Kamis, 28 Oktober 2010

Kenapa Sujud mbah Maridjan menghadap selatan???[MITOS]

Kenapa Sujud mbah Maridjan menghadap selatan???[MITOS]

Kenapa sujudnya mbah Maridjan ketika beliau meninggal menghadap selatan ( saat di temukan
tim evakuasi )????
Kenyataan ini menjadikan suatu perdebatan tersendiri , sehingga dibenak-benak orang banyak
terlintas hal-hal yang sebenarnya mereka tidak ketahui secara pastinya ; ada yang mengatakan
atau berasumsi sebagai berikut :
“Sekali lagi ane jelasin yah..ini bukan masalah sholat beliau.., tapi jasadnya yang di temukan
ketika meninggal sujud menghadap selatan... “ salah satunya mengatakan demikian dalam suatu
debat.
“ Kenyataan : hal yang ga bisa dipikir dengan nalar dan fikiran.., aneh tapi nyata. “ ada juga yang
mengatakan seperti itu.


Namun cobalah kita menganalisanya secara seksama :
1.Tanggal 26 Oktober 2010 kemaren Gunung merapi meletus..Coba dipikir ; kenapa mbah
Maridjan tetep kekeh ngga mau Turun???
2.Merapi meletus meninggalkan efek yang cukup besar di daerah sekitar gunung...seperti
Kebumen,Purworejo,Cilacap ,Pengandaran bahkan sampai Ciamis dan Tasik terkena debu
letusan gunung Merapi, Muntilan dan Magelang terkena hujan pasir dari gunung Merapi..
tau dimana letak keanehannya ?; ternyata daerah Yogyakarta tidak terkena dampak debu yang
signifikan…, debu gunung merapi hanya sampai batas kaki gunung merapi..tidak lebih dari itu..
Seorang yang berdebat dalam hal ini mengatakan : “ Saya tinggal di Yogyakarta , dan saya sama
sekali tidak melihat debu merapi sampai tempat saya…, padahal rumah saya di sekitar gunung
merapi di jalan kaliurang...”
3. Kenapa Mbah maridjan meninggal dalam keadaan Sujud menghadap Selatan?
Kesimpulannya [ini mitos]—(semua tergantung dari keyakinan masing2)
1.Mbah Maridjan itu merupakan abdi dalem dari Keraton dan di utus langsung oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX ) untuk melindungi Merapi sekaligus keraton…, dan untuk itu Sultan
memberinya gelar : “ Raden Mas Surakso Hargo “.( tahu arti nama gelar tersebut gak…???)
Menurut kepercayaan orang Jogja sendiri [mitos] jika merapi meletus, letusannya tidak akan
sampai keraton hanya sampai batas tugu jogja…,Dan disinilah tugas Mbah Maridjan ..dialah juru
kunci merapi yang di utus Sri Sultan untuk melindungi keraton dan sekitarnya ..sehingga dia
tetep kekeh ga mau turun karena tanggung jawabnya tersebut..Dan bisa disimpulkan sendiri apa
yang terjadi jika pada saat itu dia sampai turun...
2.ketika merapi meletus wedus gembel itu menuju arah rumah mbah Maridjan yang berada di
sebelah selatan gunung Merapi..., namun arah hujan pasir ke utara atau lebih tepatnya barat
laut...yaitu Muntilan dan Magelang..yang posisinya di utara Yogyakarta..jadi dapat di pastikan
saat itu udara berhembus dari arah selatan ke utara...
3.Pernyataan no 2 di atas ada hubungannya dengan posisi sujud mbah Maridjan yang menghadap
selatan..???, nah disinilah mitos-mitos itu mulai muncul..; benarkah ada hubungannya dengan
pantai selatan..?? , silakan anda sendiri yang menyimpulkan...
jadi jika ada yang beranggapan mbah Maridjan mencelakakan warga yogya salah besar.., justru
beliau benar-benar konsekwen dan tanggung-jawab melindungi Yogyakarta hingga akhir
khayatnya...
Pernyataan di atas seperti halnya anda dihadapkan dengan pertanyaan : Percayakah kalian
dengan Pawang Hujan??..., sama seperti Percayakah kalian dengan Juru Kunci Merapi??
Adapun tentang sujud beliau saat meninggal ditemukan menghadap arah selatan ; maka opiniku
sebagai orang yang husnudzon saja adalah seperti berikut :
Jika suatu saat anda diundang dalam suatu acara, dan diacara itu mendadak anda diminta naik ke
panggung, kemudian ujug-ujug anda diberitahu mendapat hadiah sebuah sedan mewah Mercy
SLK.350 ; dan dengan karunia itu, anda melakukan sujud saking gembiranya ; namun saat anda
sujud itu, kemudian Sang Malaikat pencabut Nyawa datang mencabut nyawa anda ; padahal
anda sujud diruangan gedung ,dan menghadap arah timur ; apakah timbul mitos anda sebagai
penyembah matahari terbit ?; Bagaimana bila sujud Mbah Maridjan itu sebagai wujud sujud
syukur karena beliau yang diberi tugas menjaga gunung Merapi dan kota Yogyakarta bisa
merasakan kota yang diminta untuk dijaganya dari keganasan gunung Merapi itu bisa terhindar
dari bahaya letusan gunung Merapi tersebut ?
Sebagai seorang muslim aku bertanya sekarang : “ Apakah perwujudan rasa syukur dengan
bersujud itu harus menghadap kiblat ( jika dilakukan diluar sholat ) ?? “
Janganlah mem-vonis bahwa beliau itu musyrik ( sujud menghadap selatan seakan menyembah
Nyi Loro Kidul ) ; karena sesungguhnya yang berhak atas menjatuhkan vonis tersebut adalah
Allah SWT.
Dan ini adalah masalah kepercayaan masing-masing…, wallahu a’lam bishshowab..

3 komentar:

  1. apa yg dilakukan mbah maridjan adalah suatu bentuk pengabdian. bnyak hal yg tidak kita ketahui. mbah maridjan tetap mbah maridjan yang mempunyai sosok bersahaja.

    BalasHapus
  2. Saya tinggal di kota Jogja, dan kemarin abu vulkaniknya 5 - 10cm, kok diatas katanya gak kena dampak abu ????? hehehe.....

    BalasHapus
  3. kalo saya sih ke islaman versi mbah Maridjan harus dihargai dengan bijak
    Analisis saya, beliau mendampingkan keislaman dengan kepercayaan hindu yang nama populernya Kejawen.
    Sujudnya mbah Maridjan ke selatan atau Mbah Maridjan menjadi pelindung Jogja adalah hal2 yang terkait ke-Kejawen-an.
    Selama ihwal Mbah Maridjan tidak menjadikan anak cucu kita menjadi musrik ya biarlah. Agamaku agamaku agamamu agamamu. Moga2 mbah Maridjan diterima dgn baik oleh tuhannya di alam sana

    BalasHapus