Senin, 18 Januari 2010

AKU Dan ACFTA

Aku Dan ACFTA








Ini sekedar tulisan akibat pengaruh sesuatu yang kuat dalam benakku ini,
yaitu rasa gemes akan gejolak yang seing kulihat dan kudengar baik diTV,
ataupun yang bener-bener unjuk rasa. Penolakan terhadap pemberlaku-
an ACFTA adalah wujud dari ketakutan akan matinya rejeki akibat wabah
barang-barang dari luar yang menyerbu karena ditiadakannya proteksi
dan pajak terhadap barang-barang itu. Semula aku hanya terdiam dari
adanya gejolak tersebut, sampai aku membaca makalah Al-Islam yang
sampai dengan tegas dan beraninya mengatakan bahwa ACFTA itu haram,
bahwa pemerintah salah dalam mengambil kebijakan itu, bahwa dengan
menyepakati kebijakan ACFTA adalah setuju pada bunuh diri ekonomi
di negara kita…!, semuanya bila dibaca, didengar…, kesannya memang
benar, tapi apakah sampai sebegitu parahnya momok ACFTA itu ?
Sore itu aku ke Kopo, diantar oleh Pak Agus sopir kantor, pas lewat di
jalan masuk Taman Kopo Indah I, Pak Agus mengomentari sederetan kios
yang mencapai 6 atau 8 atau 10 kios yang menjajakan produk jasa Barber-
shop alias tukang cukur…., bayangkan mungkin sekitar sepuluh kios yang
berderet dengan satu produk. Dan meski secara spontan akupun yang
juga melihatnya hanya berkoment pendek…" Itulah pasar bebas Pak….!,
sebagaimana ACFTA "




"Maksudnya…? " Tanya Pak Agus dengan wajah seriusnya yang kesannya
seperti pembela banget terhadap sekelompok kaum yang menolak keras
kebijakan ACFTA.





" Yah kalau perdagangan versi ACFTA bener-bener terjadi, akan banyak
barang masuk ke Indonesia, dari negara-negara yang tergabung dalam
kesepakatan tersebut. Jadi misal dipasaran nantinya ada kain masuk dari
A, dari B, dari C, dan dari kita sendiri dipasaran kita ,persis seperti tukang
cukur itu….pembeli adalah raja, dia bisa milih sesuai dengan qualitas dan
harga…dan juga keramahan dari penjualnya. Artinya bener-bener kita ini
dituntut untuk kompetitif, ya bekerja, ya berdoa…ya semuanya " Kataku
pada Pak Agus saat itu…..




Terus artinya…., kayaknya aku gak setuju dengan tulisan Al-Islam pada
suatu buletin jum'atnya yang menyatakan perdagangan bebas haram,
yang menulis bahwa dengan diberlakukan ACFTA berarti kita telah bunuh
diri ekonomi kita…., justru yang aku tahu bahwa islam gak kenal sistim
monopoli , bahwa kita diminta untuk berusaha menghasilkan produk
yang terbaik dimana melibatkan segala proses produksinya yang didasari
kejujuran dan halal, tentang nantinya barang kita laku atau tidak yah…itu
nantinya masyarakat yang menilai , dan peranan Allah yang memberi
rejeki pada makhlukNya yang mesti kita paham sebagaimana seorang
petani yang bekerja menanam, memupuk, merawat tanamannya dengan
sebaik dan sekuat mungkin, adapun ketika akan panen berhasil atau akan
hancur karena hama yang mendadak menyerang tanamannya, petani itu
hanya dapat menyerahkan pada yang Maha Kuasa.


Anda setuju dan faham akan tulisan ini ?, atau silahkan pilih yang sesuai
dengan keyakinan dan pemikiran anda….


































































suatu buletin jum'atnya yang menyatakan perdagangan bebas haram,
yang menulis bahwa dengan diberlakukan ACFTA berarti kita telah bunuh
diri ekonomi kita…., justru yang aku tahu bahwa islam gak kenal sistim
monopoli , bahwa kita diminta untuk berusaha menghasilkan produk
yang terbaik dimana melibatkan segala proses produksinya yang didasari
kejujuran dan halal, tentang nantinya barang kita laku atau tidak yah…itu
nantinya masyarakat yang menilai , dan peranan Allah dalam membagi
ki kepada makhlukNya yang mesti kita pahami…sebagaimana seorang
petani yang bekerja menanam, memupuk, merawat tanamannya dengan
sebaik dan sekuat mungkin, adapun ketika akan panen berhasil atau akan
hancur karena hama yang mendadak menyerang tanamannya, petani itu
hanya dapat menyerahkan pada yang Maha Kuasa.


Anda setuju dan faham akan tulisan ini ?, atau silahkan pilih yang sesuai
dengan keyakinan dan pemikiran anda….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar