Selasa, 26 Oktober 2010

Akankah ini terjadi ??

Akankah ini terjadi ?

Ketika kita SD kelas 5 (th 80an ) maka jika luas Pulau Jawa adalah 100 , maka setelah 30 tahunan ini ( th 2010 ) ; bila ditanya luas pulau Jawa , bila kita jawab 100 lagi, itu adalah salah, yang benar , mungkin sekarang ini setelah 30th-an maka menjadi 105. Ambil contoh yang mudah : Kota Semarang ketika aku SD tak seluas dengan kota Semarang yang sekarang ini ; dikarenakan adanya pertambahan areal perumahan di pantai utara-nya. Benar khan…???? ; Dan sesuai hukum alam , bila suatu saat ada penambahan, maka suatu saat pula akan ada pengurangan. Mungkinkah Pulau Jawa ini akan terpecah jadi 2 bagian sebagaimana dari hukum alam akan adanya pengurangan ?

Dan jika gunung-gunung yang jadi “paku”nya pulau Jawa ini meletus, maka akan terbelahlah Pulau Jawa ini , akibat dari bencana yang dahsyat tersebut Pulau Jawa akan kehilangan seperlima luasnya, diujung barat dan ujung timur bagian Pulau Jawa ini akan membentur bagian yang berdekatan, sehingga jarak antara Jawa Barat dan Sumatera jadi lebih dekat, demikian juga dibagian timur Pulau Jawa akan berdekatan dengan Pulau Bali dan Pulau Madura, dan saat itupun memang terjadi tsunami yang memakan banyak korban juga.
Bila pulau Jawa terpecah jadi dua akibat seretan meletusnya gunung berapi yang dipicu oleh dahsyatnya Gunung Merapi meletus , diikuti Gunung Merbabu ; Gunung Sumbing , dan Gunung Sindoro; maka yang terjadi adalah benar-benar terpisahnya Solo dan Jogya.

Disisi Timur adalah Kota Solo yang menjadi kota pantai, berawal dari utara adalah kota Semarang yang benar-benar jadi kota pantai Laut Jawa dan Pantai Selat JATENG ( Selat yang membelah Jawa Tengah ), sebagian wilayah barat Kota Seamarang akan tenggelam dimulai dari Bandara Ahmad Yani, Sri Kuncoro, kali Pancur,Sadeng , Gunung pati, terus mulai keluar dari wilayah Semarang yaitu Boja, Parakan Timur, Secang Timur, Ambarawa jadi kota pantai, dimana Rawa pening amblas, Salatiga hilang ,tinggal Susukan Timur, Boyolali hilang , dan Sragen jadi kota pantai sampai ke Kota Solo yang juga jadi kota Pantai, sampai sisi wilayah Wonogiri, kota Wonogiri jadi kota pantai, namun waduk Gajah Mungkurnya juga amblas hilang kedasar selat Jateng, keselatan yang jadi pinggiran pantai Selat Jateng adalah Baturetno, Donorojo, sampai Klayar yang merupakan pantai antara Selat Jateng dan Samudera Indonesia.

Disisi Pantai Barat Selat Jateng adalah Pantai Pelabuhan Subah daerah Batang sebagai Pantai antara Laut Jawa dengan Selat Jateng, terus ke selatan pesisir pantainya meliputi Batur, Tulis, Bandar, Wanayasa, Punggelan,Banjarnegara jadi kota pantai , Kaliwiro,Bener, Samigaluh, Kalibawang, Sleman, Mlati, Banguntapan, Dlingo , Tanjung Sari , Kukup yang merupakan ujung pertemuan Selat Jateng dengan Samudera Indonesia.

Sungguh cukup luas banget daerah yang amblas tenggelam menjadi dasar laut Selat jateng, diperkirakan ada 1/5 sendiri bagian Jawa Tengah-DIY yang berubah jadi lautan. Kota Kendal, Kaliwungu, Sukorejo, Temanggung, Magelang , Boyolali, sebagian Sukoharjo, Klaten merupakan kota-kota yang amblas, Candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Telaga Warna, Dieng itulah kota atau daerah yang akan amblas. Entah berapa ribu kilometer persegi daerah yang amblas jadi lautan , berapa jiwa yang melayang , berapa kerugian yang tertanggung, ya aku tidak mengerti, inilah wujud dari pada aku sebagai hamba yang masih lebih kecil dibandingkan Yang Maha Kuasa…Allah SWT.

Jika bencana ini terjadi; semoga bencana ini terjadi bukan pada masaku, juga bukan pada masa anak cucuku…; namun aku hanya bisa bilang : Wallahu a’lam bishshowab

1 komentar:

  1. yo wis tebalkan iman sampean , sebenarnya aq juga takut bencana apalagi tsunami, tapi menurut orang - orang zaman dulu tempat yang aman adalah pegunungan Malang Selatan.

    BalasHapus