.
Kukatakan BUSER yang SIMPATIK....jadi berfungsi sebagai COLLECTOR yang bisa membaca keadaan teman kita tersebut....dia berasal dari kelas ekonomi apa?, dan kira-kira mampunya bayar berapa?, sekaligus memberi dorongan moril bahwa Kehadirannya untuk memeriahkan acara temu kangen REUNI PERAK itu yang penting, dan merupakan suatu kebahagiaan tersendiri ( jangan memaksakan menagih150rb, dan jangan pasang wajah sinis bila teman kita itu hanya mampu membayar misal 50rb saja, beri senyum dong untuk kemapuan bayarnya yang mungkin bagi teman kita itu sudah terasa maksimal ). jadi mungkin bisa juga mulai didata dulu kemampuan financial dan kepastian ikut-nya; sehingga panitia akan dapat data akurat akan dana yang terkumpul, dan dikondisikan dengan besarnya biaya acara, kalau perlu hal-hal yang berbau mubazir dihilangkan (Misal dekorasi yang mewah,taman,atau hiasan bunga....hilangkan saja, paling juga dibuang nantinya, mending dana untuk itu dialihkan untuk subsidi teman yang mau ikut tapi terpancang kendala biaya ). Memberi apresiasi pada mantan guru memang bagus...,tapi perlu diingat, mungkin guru-guru itu kondisinya lebih baik daripada beberapa teman-teman kita yang berada dilevel Tragis dan Payah...., jadi kita mesti lebih bijak dalam hal ini...
Banyak yang mau aku tulis, tapi seperti biasa...disambung dan berlanjut ya.....

Minggu, 11 April 2010

PESTA REUNI ( Lanjutan )

PENYAKIT REUNI......

Dari beberapa cerita kisah nyata dan hasil curhat teman-teman nich ....yang beberapa hari masuk di mailku dan chatting, juga SMS , atau telpon....; maka aku akan melanjutkan tulisan ini.
Ternyata nich....REUNI itu bisa jadi demam atau penyakit tersendiri.....; artinya ada beberapa hal positif dan negatif yang mempengaruhi kejiwaan teman-teman, tergantung dari seberapa kuatnya Emosional Intelegency-nya teman-teman itu dalam men-sikap-i-nya.
Yang jelas, dari mungkin sekitar 300-an lebih teman-teman seangkatanku di ESPERO'85 memang terdiri dari beberapa kelas strata ekonominya, dan itu yang memang perlu dipikirkan.
Berikut adalah hasil curhatan yang masuk melalui media yang kusebut diatas :
1. Ada yang terlalu berlebihan tanpa memandang kondisi teman-teman yang lainnya; mereka ini memang dari kelas strata tinggi ( karena dari dulu memang dari keluarga berada/kaya ), dimana mereka meminta Reuni itu afdolnya dilakukan di hotel berbintang baru mereka mau datang karena mereka akan datang dengan segala kegagahannya, keberadaannya ( Pakai mobil mewah, jas,dasi,pantalon,sepatu mengkilat, uang segepok jutaan, semuanya serba wah...ibaratnya untuk reuni harus keluar sejuta dalam sehari itu....kecil banget, anggep aja wedhuse ilang siji ); dan perkiraanku dikalas ini ada 15%-lah dari teman-teman kita.
2. Ada yang memaksakan diri , karena mereka takut dibilang tidak sukses, mereka akhirnya jaga gengsi , dan ikut-ikutan mensejajarkan diri dengan kelompok strata atas, meski sebenarnya mereka itu harus jungkir balik untuk proses itu, dan menurutku juga nich... yang termasuk kelompok ini ada 25 %, kelompok ini yang paling rawan akan sakit demam ( hanya memudahkan ungkapanku ).
3. Ada kelompok yang dengan spontan menentang atau keberatan, kelompok ini merupakan kelompok yang berpikir ekonomis baik itu memang karena kondisinya atau kerena memang pola pandangnya demikian, merupakan kelompok yang tampil apa-adanya, gelem yo koyok ngene ora gelem yo wis....lha memang koyok ngene keadaane ; beberapa teman yang menghubungiku merasa...."ya kalo 150rb hanya untuk reuni,padahal lumayan lho bisa untuk belanja seminggu " ; ada juga yang nggresah..."waduh itu uang bensinku sebulan owk" ; juga ada " bisa dicicil gak ya?"; ada pula yang "larang banget...., podho karo bayar sekolah anakku double "...dan lain-lain...dan lain-lain. Dan menurutku kelompok ini ada hampir 50%-60%.
4. Ada lagi kelompok yang tragis....yang gak jelas tingkatannya ada dimana, yang jelas mereka ngumpet, dan hampir tak terdengar suaranya....padahal mereka itu ada aksesnya, ada yang kelas strata atas, mampu,kaya, dan ada juga yang memang "mendelep" atau lagi ancur....; menurutku kelompok ini adalah sisanya dari jumlah prosentase dari di atas.
Perlu aku garis bawahi....bahwa prosentase itu bukan all seluruh dari alumni ESPERO angkatan '85 , melainkan dari jumlah yang telah terdeteksi.
Adapun acuan diskripsi penulisan ini berdasarkan juga dari cerita-cerita dan pemantauan dari jejaring sosial Fcebook yang menampilkan beberapa message dan postingan acara Pra Reuni Akbar yang diselenggarakan teman-teman.
Tulisan ini belum selesai karena memang masih menunggu hasil atau masukkan-masukkan dari teman-teman yang lain.
Ada pesan moral yang mau aku sampaikan sekali lagi kepada teman-temanku ESPERO : Mari kita semarakkan Reuni Akbar (Perak) ESPERO'85 yang Insya Allah jatuh pada tanggal 17 Juli 2010 nanti; datanglah dengan apa adanya, dan dengan jati diri yang murni, dan jagalah rasa kebersamaan antara kita, saling bantu-membantu sesama rekan yang sedang membutuhkan, karena itulah inti dari Reuni ini, bukan pamer unjuk diri akan kesuksesan semata yang menyebabkan diantara kita jadi merasa rendah diri dan minder....Okey....,ketemu dilanjutan tulisanku ini ya......

Sabtu, 10 April 2010

PESTA REUNI

AJANG KREDIBILITAS DI PESTA REUNI
Ketika genderang REUNI teman-teman SMPku mulai ditabuh, maka mulailah perburuan teman-teman; yang Alhamdulillah dengan adanya jejaring sosial semacam Facebook cukup berperan membantu pengumpulan data-data dari teman-teman yang telah tersebar diseluruh antero belahan persada ini.
Acara Finalnya sebagai gebug gong masih lama, karena akan dilakukan di medio Juli nanti, namun beberapa teman yang notabene sahabat-sahabat dekatku saat sekolah itu mulai kusak-kusuk, mereka mempertanyakan seperti apa teman-teman yang lainnya kepadaku, dan akupun dengan senyum menjawab...ya seperti kitalah, sudah 40tahun....., mau kayak apalagi, namun sebenarnya aku tahu maksud dari pertanyaan JK dan LB itu, dengan maksud tak ingin menipu sahabat yang sudah seperti saudaraku tersebut, kupersilahkan mereka membuka account FBku, biar mereka tahu semuanya, namun mereka memilih pinjam account FB dari teman yang ada diSemarang, dan meng-invide namaku, aku tak tahu bagaimana cara mereka melakukan itu, karena aku di Bandung, sementara JK dan LB di Semarang.
Selang 3 hari kemudian mereka bergantian menghubungiku, dan mereka ngedumel..., mereka merasa ngeri, mereka merasa minder akan perbandingan antara kondisi mereka dengan kondisi teman2nya yang tergambar di FB...katanya bagai langit dan bumi, dan akupun tertawa mendengar cerita mereka.
Jangan dianggap kataku, santai aja...gelem yo koyok ngene ora gelem yo wis..., yang penting kalian jangan minder gitu...hadapi aja, mereka boleh kaya, boleh gaya, boleh apa aja...., namun kalian kuharap tetep aja apa adanya...jangan gengsi,jangan merasa hidupnya paling kere....jangan terlalu dipikir ungkapku kepada sahabatku tersebut; itu hanya gambaran temen2 di FB, kenyataannya kita nggak tahu koq.
Merekapun juga menyerangku....iya kamu bisa ngomong gitu, karena kamu di Bandung juga hidup mulya..., aku tertawa mendengarnya....seperti anak-anak yang meri, yang iri ; aku harus gimana lagi ; dan dengan sabar ku tegarkan dan kuteguhkan hati mereka; hidup ini ada yang tinggi ada yang rendah, ada yang makmur ada yang tidak......, kalian lihat aja.....mereka yang di FB itu hanya mungkin kurang dari 25%nya dari total angkatan kita saat itu, jadi anggap aja yang 75% sama seperti kalian...so ngapain minder, yang penting kalian apa adanya....itu sudah membanggakan bagiku.
Tapi kamu pasti datang khan...???, tanya JK dan LB....; ya Insya Allah jawabku; dan mereka dengan rada setengah mengancam berkata padaku; kalau pas tanggal itu kau tak ada di Semarang, kita gak akan hadir, begitu katanya. Aku tertawa....sudah berapa orang temanku SMP yang berkata seperti itu, kalo kamu gak datang, aku juga gak akan datang....
Gitu dulu aja tulisan ini...soalnya aku mau pergi dulu....besok disambung...okey....

Kamis, 08 April 2010

REALITY STORY (VI)

APAKAH REJEKI SUDAH DITETAPKAN ?

Ketika aku mencuci sepeda sehabis diajak ajrut-ajrutan di WARBAN, aku melihat sesuatu yang mau tidak mau membuatku jadi terpana.
Waktu itu ada tukang rongsok lewat di depan rumah, umurnya mungkin sebaya denganku, cuman karena mungkin beban hidup yang dijalaninya sehingga dia terlihat lebih tua dari umurnya....; ( padahal aku mau ngomong kalau aku jauh terlihat lebih muda dibanding dia...cuman gak enak ).
Tukang rongsok itu berpakaian rapi, dan dengan sopan pula mengomentari sepeda yang kucuci...,saat itu aku sudah sampai tahap menyemir ban sepeda. " Sepedanya bagus...., dirawat banget ya Mas..."katanya.
Aku tersenyum " Ya biar awet Pak " jawabku.
"Punya barang bekas atau rongsokan Pak...??, barang elektronik, mesin cuci,kertas, atau koran..." Tanya dia lagi. Sebenarnya ada sich...cuman males banget untuk beranjak dari kegiatanku...; makanya aku hanya menggeleng perlahan sambil tersenyum.
Kemudian ada dia menuju rumah yang baru dibangun, dan menanyakan dengan penuh kesopanan ada atau tidak barang bekas, tapi lagi-lagi dia tak menuai hasil.Dan diapun pergi....
Namun tak lama kemudian, ada lewat tukang rongsok yang umurnya masih lebih muda daripada tukang rongsok yang tadi, pakaiannya, dan cara-cara menanyakan ada atau tidak barang rongsokan jauh banget dengan yang tadi, kesannya tukang rongsok yang berumur lebih muda ini kurang sopan,slengekan,grutal-gratul, dan kumuh. Namun....pas tanya dirumah yang baru dibangun tersebut, dia langsung dapat barang rongsokan....aneh...dan terasa memang aneh...., bagaimana tidak....ada dua orang dengan profesi sama, namun sifat dan gayanya bertentangan ibarat positif dan negatif....eee...malah yang negatif cepak rejekine.
Ternyata barang rongsokannya dari rumah yang dibangunn itu cukup banyak, dan memang tidak bisa tertampung dalam gerobaknya yang memang telah terisi banyak barang rongsok. " Harus dua kali Pak " Serunya sambil cengar-cengir....dan itu aku perhatikan.
Namun tak lama kemudian tukang rongsok yang pertama ternyata lewat lagi; dia berhenti dirumah yang baru dibangun tersebut, dan mendapati temannya yang lebih muda,lebih tidak sopan,lebih slengekan lagi asyik menggotong barang-barang bekas dari dalam rumah tersebut.
" Nah untung kamu lewat, tolong dibantu angkut ya...? " Pinta si tukang rongsok yang muda tersebut kepada tukang rongsok yang tua...., bener-bener gak sopan nadanya kalau ngomong sama orang yang umurnya jauh lebih tua.
Begitulah ceritanya...memang tidak aku selesaikan, namun Anda pasti dapat mencerna akan pesan apa yang terkandung dalam ceritaku ini. Yah rejeki memang telah ditetapkan....kita hanya menjalani hidup ini, dan menantinya sampai waktu menentukan ini rejeki kita, itu bukan rejeki kita, dan lain-lain; dan itu tidak bisa diarahkan karena kita kondisinya lebih baik,lebih sopan,lebih rapi,dan lain-lain; buktinya ya dua oknum tukang rongsok itu...yang tua,sopan,rapi ternyata rejekinya tak sebagus seperti yang muda,tidak sopan,slengekan,dan kumuh.

Jumat, 02 April 2010

BILA JUM'AT SEBAGAI TANGGAL MERAH

BILA HARI JUM'AT JATUH SEBAGAI HARI LIBUR

3 kali sudah hari Jum'at jatuh sebagai hari libur ; yaitu pada tanggal 1 Januari 2010; tanggal 26 Februari 2010 ; dan hari ini tanggal 2 April 2010. Banyak yang senang jika hari Jum'at pas jatuh pada tanggal merah, artinya libur 3 (tiga) hari akan terenyam dengan manisnya, terutama bagi para PNS atau karyawan swasta yang kebetulan hari Sabtunya libur juga ( atau menganut sistim 5 hari kerja ).
Long weekend....itulah istilah favorit yang sering kita dengar bila hari Jum'at atau hari Senin jatuh sebagai tanggal merah, artinya kita akan terjatah libur 3 (tiga) hari...bayangkan, apa enggak enak?.
Seperti Jum'at ini, dan jum'at-jum'at yang biasa aku lalui, aku selalu mendambakan datangnya hari Jum'at itu sebagai hari yang istimewa, karena hari Jum'at adalah hari besar , hari yang terbaik bagi ummat muslim; begitu juga bagiku. Namun Jum'at yang jatuh sebagai hari libur ini membuatku terasa trenyuh, apalagi ketika aku memasukki Masjid guna melakukan kewajiban sholat Jum'at yang memiliki hukum fardhu 'ain bagi kaum laki-laki (muslimin).
Yah....3 kali hari Jum'at jatuh sebagai tanggal merah, 3 kali Jum'at itu kutemui Masjid yang malah lengang dari jamaahnya. Barangkali berbanding terbalik dengan tempat wisata, arena bermain,mall-mall....yang mungkin malah ramai.
Inilah kenyataan yang bisa dijadikan bahan introspeksi diri, banyak saudara-saudara kita kaum muslimin yang mengorbankan hari Jum'at yang mulia dan agunng itu demi sedikit kesenangan dunia yang semu; mereka menukar keabadian yang hakiki dengan kesenangan dunia yang fana ini.
Kuyakin sebagian besar kaum muslimin tahu akan keutamaan dari sholat Jum'at, namun banyak juga diantara mereka yang memilih dengan sengaja atau dengan terpaksa menukarnya dengan acara long weekend yang lebih prestisius dimatanya dan khalayak umumnya.
Semoga dengan tulisan ini, kita bisa berpikir dua-tiga kali untuk mengganti nikmat dan kurnia yang tersembunyi di hari Jum'at dengan kewajiban sholat Jum'at-nya; dibanding dengan kenikmatan dunia yang semu dan menggoda dengan sebutan long weekend-nya.