Senin, 21 Februari 2011

Beberapa Fakta......

Tulisan ini merupakan penumpahan apa yang pernah kualami sebagai penulis blog yang menggali sesuatu untuk sekedar bahan tulisannya di dunia nyata ini :

1. Pernah kubertanya kepada seorang anak yang berprofesi sebagai pengemis ( kira-kira seumur siswa SD ), " Mengapa Kalian tak meninggalkan pekerjaan menjadi pengemis ?, bukankah seumur kalian ini perlu sekolah ? "
Dan inilah jawaban mereka :
" Kalo saya tidak mengemis, bisa dimarahi oleh bapak dan ibu...Oomm "
" Kalo saya lebih suka menjadi pengemis daripada sekolah, gak perlu mikir, tapi bisa dapat uang, seperti yang diajarkan bapak dan ibu "
" Kata bapak, jadi pengemis itu dapat uangnya lebih banyak daripada bekerja dipabrik, gak perlu sekolah lagi...enak khan ?  "
" Sekolah itu perlu biaya, capek,perlu mikir dan belajar, tidak dapat uang; kalau jadi pengemis...tiap hari bisa dapat uang "

2. Pernah kubertanya kepada seorang PKL jualan Sate di Gasibu : " Katanya PKL akan direlokasi, tapi PKL menolak keras, mengapa Pak ? "
Dan jawaban mereka :
" Kalau dagang Sate disini kami bisa dapat omset keuntungan 5juta rupiah perhari bila rame ; namun kalau ditempat relokasi; kami hanya dapat keuntungan  500 ribu sampai 1 juta rupiah tiap harinya; coba saja Mas pilih yang mana ? "
" Jualan disini pasti rame dan beruntung , namun jika berjualan disana, gak kebayang ada yang mau beli atau tidak "
" Jelas kita tolak relokasi, karena disini lebih beruntung meski pada dasarnya memang melanggar peraturan, bikin semrawut,sampah, dan lain-lain "

3.Pernah kubertanya kepada sopir angkot yang nge-tem di perempatan. " Mengapa mesti lama nge-tem ? ; bukankah itu ada larangannya ?, dan bukankah nge-tem bikin macet lalu -lintas didaerah ini ? "
Dan jawabannya adalah sebagai berikut :
" Masa bodo dengan aturan itu, yang penting dapat penumpang banyak "
Ada yang menjawabnya dengan pentelengan mata dan mimik tak suka.
" Kalau gak nge-tem gak dapat duit tuk nutup setoran Mas..."
" Sing penting dapat uang banyak Pak, peduli amat dengan yang lainnya "

4. Pernah kubertanya pada kusir delman ; " Pak kenapa kudanya gak diberi kantong, supaya tahinya gak berceceran di jalan ? "
Dan jawabannya adalah :
" Biarin saja " sambil meringis
" khan sudah ada bagian kebersihan dikota ini "
" Biar gak repot-repot lagi ; kalau di beri kantong, mesti masang kantong, terus mesti buang tahi kudanya segala "

Demikian tulisan pendek ini , nantikan tulisan selanjutnya.....; dan silahkan beri komentar Anda akan tulisan ini...


1 komentar:

  1. Assalamau'alaikum wr.wb. Hebat euy sekarang Mas Bono dah jadi penulis aktif di Blog. Salam kenal kembali dari sahabat lama yang sempat menghilang puluhan tahun dari kehidupan keluarga Bono. Gimana mas Teguh, Encus, ibu di Mertojoyo? Mohon info baliknya, dah kangen euy pengen ketemu sama Bono and the brothers. Kirim Khabar ya... Abdullah Nasir di Makassar.

    BalasHapus