Senin, 26 April 2010

Peranan IQ (Intellegence Quotient) dan EQ (Emmotional Quotient) dalam kehidupan seseorang.

IQ (Intellegence Quotient) dan EQ (Emmotional Quotient)

Ha ha ha...ada-ada saja kalo kehabisan bahan tulisan, jadi apa yang dibenak otak direview ulang, dan diterjemahkan dalam bentuk tulisan; namun seperti biasa aku berharap paling tidak tulisanku ini bermanfaat bagi rekan-rekan yang membacanya....sekali lagi ini masih bermotto "tholabul ilmi"
atau mencari ilmu pengetahuan....
IQ(Intellegence Quotient) atau biasa dikenal sebagai Kecerdasan Otak adalah suatu kemapuan untuk bertindak secara terarah,berpikir secara rasional,dalam mengahadapi lingkungan secara effektif. Dapat diartikan pula suatu kemampuan mental dari individu yang melibatkan proses berpikir secara rasional. IQ tidak bisa diamati secara langsung,melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifsetasi dari proses berfikir rasional. IQ dipengaruhi oleh faktor keturunan dan bawaan ; dan faktor lingkungan yang dalam perjalanannya dapat merubah ciri-ciri dasar faktor bawaan sejak lahir; demikian juga tingkat perkembangan otak yang dipengaruhi oleh nilai gizi dan rangsangan-rangsangan kognitif dari lingkungan dapat mempengaruhi perubahan nilai IQ.
Inteligensi dan IQ ; sering disama artikan, padahal memiliki perbedaan arti yang sangat mendasar. IQ adalah nilai skore yang diperoleh dari alat test kecerdasan; dengan demikian hanya mampu memberikan sedikit indikasi mengenai kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Inteligensi dan Bakat ; merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Didalamnya terdapat kemampuan spesifik yang mempu memberikan pada individu suatu kemungkinan mencapai suatu pengetahuan,kecakapan,ketrampilan setelah melakukan suatu latihan yang disebut bakat atau aptitude. Dalam hal ini bakat tidak bisa diketahui lewat test inteligensi !.
Inteligensi dan Kreatifitas ; kreeatifitas merupakan salah satu ciri dari inteligensi, karena merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Seringkali ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa hubungan kreatifitas dan inteligensi tidak memuaskan; artinya IQ rendah biasanya memang kreatifitasnya rendah; namun IQ tinggi belum tentu kreatifitasnya tinggi.
KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)
Seringkali timbul opini: " Seseorang yang memiliki IQ tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang kesuksesan yang lebih tinggi dibanding orang lain " ; ternyata salah karena banyak kasus orang yang memiliki IQ tinggi malah tersisih dalam hidupnya oleh orang yang hanya memiliki IQ rendah; misalnya : sering kita dengar pasutri yang bertitle sarjana, namun mereka kandas dalam kehidupan berumah tangga; seorang pejabat terlibat kasus suap atau korupsi ; seorang penegak hukum terlibat tindakan tercela atau markus,dll ; mereka itu orang pandai, IQnya tinggi,berpendidikan; namun mereka gagal dalam menjalani hidup ini.
Yang perlu anda ketahui : ketika individu mencapai umur 17th (bisa kurang;bisa lebih), maka nilai IQnya sudah tidak berkembang ; dan peranannya akan digantikan oleh EQ (kecerdasan emisional).
Kecerdasan Emosional memang menyangkut banyak aspek yang nampaknya memang semakin sulit didapatkan pada manusia modern ; yaitu :
# Empaty (mendalami keadaan orang lain secara mendalam) ; Mengungkapkan dan memahami perasaan ; mengendalikan amarah; kemandirian; kemampuan menyesuaikan diri; disukai/pamor/rasa selebritis ; kemampuan memecahkan masalah intern pribadi/ketekunan; kesetiakawanan; keramahan ; dan Sikap hormat.
Dalam hal ini Orang tua adalah seseorang yang pertama kali harus mengajarkan kecerdasa emosi kepada anaknya dengan memberikan contoh perilaku yang baik, misalnya :
1.Membina dan menjalin hubungan keakraban dan persahabatan yang sangat harmonis dan hangat.
2.Belajar dalam kelompok secara harmonis.
3.Berbicara dan mendengarkan secara effektif.
4.Mencapai prestasi yang tinggi sesuai aturan (sportif).
5.Mengatasi masalah dengan teman yang nakal.
6.Ber-empaty kepada sesama.
7.Membangkitkan rasa humor.
8.Menumbuhkan motivasi diri dan percaya diri.
IQ yang tinggi disertai dengan EQ yang tinggi pula bila sudah tertanam pada diri individu; Insya Allah...seseorang tersebut akan mampu menguasai keadaan & merebut peluang yang ada tanpa membuat masalah yang baru.
Berkaitan denga tulisan diatas..sekedar untuk menyeimbangkan antara IQ dan EQ, aku jadi teringat adanya hukum tabur tuai....hukum alamnya petani; namun setelah diracik dalam ilmu filosofi maka jadilah hukum tabur tuai yang berbunyi ( maaf bila salah...ini versiku ) :
" Siapa menabur pemikiran, dia akan menuai perbuatan ; dan dari perbuatan yang ditaburkan , dia akan menuai kebiasaan; dan dari kebiasaan yang biasa dia lakukan tau taburkan, dia akan menuai karakter ; dan menabur karakter akan menuai jati diri/masa depan "
Dan memang seperti ungkapan dalam tulisanku diatas yang menyatakan bahwa sulit untuk menemukan sesuatu yang semestinya di manusia modern ini ; sehingga banyak tatanan hukum yang rusak atau dirusak bila dulu kita kenal ungkapan "menabur biji jeruk nantinya akan menuai buahnya" , mungkin sekarang timbul pertanyaan "menaburnya dimana ?" ; seringkali kita menabur kebaikan didunia ini, namun bukan kebaikan yang berlipat yang kita terima sebagai balasannya didunia ini. Maka sekali lagi jadilah manusia yang "mengerti" yang hanya mengharapkan keridhoanNya dalam setiap melakukan kebaikan....
Anda setuju dengan tulisanku ini...?; atau Anda ada pesan,kesan, atau komentar...??, silahkan tulis komentarnya....sekali lagi, ini adalah forum tholabul ilmi.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar