Kamis, 03 Februari 2011

BULOG dan RASKIN...

RASKIN dan BULOG…
Adanya keluh kesah rakyat kecil (RTS=Rumah Tangga Sasaran) sebagai penerima Raskin memang cukup menggelitik untuk sekedar dibuat tulisan ringan didalam Blogku ini ; dan keluhan tersebut biasanya menyangkut mutu beras miskin  yang sangat tidak diharapkan ( kira-kira kayak apa ya raskin yang diharapkan tersebut ? )
Karena Raskin itu termasuk hasil kerja BULOG, maka kiranya perlu kita tahu juga ; Sebenarnya BULOG itu apa ? ; dan disini aku hanya menuliskan sedikit saja tentang BULOG ( karena dulu waktu kuliah sempat ambil mata kuliah Penyimpanan dan pergudangan bahan pangan yang alih-alih dosennya adalah petinggi BULOG dan seringkali kalau memberikan kuliah juga langsung diajak ke gudang BULOG ). Dan setahuku nich…BULOG adalah Badan Usaha Milik Negara yang memiliki kemandirian modal (otonomi )diluar dari APBN yang dikarenakan Sifat usaha dari Perusahaan adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan. Maksud didirikannya Perusahaan adalah : untuk menyelenggarakan  usaha logistik pangan pokok yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; dalam hal tertentu melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan Pemerintah dalam pengamanan harga pangan pokok, pengelolaan cadangan pangan Pemerintah dan distribusi pangan pokok kepada golongan masyarakat tertentu, khususnya pangan pokok beras dan pangan pokok lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam rangka ketahanan pangan. Dan Tujuan perusahaan adalah turut serta membangun perekonomian nasional khususnya dalam pembangunan nasional dibidang pangan.
Nah…yang namanya perusahaan yang memiliki otonomi tersendiri tentunya berorientasi profit  untuk kelangsungan kehidupannya. Dan menanggung amanat dari pemerintah untuk menyediakan raskin, maka ada yang mengatakan bahwa 90% kehidupan BULOG akhir-akhir ini tergantung dari kinerjanya menyediakan Raskin tersebut. Jika Pemerintah mematok harga Raskin Rp.4.600,-/kg dimana  nantinya dijual kerakyat yang masuk dalam daftar RTS seharga Rp.1.600,-/kg engan artian Rp.3.000,-nya disubsidi oleh pemerintah, maka secara matematis yang namanya perusahaan dan berorientasi profit; BULOG akan mencari dan menerima beras dari supplier/pemasok dengan harga kurang dari Rp.4.600,-/kg dimana selisih harganya itu nantinya digunakan sebagai pembiayaan operasionalnya ( biaya transportasi, penyimpanan, termasuk gaji karyawan dan sisanya jelas sebagai keuntungan perusahaan ). Kira-kira dari pemikiran pembaca/Anda berapa rupiah BULOG harus mencari dan mendapatkan beras dengan harga yang pas dan layak untuk keperluan Raskin tersebut ? ( ingat ya….90% kehidupan dan kelangsungan BULOG tergantung dari program Raskin ).  Okey ….ambil contoh, BULOG akan mencari beras dengan harga  maksimal Rp.4000/kg dari supplier/pemasok. Nah bila kita melihat dipasaran beras ( toko beras ), harga beras paling murah berapa ? adakah beras yang dijual ditoko beras dengan harga Rp.6.000,- /kg ? , atau beras paling murah dipasaran harganya berapa? , terus mutu berasnya kayak apa ? , atau aku akan bertanya : berapa harga beras yang Anda konsumsi sebagai nasi tiap harinya ?
Fenomena yang terjadi :
Rakyat mengeluh, beras raskin yang dijual dengan harga Rp.1.600,-/kg  ; mutunya sangat jelek…. ( sambil ngelus dada….dikarenakan aku yang biasa mengkonsumsi beras yang dibeli di supermarket dalam kemasan plastic 5kg dengan harga sekitar Rp.43.000,-  atau sekitar  Rp.8.600,-/kg saja berasnya hanya mutu setra,slip…yang begitu gak apek,namun gak putih, gak pulen juga, teksturnya agak keras , gak tahan sehari di magic jar , etc…etc…); memang kadang kalau dijamu-makan di saudara yang kaya yang nasinya dari beras Rojo lele , Mentik Wangi , atau Pandan Wangi…..yaaa….jauh banget mutunya sama nasi yang biasa aku makan sekeluarga dari beras yang biasa aku beli disupermarket tersebut.
Disisi lain lagi bila aku pulang atau berangkat kerja, diperempatan jalan, dimana banyak pengemis, aku sering melihat…mereka makan dari nasi bungkus RM.Padang yang ada didekat perempatan tersebut ; kadangkala juga Warteg yang juga ada disekitar perempatan tersebut ( dapat kulihat jelas , mana bungkusan dan menu antara Nasi dari RM Padang atau Warteg….he he he he….soalnya aku juga pernah selama 4 tahun mengkonsumsi nasi bungkus )
Disisi lain pula sering aku belanja beras ( bila mendesak-kehabisan beras ), dan diwarung kelontong kutemui ibu-ibu warga disekitar kompleks yang mana mereka membeli beras dengan mutu yang lebih baik daripada yang aku beli ( padahal ibu-ibu tersebut terdaftar sebagai penerima Raskin,LPG3kg plus kompornya,dan bantuan subsidi lainnya dari pemerintah )
Disisi lain lagi banyak juga kaum elite atau politisi yang turut mengkritik BULOG dengan Raskinnya ( mungkin hanya ingin mencari populeritas dan simpati rakyat ), namun mereka itu tidak tahu secara persis perilaku rakyat miskin (RTS) yang kadangkala sering berlagak pongah ; atau malah karena mereka juga berpikir bahwa beras Raskin paling tidak seperti beras yang mereka makan bila jadi nasinya….wah bisa nombok, dan bangkrut negeri ini ; atau daripada susah-susah lebih baik pokonya BULOG menyediakan Raskin, tentang rakyat  (RTS ) mau beli atau tidak terserah , yang penting BULOG sudah menyediakan dan sesuai dengan standart spesifikasi beras yang layak dikonsumsi.
Dan walau bagaimanapun tetap tersisa dalam benak ini serangkaian kenyataan dan fenomena yang aku dapati, lantas aku hanya bisa bertanya : Sebenarnya rakyat itu maunya beras raskin yang kayak apa?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar