Jumat, 30 April 2010

BINGUNG MENCARI SEKOLAH UNTUK ANAK ?

Tadi pagi ada seorang kurir yang biasa mengantar dokument, surat-surat, atau paket yang datang kekantor....seperti biasa ; orangnya juga itu saja....seperti biasa, namun mengapa wajahnya murung, wajahnya kayak menyimpan sesuatu...?, dan seperti biasa aku selalu menawari sekedar minum teh manis panas atau kopi, atau makanan kecil yang kebetulan ada, dan juga koran.
"Saya lagi bingung Mas...? " Katanya ketika menyeruput teh manis panas yang aku tawarkan; dan dia-pun langsung menceritakan persoalannya dan meminta nasehat padaku. Aku tertawa manakala dimintain nasehat memilih sekolah untuk anaknya...; namun demi menghargainya dan supaya dia juga paling tidak bisa tambah tahu, maka aku beri pengarahan seperti ini
" Setiap orang tua pingin anaknya bisa sekolah, syukur bisa sekolah ditempat yang baik, favorit, namun kita sebagai orang tua juga harus memperhatikan segala aspeknya untuk memenuhi keinginan tersebut, jangan sampai nantinya malah gagal, berhenti dijalan, atau terpaksa dengan keterbatasan, atau mungkin malah anak kita menjadi generasi yang tidak diinginkan, generasi yang memaksa orang-tuanya, generasi yang tidak tahu kondisi, generasi yang intinya tidak sesuai dengan harapan kita sebagai orang-tuanya saat menyekolahkannya " kataku membuka nasehat yang langsung diperhatikannya dengan seksama.
He he he...pas dia takjub, aku malah berpikir mengira-ngira seberapa kemampuan kondisinya.... inilah yang cukup rumit....
"Begini Pak....saya akan memberi argumen atau paparan...tapi mohon maaf, bila mungkin ada yang tidak berkenan atau mungkin menyinggung terutama kondisi ekonomi bapak....setuju...???" Kataku sebelum melanjutkan..; dan dia sangat senang setuju akan itu...apa adanya....; "jadi terserah Bapak ...nantinya mau menerima paparan saya ini atau tidak...." kataku kemudian sambil mengepulkan asap dari batang rokokku yang telah tinggal separo.
" Memilih sekolah itu harus didasari dari memperhatikan : Kondisi dan Karakteristik Anak ; Kondisi Financial Orang-tuanya ; Kondisi Sekolah yang akan Dipilih ; dan mungkin Faktor Pendukung lainnya . Penjelasannya :
1. Kondisi dan Karakteristik Anak.
Kita harus tahu betul kondisi anak kita, daya pikirnya, kecerdasannya,kesenangannya,bakatnya, perilakunya; artinya ya bila anak kita tingkat kecerdasannya kurang...ya jangan disekolahkan disekolah yang dimana anak-anak yang sekolah disitu kebanyakan anak pintar, itu bisa membuatnya down...nglokro, dan mungkin malah tidak betah, tidak naik kelas, atau lain-lainya ; Untuk mengetahui disekolah itu murid-muritnya seperti apa kita bisa bertanya,melihat dan memperhatikan. Kalau boleh usul maka carikan anak sekolah yang rata-rata muridnya memiliki tingkat kecerdasan yang sama..., atau kurang-lebihlah imbang...hal ini bisa menjadikan anak kita lebih maju...percaya nggak...??, jika anak kita cerdas...mungkin dia malah bisa megang terus sebagai jawaranya bintang kelas , dan itu nantinya akan membuatnya senang, memacu terus, dan kita akan bangga, apalagi untuk sekolah dasar....6tahun nantinya dia harus disekolah tersebut, jadi ini sangat foundamental sekali...percayalah pada saya....
2.Kondisi dan kekuatan Financial kita.
Kita harus tahu kekuatan financial kita , jangan memaksa diri menyekolahkan ke sekolah favorit bila kita merasa tidak kuat segi financialnya, ya bayar SPPnya ( ada Dana BOS, tapi benarkah terus gratis?, kenyataannya enggak...sebel kalau mikir yang ini ), ya ada uang untuk ektra kurikuler, uang ini...itu ,ya uang sakunya, ya uang ongkosnya bila jaraknya jauh dari rumah.
Ada cerita dari teman sekerja yang anaknya dan orangtuanya memaksa diri ingin sekolah di SMP favorit....,untuk masuk aja sampai hutang-hutang, namun kesalahannya orangtuanya tidak mendalami kondisi anak, juga kondisi financialnyasendiri , akibatnya sang anak juga tidak bisa dalam mengikuti alur pembelajaran disekolah tersebut, prestasinya rendah, tapi berperilakunya berubah dratis dan gaul seperti orang kaya, minta ini-itu harus dipenuhi, orangtuanya makin terpuruk, terakhir anaknya itu terlibat perkelahian,dan dikeluarkan dari sekolah....dan yang bikin tambah ngeres dan miris hati, banyak sekolah yang tidak mau menerima anaknya, tapi akhirnya ada juga yang mau menerima dengan kompensasi biaya yang tinggi.....sudah jatuh ketimpa tangga....iya khan....??
3.Kondisi Sekolah yang Akan Dipilih.
Sebelum memasukkan anak kita kesuatu sekolah, maka kita harus mempelajarinya terlebih dahulu, lakukan pengamatan,dengarkan cerita-cerita tentang sekolah tersebut, cerita akan kebaikan sekolah tersebut, dan terlebih penting adalah cerita tentang keburukan dari sekolah tersebut. Status daripada sekolah, tingkat atau peringkat penilaiannya, kualitas gurunya dalam mengajar, bangunan fisik, fasilitas dari sekolah perlu juga diperhatikan dalam memilihkan sekolah bagi anak kita. Sekolah yang kebanyakan muridnya berasal dari keluarga yang kaya, jauh dari kondisi ekonomi kita menyebabkan anak kita minder,tidak sukses bergaul dengan temannya, dan pada akhirnya tidak sukses segi akademisnya, kalau anak kita bisa mengikuti teman-temannya hal ini mungkin akan berakibat menyekik keuangan orang-tuanya, atau malah bisa mendorong perbuatan negatif...mencuri uang milik orang tuanya, temannya, mencuri barang,dan lain-lain; bener nggak Pak...????. ( Dia hanya mengangguk...)
Sekolah yang dekat mall,pasar , tempat permainan,taman bermain, tempat konser, diskotik ,bioskop....adalah tidak baik,karena seringkali tempat itu jadi pelarian mereka, konsentrasi belajar mengajar juga tidak baik jadinya.
Sekolah yang berjarak terlalu jauh dari rumah juga tidak baik, karena untuk mencapainya kesekolah tersebut anak kita mesti mengeluarkan energi,waktu, dan butuh kekuatan kondisi tersendiri, belum kita akan sulit mengontrolnya, beda sekali dengan sekolah yang dekat dengan rumah, anak kita tidak akan terkuras tenaga dan waktu untuk sampai ke sekolah sehingga lebih fresh dalam menerima pelajaran, belum lagi kita akan dapat lebih mudah mengontrolnya, baik dari tetangga kita, dari teman-teman atau bahkan gurunya yang kebetulan lewat depan rumah kita...mereka pasti akan cerita tentang anak kita baik itu cerita yang baik maupun keburukannya, jadi kita atau orang dirumah kita lebih mudah mengontrolnya...belum lagi keuntungannya bila perlu sesuatu yang mendadak dan penting anak kita bisa pulang terlebih dahulu.
4.Faktor pendukung lainnya yang mempengaruhi.
Faktor pendukung yang mempengaruhi pemilihan sekolah ini bisa berarti termasuk didalamnya faktor yang positif dan juga faktor negatif; bisa berupa beasiswa , subsidi , cerita tentang alumninya yang sukses, mudah dapat pekerjaan, dorongan dari keluarga, sanak dan famili , teman untuk memilih sekolah tersebut. Masukkan anak pada sekolah yang sesuai dengan bakat dan keahliannya, atau sesuai dengan cita-citanya; jangan anak bercita-cita ingin jadi dokter tapi disekolahkan di pesantren; ingin jadi seniman disekolahkan di Sekolah Teknik Kejuruan...itu namanya tidak pas....
Kupandangi wajah tukang kurir tersebut..., kucari apa yang dia dapat dari paparanku barusan...;
" Mau memasukan sekolah SD ya Pak...???" Tanyaku...
Dia mengangguk " Dua...Mas, ya SD ya SMP tahun ini...." ; glek! langsung kepyur dan pening kepala ini jika mikirin seumpama aku adalah dia, dan kondisiku sama seperti kondisinya.
"Terutama yang SD Pak..., itu yang perlu diperhatikan...SD,SMP itu masa foundamental..., makanya pemerintah mencanangkannya pendidikan wajib 9 tahun, ya SD yang dilanjutkan SMP... itu masa yang paling perlu kita perhatikan; Jangan salah memasukkan sekolah Pak, bukan jaminan sekolah ternama dan favorit dapat mencetak generasi yang tangguh dan berkualitas baik, baik itu kecerdasannya,kepandaiannya,norma agama,sopan-santun, dan rasa mengerti keadaan....; Bapak bisa lihat dan perhatikan...saya yakin, bapak tahu akan maksud saya ini; setelah dapat pilihan Sekolah A,B,atau C yang sesuai dengan kita, kita coba pilih yang terbaik...kita sholat isthikaroh meminta petunjukNya akan sekolah yang baik bagi anak kita, yang notabene adalah amanah dariNya..." aku tersenyum, kutepuk tepuk pundaknya " Mungkin hanya itu yang bisa saya paparkan, Bapak mungkin bisa mencari atau meminta nasehat dari orang lain yang sekiranya lebih pintar dari saya...., sekarang kita minum dulu....mumpung masih anget, kalau mau merokok silahkan...." kataku sambil mengeluarkan sebungkus rokok berbungkus kertas kuning....., kulihat dia sumringah...." Senengnya ngobrol dan curhat sama Mas Bono....., banyak manfaat dan faedahnya..." katanya sambil tersenyum.
Begitulah tulisan ini, yang sebenarnya adalah tuangan dari cerita nyata pada pagi tadi...., aku yang biasa, aku yang hanya wong sepele dimintai nasehat...dan inilah yang bisa kuberikan semoga bermanfaat, bila ada yang mau memberi tambahan atau kesan-pesan dan komentar....aku akan senang dan sangat berterimakasih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar