Himbauan untuk menanam Cabai….
Melambungnya harga cabai yang bisa mencapai Rp 100 ribu per kilogram tak membuat para petani meraup untung besar. Kondisi ini hanya menguntungkan tengkulak. Para tengkulak yang membeli cabai dari petani dengan harga murah lalu menjual lagi dengan harga beberapa kali lipat dari yang dibelinya.
Para petani terpaksa menjual cabai ke tengkulak karena modal menanam dibiayai oleh sang tengkulak. Seperti petani-petani cabai asal Purbalingga, Jawa Tengah. Mereka mengaku tak bisa berbuat banyak. Dia juga tak bisa merasakan untung besar dari melambungnya harga cabai ini.
Para petani terpaksa menjual cabai ke tengkulak karena modal menanam dibiayai oleh sang tengkulak. Seperti petani-petani cabai asal Purbalingga, Jawa Tengah. Mereka mengaku tak bisa berbuat banyak. Dia juga tak bisa merasakan untung besar dari melambungnya harga cabai ini.
Mau tahu nggak berapa modal yang dipakai petani untuk menanam cabai sampai siap panen ? ; he he he…tadi kebetulan pas denger radio….., dan ternyata modalnya itu buanyak banget….sekitar Rp.60jt per hektar , itu termasuk pupuk dan obat-obatan…; dan manakala panen….para ijon dan tengkulak tersebut hanya mematok harga Rp.20rb / kg…..; jadi memang yang paling untuk adalah sector jalur perdagangannya….dari peng-ijon , tengkulak, dan pengepul….sedang petani tetep saja kempas-kempis.
Saat petani harus berhadapan dengan cengkeraman tengkulak, di Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan tak boleh menyerahkan pada mekanisme pasar. Namun Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan tak bisa mengintervensi pasar. Apapun yang akan dilakukan pemerintah, warga berharap harga cabai segera turun…..he he he he…cuman kayaknya Pemerintah sudah angkat tangan kalau masalah cabai ini , dan hanya mengeluarkan himbauan agar penduduk mulai menanam cabai di lahan tempat tinggalnya, termasuk diJakarta , atau kota2 besar lainnya…walau hanya memakai pot.
Saat petani harus berhadapan dengan cengkeraman tengkulak, di Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan tak boleh menyerahkan pada mekanisme pasar. Namun Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan tak bisa mengintervensi pasar. Apapun yang akan dilakukan pemerintah, warga berharap harga cabai segera turun…..he he he he…cuman kayaknya Pemerintah sudah angkat tangan kalau masalah cabai ini , dan hanya mengeluarkan himbauan agar penduduk mulai menanam cabai di lahan tempat tinggalnya, termasuk diJakarta , atau kota2 besar lainnya…walau hanya memakai pot.
Dan dalam benak pikirku….kalau mulai nanam sekarang….dengan bibit yang katanya akan disediakan gratis bila kita belanja produk di supermarket A,B, atau C , atau di Deptan……kayaknya baru 2-3 bulan kedepan kita baru bisa panen dan menikmati cabainya….dengan catatan , tanaman itu bisa tumbuh subur, berbunga, berbuah, gak diserang hama , atau dimakan hewan, tikus….atau juga tidak dicuri orang atau tetangga…..wk wk wk….
Dan bila kita ingin menghajar para pemain pasar rantai niaga cabai seperti : tengkulak,ijon, pengepul ….ya ….siap2 saja gak usah mengkonsumsi cabai….paling selama 2-3 bulan puasa /boikot mengkonsumsi cabai, dengan begitu biar saja cabai digudang atau stock mereka akhirnya busuk……; dengan begitu para pemain akan berpikir….daripada busuk, lebih baik dijual murah saja…. ; itulah cara untuk bikin kapok mereka....; toch dari sisi agama cara dagang mereka memang tidak diperkenankan…iya khan…????
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar