Kamis, 08 April 2010

REALITY STORY (VI)

APAKAH REJEKI SUDAH DITETAPKAN ?

Ketika aku mencuci sepeda sehabis diajak ajrut-ajrutan di WARBAN, aku melihat sesuatu yang mau tidak mau membuatku jadi terpana.
Waktu itu ada tukang rongsok lewat di depan rumah, umurnya mungkin sebaya denganku, cuman karena mungkin beban hidup yang dijalaninya sehingga dia terlihat lebih tua dari umurnya....; ( padahal aku mau ngomong kalau aku jauh terlihat lebih muda dibanding dia...cuman gak enak ).
Tukang rongsok itu berpakaian rapi, dan dengan sopan pula mengomentari sepeda yang kucuci...,saat itu aku sudah sampai tahap menyemir ban sepeda. " Sepedanya bagus...., dirawat banget ya Mas..."katanya.
Aku tersenyum " Ya biar awet Pak " jawabku.
"Punya barang bekas atau rongsokan Pak...??, barang elektronik, mesin cuci,kertas, atau koran..." Tanya dia lagi. Sebenarnya ada sich...cuman males banget untuk beranjak dari kegiatanku...; makanya aku hanya menggeleng perlahan sambil tersenyum.
Kemudian ada dia menuju rumah yang baru dibangun, dan menanyakan dengan penuh kesopanan ada atau tidak barang bekas, tapi lagi-lagi dia tak menuai hasil.Dan diapun pergi....
Namun tak lama kemudian, ada lewat tukang rongsok yang umurnya masih lebih muda daripada tukang rongsok yang tadi, pakaiannya, dan cara-cara menanyakan ada atau tidak barang rongsokan jauh banget dengan yang tadi, kesannya tukang rongsok yang berumur lebih muda ini kurang sopan,slengekan,grutal-gratul, dan kumuh. Namun....pas tanya dirumah yang baru dibangun tersebut, dia langsung dapat barang rongsokan....aneh...dan terasa memang aneh...., bagaimana tidak....ada dua orang dengan profesi sama, namun sifat dan gayanya bertentangan ibarat positif dan negatif....eee...malah yang negatif cepak rejekine.
Ternyata barang rongsokannya dari rumah yang dibangunn itu cukup banyak, dan memang tidak bisa tertampung dalam gerobaknya yang memang telah terisi banyak barang rongsok. " Harus dua kali Pak " Serunya sambil cengar-cengir....dan itu aku perhatikan.
Namun tak lama kemudian tukang rongsok yang pertama ternyata lewat lagi; dia berhenti dirumah yang baru dibangun tersebut, dan mendapati temannya yang lebih muda,lebih tidak sopan,lebih slengekan lagi asyik menggotong barang-barang bekas dari dalam rumah tersebut.
" Nah untung kamu lewat, tolong dibantu angkut ya...? " Pinta si tukang rongsok yang muda tersebut kepada tukang rongsok yang tua...., bener-bener gak sopan nadanya kalau ngomong sama orang yang umurnya jauh lebih tua.
Begitulah ceritanya...memang tidak aku selesaikan, namun Anda pasti dapat mencerna akan pesan apa yang terkandung dalam ceritaku ini. Yah rejeki memang telah ditetapkan....kita hanya menjalani hidup ini, dan menantinya sampai waktu menentukan ini rejeki kita, itu bukan rejeki kita, dan lain-lain; dan itu tidak bisa diarahkan karena kita kondisinya lebih baik,lebih sopan,lebih rapi,dan lain-lain; buktinya ya dua oknum tukang rongsok itu...yang tua,sopan,rapi ternyata rejekinya tak sebagus seperti yang muda,tidak sopan,slengekan,dan kumuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar