Rabu, 10 November 2010

SHOLAT TAUBAT



Shalat Taubat  adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim jika ingin bertaubat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan.
Tata cara shalat taubat sama dengan shalat sunnah yang lain, yang membedakan
hanyalah niatnya.  Jadi jika seseorang melakukan perbuatan dosa maka
disunnahkan untuk segera melakukan shalat taubat dan berdoa meminta ampun
kepada Allah Ta'ala.  Semoga tulisan berikut dapat bermanfaat.
  
Shalat taubat dilaksanakan dua raka'at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat.
Allah Ta’ala berfirman,
 

  “Dan (juga) orang - orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri mereka sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa - dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui” (QS. Ali Imran : 135)
 

  Sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk senantiasa berusaha bertakwa
kepada Allah Ta’ala, juga selalu merasa dalam pengawasan-Nya, serta tidak
terjerumus ke dalam maksiat. Jika pun seorang muslim berbuat dosa, maka sudah
menjadi kewajiban baginya untuk segera bertaubat dan kembali ke jalan Allah
Ta’ala. Dan Rasulullah ShallallaHu alaihi wa sallam telah mensyari’atkan shalat
ini pada saat bertaubat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya”. Kemudian beliau membaca ayat : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali-Imran: 135)
  Dari Ali radhiyallaHu 'anHu, bahwa Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam
bersabda,
 

  “Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa lalu di bangun dan bersuci,
kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah
melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya” (HR. At Tirmidzi no. 406,
lafazh ini miliknya, Abu Dawud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395 dan lainnya,
hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi I/128)
 



Tata Cara Shalat Taubat

Jumlah rakaatnya 2, 4 sampai 6 rakaat. ( tiap 2 rakaat salam )

Niat shalat taubat:

Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah.”

Berikut beberapa doa mohon ampunan kepada Allah Ta'ala yang dapat dibaca
setelah shalat :
 

  “Rabbanaa dzalamnaa anfusanaa wa illam taghfirlanaa war hamnaa lakuunanna
minal khaasiriin”
Yang artinya : “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan member rahmat kepada
kami, niscaya pastilah kami termasuk orang - orang yang merugi”
 (QS Al Araaf : 23)
 
Ada yang berdoa seperti ini :

  “Allahumma innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim”

yang artinya :”Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku dan
tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu ampunilah dosa - dosaku dengan ampunan dari sisi-Mu dan berikan rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang” (HR. Al Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705)

Juga ada yang berdoa sbb:
“Astagfirullahal azhiim al ladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa”.

Artinya: Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat mudharat ataupun manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.


Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan bisa menjadikan secercah cahaya peningkatan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT  menuju hidup yang lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar