Kamis, 17 Juni 2010

MENJELANG SHOLAT JUM'AT

Ada Sebuah Hadist Qudsi yang sekiranya cocok untuk dituliskan atau disadur dalam blog-ku ini.
Hadist Qudsi adalah firman Allah yang tidak terbukukan dalam Al-quran .
Haritsah bin Wahab r.a berkata : Nabi SAW. Bersabda : Allah ta'ala berfirman :
" Tiada semua orang yang sembahyang dapat dikatakan sembahyang. Aku hanya menerima sembahyang dari orang merendah diri karena keagungan-Ku serta menahan hawa nafsunya dari perbuatan-perbuatan haram dan tidak terus-menerus melakukan maksiat, disamping itu ia juga memberikan perlindungan dan naungan kepada orang musafir kelana. Ia berbuat itu semua untuk-Ku. Maka demi kemulyaan dan kebesaran-Ku bahwa wajahnya lebih bercahaya disisi-Ku dari cahaya matahari. Aku memberinya ilmu menggantikan kebodohannya dan cahaya menggantikan kegelapannya. Aku mendengarkan do'anya serta memberinya apa yang dia minta dan memenuhi sumpahnya. Aku melindunginya dengan kekuasaan-Ku dan menitipkannya kepada malaikat-malaikat-Ku. Perumpamaannya dalam anggapan-Ku seperti syurga Firdaus tidak rusak buah-buahnya dan tidak berubah keadaannya " ( R. Addailami )
Dan bila kita baca hadist tersebut, dan menjadikan diri kita seperti pada posisi orang atau manusia utama yang digambarkan dalam hadist tersebut...sungguh itulah kebahagiaan yang tak ternilai.
Dikenyataan hidup ini mungkin bener juga kalau banyak orang yang melakukan amalan sembahyang atau sholat, tapi mereka melakukan tidak dengan sepenuh jiwanya dan semata beribadat kepada-Nya. Padahal pas kita sholat atau sembahyang tersebut sebenarnya kita dituntut untuk masuk taraf ihsan yaitu menyakini bahwa kita melakukan sembahyang atau sholat dihadapan Allah tersebut seolah-olah kita tahu bahwa kita melihat dan berinteraksi dengan Allah, namun bila kita tak melihatnya maka nyakinlah bahwa Allah melihat kita. Dan di bacaan awal sholat kita juga bersumpah..."Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah...., dst..." .
Dan harapanku adalah kita bisa mulai memperbaiki kualitas sembahyang kita, memperbaiki amalan-amalan kita, supaya apa yang kita lakukan sebagaimana orang awam yang melihat kita seperti melakukan amalan-amalan yang menunjukkan jalan syurga,namun ternyata amalan kita masih jauh kurang sempurna untuk dikatagorikan sebagai amalan syurga.
Semoga tulisan yang singkat ini bisa membuka jalur pemikiran dan pencerahan pada benak rekan-rekan yang membaca, dan inti dari pemahamannya dapat berguna bagi peningkatan kualitas amalan-amalan ibadah kita.
Ada setuju dengan tulisan ini...., atau anda ingin sekedar memberi tambahan kritik, saran dan komentarnya.....; silahkan...ini forum untuk bertukar ilmu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar