Rabu, 14 Desember 2011

YANG HARUS KUTULIS........

Sebenarnya aku mau beri tulisan ini judul yang cukup panjang yaitu : " YANG HARUS KUTULIS..., BUKANLAH BERMAKSUD PAMER...., NAMUN SEMOGA BISA JADI PERENUNGAN  KEHIDUPAN..... "

Kamis , 15 Desemebr 2011 ; aku baru sadar ketika habis sarapan dikantor kalau ada sesuatu yang "sangat berharga" ketinggalan ketika aku berangkat kerja , dan maka  aku buat status di FBku :" Jan-jane aku niat kerjo opo ora thow....mosok kelalen nggowo rokok lan korek...(ngibritkealfatukurokok) " ; diperjalanan aku papasan sama cewek yang cantik juga lagi berjalan , dia senyam-senyum padaku ; ini bikin salah tingkah...meski aku akhirnya terpaksa membalas senyumannya ( soalnya aku kagak kenal cewek itu , tapi senyumannya bikin aku periksa diri apa aku salah pasang kancing , atau lupa menaikan resluiting celana , tapi ternyata tidak juga....wuuuaaah....berarti paling cewek itu penggemarku....wk wk wk wk )

Dari jauh kulihat sesosok pemulung yang sudah tak asing lagi bagiku , dia berjalan dengan kaki pincangan satu (cacat ) yang seperti diseret , dan memanggul karung plastik yang masih kempis.
Aku mempercepat langkahku untuk membeli rokok di Alfa , dan begitu keperluanku selesai dari Alfa , maka sesuai rencanaku maka bertemulah aku dengan sang pemulung tersebut.
Kutepuk punggungnya dari belakang..., dan dia langsung menoleh dan tersenyum " eh...Bapak "
Aku langsung menyelipkan uang sisa kembalian beli rokok ke genggaman tangannya.
" lama gak kelihatan , kemana wae Pak ?? " Tanyaku basa-basi (habis sudah seminggu aku gak melihatnya dikompleks perkantoranku )
" ditempat lain....malu sama Bapak , yang kalau setiap melihat saya , selalu saja nyamperin dan beri uang serta rokok " Jawabnya polos.
Astaghfirullohal'adzim......jawaban itu membuatku merasa berdosa , jawaban yang lugu itu sungguh tak kusangka , aku memberinya uang dan kadang rokok biasanya aku langsung ngeloyor pergi , karena memang pernah dia begitu menerima pemberianku langsung berkata : " Bapak baik sekali , semoga Allah selalu memberikan rejeki berlimpah kepada Bapak " , kebiasaan itu yang aku gak suka....aku memberi bukan untuk mengharap dia terus mendoakanku....rasanya kalau aku terus-terusin menunggu doanya...seperti memberi tapi mengharap balasan doa....rasanya tak ikhlas... ;  Dan tadi itu begitu mendengar jawabannya ... aku menarik nafas....., apakah pemberianku lebih besar dari penghasilannya sebagai pemulung dikompleks ini ? , kalau lebih kecil....mengapa dia sampai mengorbankannya hanya dengan alasan malu menerima pemberian ( sepengetahuanku dia memang tidak pernah mengemis atau meminta-minta , dia hanya jadi pemulung dengan segala keterbatasan fisiknya ).
Kutepuk-tepuk pundaknya , dan aku berkata : " Bapak gak boleh begitu , bila kompleks ini memberikan rejeki kepada Bapak sebagai pemulung....ya diterima dan disyukuri , adapun pemberian saya , anggap saja itu sebagai bonus tambahan dari Allah yang telah melihat Bapak tegar san sabar  menjalani kehidupan dengan keterbatasan fisik bapak , akhlak bapak sangat baik , Bapak lebih rela bersusah payah bekerja walau hasilnya kecil , daripada mengadahkan tangan meminta-minta "
Si pemulung itu manggut-manggut , aku tak perduli beberapa pasang mata melihatku berjalan berdampingan dengan pemulung pincang yang kumal dan lusuh....
" ngomong-ngomong....bapak punya korek api ? , saya pinjam dong , karena saya lupa membawa dari rumah, dan juga lupa membeli sekalian tadi. "
"Ooo ada " , dia mencari cari dalam kantong celananya yang kumal dan dekil , namun begitu diserahkan padaku , dan kubuka....." waduuuh...ini mah mlempem Pak , basah, gak akan bisa hidup, meski harus di jemur dulu " kataku.
Si Pemulung itu cuman tertawa nyengir.
" Terus kita merokoknya gimana dong...??" Tanyaku.
" Saya nanti saja...., rokok pemberian bapak ini bisa untuk 4 hari..." katanya sambil nyengir....tersenyum kecil.
" Okeylah...saya duluan yaaa....semoga usaha bapak hari ini mendatangkan penghasilan yang besar...." kataku sambil terus berpamitan dan menyebrang jalan.

Yang tak habis kupikir , kenapa dia malu sampai beberapa hari ngilang dari peredarannya hanya karena takut ketangkap penglihatanku , yang biasanya akan aku samperin dan kuberi sekedar uang dan rokok ?? . Kenapa dia tidak tiap hari menampakan batang hidungnya dengan langkah terseret pelan dan memanggul karung dibelakangnya , agar aku bisa tiap hari memberinya "sesuatu" yang barangkali merupakan hak-nya yang ada disebagian hartaku ???
Ya Allah...inikah yang namanya seorang hamba yang tampaknya nista namun  tak mau mengadahkan tangan meminta-minta kepada makhluk lain selain kepadaMu ? , inikah seorang hamba yang kelak Kau dudukan tinggi disyurgamu melebihi para orang-orang kaya , dan apalagi pejabat yang korupsi ???.
Semoga tulisan ini bisa memberikan pencerahan jiwa .... ; sekali lagi tulisan ini bukan bermaksud pamer akan kebaikan, tapi semata memberi tauladan agar kita selalu ingat bahwa nikmat Allah yang diberikan kepada kita berupa materi dan harta melimpah, ada sebagian hak-hak milik orang lain yang mesthi kita bersihkan dan berikan sebagaimana mesthinya...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar