Rabu, 21 April 2010

REALITY STORY (VII)

Ini salah siapa...?; atau memang dunia ini kejam...?

Ini adalah tulisanku untuk yang kesekian kalinya....; tentang realita kehidupan yang kujumpai..., sudah agak lama sich....cuman belum sempet dituangkan dalam tulisan....,jadi selama 2ua mingguan ini masih tersimpan rapi dikisi-kisi file memori otakku.
Masih ingatkah rekan-rekan akan ceritaku yang lalu tentang anak kecil yang mengadahkan tangan padaku ketika aku sedang membeli Sate Padang...??; nah ini cerita juga masih bersambung tentang anak kecil itu.
Suatu saat aku beli Sate Padang dilanggananku tersebut.....(Wualaah langganan.....; ya mesti saja....karena cuman dia satu-satunya penjual di kompleks ); Nah....begitu melihat aku sedang menunggu sambil mengobrol
dengan si Tukang Sate...., bocah kecil yang dulu itu tersenyum setelah beberapa saat menyakinkan dirinya bener apa enggak itu oom-oom yang dulu itu; singkat cerita si bocah itu menghampiriku, dan seperti biasa dia mulai mengadahkan tangannya...." Oom minta shodaqohnya Oom....??? " ; Ada yang menarik.....,kalau dulu
si Tukang Sate menghardiknya...., tapi kali ini terasa....wellcome saja....; kalo dulu si Tukang Sate mungkin merasa sungkan dan takut customernya kabur karena ditempat jualannya biasa dijadikan jalur inceran para bocah yang berpredikat sebagai peminta-minta....kali ini dia enggak takut , malah tersenyum....senyum yang trenyuh menurutku....terlihat jelas dari pancaran matanya.
Kupandangi Tukang Sate tersebut seusai aku memberikan uang kembalian beli Sate tersebut kepada si anak kecil yang kontan tersenyum senang " Terimakasih Oom...".
" Kalau yang ini bener....saya tahu ; Bapaknya minggat, ibunya terpaksa kerja jadi pembantu untuk menghidupi 3 orang anak sendirian..." Kata si Tukang Sate tersebut.
" Koq Bapak bisa tahu...? " Tanyaku yang mulai penasaran ; " Saya pernah kerumahnya...mengantarnya pulang saat hujan deras...kebetulan juga pas saya mau pulang; sudah jam 9 lebih, kasihan liat dia masih meminta-minta, saya marahi.....; tapi begitu tahu keadaanya....saya jadi menyesal; malam itu saya beri mereka sate...., saya yakin mereka belum pernah atau tidak mampu untuk beli sate saya...."
Aku tertegun...mendengar penuturan si Tukang Sate tersebut, ternyata dibalik wajahnya yang lumayan sangar, tersimpan rasa welas asih dan rela membantu pada sesama.
"Anggap saja saya bagi-bagi rejeki akan hasil jualan saya hari itu...., Insya Allah....saya akan dapat gantinya yang lebih daripada apa yang saya berikan pada keluarga si bocah itu..."
Cut...cerita sebenarnya masih panjang, namun sengaja aku potong dulu untuk lain waktu...
Ada pesan moral yang dapat saya ambil dan rekan-rekan ambil sebagai inti hikmah dibalik rejeki yang diberikan Allah kepada kita dari cerita realita kehidupan diatas.
" Seringkali pemberian dari orang kecil ( Tukang Sate Padang ) kepada seseorang/keluarga yang membutuhkan ( Ibu 3 anak yang ditinggal minggat suaminya )itu lebih tercatat sebagai amalan yang begitu mulia dimata Allah, dibandingkan dengan pemberian traveller cheque atau uang suap yang diberikan dan diterima oleh beberapa oknum pejabat negeri ini. Apakah anda setuju dengan tulisan dan pesan moralku ini...???, gabung dan beri komentarnya ya......., thanks...GBU...."jadikan tangan kita sebagai Tangan Di Atas disetiap kesempatan, jangan merasa kikir dan pelit akan harta kita, karena itu semua adalah titipan dan amanah Yang Maha Kuasa ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar