Minggu, 21 November 2010

Untuk Sahabat...

Masih nyempetin nulis...., walau mata ini sudah tak kuat menyangga rasa kantuk...., tapi ku ingin tetap menulis "Untuk Sahabat " ; semoga tulisan ditengah lelah ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya....setidaknya bisa menggerakkan hati rekan-rekan tuk saling peduli....
Kau adalah sahabatku dari kecil....., maka ketika badai menghantamu akupun tergerak untuk intens dalam mensupportmu....bukan karena Bapakmu adalah guruku....., bukan karena Ortumu sudah kuanggap seperti ortuku sendiri, bukan pula kau kuanggap seperti saudaraku sendiri.....tapi kau kuanggap seperti sahabat...; mumet khan....???
Kemarin aku kerumahmu....untuk kesekian kali....entah yang keberapa ratus, atau ribu kali....aku gak tahu, aku gak pernah menghitungnya. Begitu aku berhenti tepat di gerbang rumah.....ibumu yang sudah kuanggap seperti ibuku sendiri langsung menyongsongku, dengan senyum senangnya.....
Ketika aku masuk rumah....ada terasa yang lain.....gak seperti saat dulu.....gak seperti saat Babe masih ada...., kupejamkan mataku, dan kubuka mata yang lain dari sisi diriku.....; rumah ini terasa hampa....gak ada aura yang bersinar.....,gak ada pengawal-pengawal....; gak ada warna rona yang menghiasinya.... persis seperti inikah kehidupanmu wahai sahabatku ?
Dan kaupun mulai cerita....lelikuanmu....dan kuberusaha mencernanya ; pantaslah kalau ini yang terjadi...., karena wibawa itu entah telah kemana...., rahmat itu serasa tak menyabanginya....
Tatkala anakmu datang dari sekolah....; ibumu langsung menyongsong sang putu-nya, langsung merumatinya..,
sedang kau tak lebih hanya berdiam saja....kuhela nafas ini....mengapa ?, dan lalu mengapa ?
Kutelusuri lelikuan kalbu sang ibu....yang meronta...yang sedih....yang kecewa...yang....yang.....; Duh Gusthi... jika memang seperti ini, pantaslah berkahMu-pun serasa menjauhinya....
Sahabatku yang baik......ibumu begitu sayang padamu....., ibumu begitu cinta padamu..... , ibumu begitu sedih dan kecewa melihatmu....yang tak secemerlang bagai angan harapannya..., ibumu resah akan kelak masa depanmu...., risau akan bayangan kelam kehidupanmu....kehidupan sang putunya juga....jika kau masih mbambung dengan gaya hidupmu...., jika kau tak maksimal berkarya dan mampu menghasilkan sesuatu yang mencukupimu , juga mencukupi anakmu.... ; tak bisakah kau membaca itu semua...???
Sahabatku yang baik....bangkitlah , hidup ini memang penuh cobaan, penuh jalan lelikuan , hidup ini perlu perjuangan, perlu memenangkannya untuk bisa lolos dalam kompetisi dunia , dan bermotivasilah dengan karya, innovasi , dan pemikiran-pemikiran positif yang diridhoi.... ; introspeksilah....dan mohonlah ampunan dan maaf dari ibumu....biar Sang Khaliqpun tersenyum melihatmu , dan tak segan-segan melimpahkan rahmat dan rejeki padamu....setidaknya dengan kuasaNya akan memudahkan langkah-langkahmu dalam menyusuri kehidupan ini....
Semoga Allah selalu mengirimimu orang-orang terbaik yang mampu membukakan mata penglihatanmu....; dan yang mampu memecutmu untuk melaju maju ; serta yang mampu memberimu saran-saran dan kritik akan kehidupanmu dengan cara yang santun....
Perubahan menuju kebaikan akan kehidupanmu adalah menjadi tanggung-jawabmu sendiri...., dan hingga saat ini kuhanya bisa memintamu.... " bangkit dan majulah....!! "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar