Kamis, 14 Oktober 2010

Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa dan Maha Mengetahui !

Tulisan ini terbersit manakala aku sehabis melakukan sholat , bibit-bibitnya sudah mulai bersemi dari dulu sich…, cuman mau menuangkan dalam tulisan selalu saja ada kendalanya, takut orang yang membacanya berargumen yang tidak-tidak. Tapi sesuatu yang dipendam , semakin hari memang semakin menyesakkan dada, menghablurkan pemikiran, apalagi bila ditambah dengan adanya kenyataan-kenyataan yang rasanya mendorong-dorong untuk segera mewujudkan tulisan ini.
Tulisan ini kuberi judul : “ Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa dan Maha Mengetahui !“ , pakai tanda seru segala! ; yaah….memang aku sengaja mengambil judul itu, karena itulah yang sesuai dengan pemikiranku akan tema tulisanku ini. Kuambil judul : Allah itu Maha Kuasa , karena hanya Dialah yang mampu untuk segala hal, memutuskan ya atau tidak, memberi, atau menolak, memerintah, menghukum, sampai mencabut nyawa kehidupan makhluk. Dan juga kuambil judul : Allah itu Maha Mengetahui , karena hanya Dialah yang memiliki kesempurnaan penglihatan yang terlihat dan tak terlihat segala sesuatunya tentang makhlukNya, juga memiliki kesempurnaan pendengaran baik yang terdengar maupun tak terdengar dari segala sesuatunya tentang makhlukNya.
Mungkin dari sini, anda mulai tergelitik….sebenarnya Bono ini mau nulis tentang apa tho? , he he he…., yaaah….aku memang ingin menulis tentang memohon kepada Allah….alias berdoa. Tentang berdoa ini ada beberapa firman Allah dan hadist Rosul yang menyebutkannya….yang intinya agar kita senantiasa berdoa kepada Allah ; diantaranya :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Terlihat jelas dan tegas banget bahwa Allah dekat banget dengan kita, meskipun Allah memiliki makhluk yang bertugas sebagai punggawa-punggawaNya yang menyertai perjalanan kehidupan kita, tapi Allah menyatakan bahwa Dirinyalah yang berada paling dekat dengan makhluknya ( implementasi dari Maha Kuasa ). Disebutkan juga bahwa Allah akan mengabulkan doa orang yang berdoanya hanya pada Allah, dengan syarat orang tersebut melakukan perintah Allah, beriman, dan berada dalam kebenaran.
“Tiga kelompok yang tidak akan ditolak do’anya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka. Pemimpin yang adil. Dan do’a orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: “Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.” Ahmad dan At Tirmidzi
Dan di riwayat Ahmad & Tirmidzi diatas mulai agak dirinci specialisasinya orang-orang yang doanya terasa lebih ampuh dari doa-doa orang biasa yaitu : 1. Orang yang sedang puasa . 2. Pemimpin yang adil. 3.Orang yang teraniaya. Jika anda ingin doanya mustajab ya jadilah seperti orang-orang yang seperti diatas.

Doa adalah perwujudan rasa cinta seorang hamba kepada Allah swt., sekaligus pengakuan akan kebutuhan dan pertolongan-Nya. Hakikat doa sebenarnya juga meminta kekuatan dan kesanggupan dari Allah swt. Dalam doa ada makna memuji Allah swt., ada pengakuan bahwa Allah Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Itu semua menjadi ciri pengabdian dan penghambaan.
Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah marah padanya.”
Hadist ini jelas banget mengandung pengertian : Karena manusia ini sebagai makhluk hasil ciptaan Allah, tentulah hanya Dia yang tahu pasti akan kebutuhan makhlukNya tersebut . Lha….jelaslah , Dia akan marah besar dan dianggap disepelekan bila manusia sebagai makhluk ciptaanNya kok malah memintanya kepada sesuatu yang selain Allah.
Beliau juga bersabda:
“Sebaik-baik ibadah adalah doa”
Dan ternyata Do’a itu selain sebagai sarana jalur komunikasi permintaan mahkluk ke Rabb-Nya , ternyata berdoa itu juga dikatagorikan sebagai ibadah , dan ibadah itu bila kita kerjakan sudah pasti mendapatkan kebaikan atau pahala. Bayangkan bila berdoa saja adalah ibadah yang mendatangkan pahala , bukankah itu investasi ?, diijabahi atau belum…eee sudah beruntung, apalagi bila dikabulkan, bukankah tambah beruntung? , dan bila dikabulkan doa kita, terus terucap kata syukur kepada Allah, bukankah rasa syukur itu suatu keuntungan lagi ?

Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. bersabda: “Doa adalah ibadah. Dan Tuhan Kalian menyeru: Berdoalah kalian kepada-Ku, Pasti Aku kabulkan doa kalian.” Rasulullah saw. juga bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling bakhil di antara manusia adalah orang yang pelit salam. Dan selemah-selemah manusia adalah orang yang tidak mau berdoa.”
Jika kita simak hadist diatas , maka kita bisa mengambil pelajaran bahwa orang yang tidak mau berdoa adalah orang yang paling lemah; ini mengandung pengertian bahwa ternyata orang yang berusaha saja tanpa disertai doa, terlihat secara awam sebagai orang yang tak lemah, namun nyatanya justru orang tersebut dikatagorikan sebagai orang yang lemah.
Dari Salman berkata, Rasulullah saw. bersabda:
“Putusan atau qadha’ Allah tidak bisa ditolak kecuali dengan doa. Dan sesuatu tidak akan menambah umur kecuali kebaikan atau al-birr.”
Yang ini aku mengartikan bahwa semua lelikuan perjalanan seorang hamba telah dicatat oleh Allah dalam scripNya, dan kita otomatis akan menjalani seperti keputusan atau qadha, yang tertulis dikitabNya tersebut ; dan ternyata hal itu bisa dirubah ya…. dengan doa sebagaimana doa dibawah ini :
(DOA NISYFU SYA’BAN )
“Ya Allah, Yang Mempunyai Karunia, dan tiada seorang pun yang mengaruniai Engkau, Hai Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, hai Yang Maha Kaya dan Maha Pemberi nikmat, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Yang Meninggikan pangkat orang-orang yang bergantung kepadaNya, dan melindungi orang-orang yang minta perlindungan, dan Penjaga orang-orang yang takut. Ya Allah, jika Engkau telah menulis (tetapkan) bagiku pada buku induk di sisi Engkau, tentang kecelakaan, halangan kekurangan dan sempit rezeki, maka hapuslah Ya Allah! Dengan keutamaan Engkau, kecelakaanku, halanganku, kekuranganku, dan kesempitan rezekiku, dalam buku indukMu dan tetapkanlah aku di sisi Engkau, sebagai orang yang beruntung, yang dianugerahi rezeki dan yang memperoleh taufik untuk berbuat kebaikan. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firmanMu itu adalah hak dalam kitabMu yang diturunkan pada lisan Nabi Muhammad yang diutus. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki). dan disisiNyalah terdapat Ummul Kitab.
Ya Allah, dengan kebesaranMu yang nyata pada malam pertengahan bulan Syaban yang mulia, yang pada malam itu segala perkara ditetapkan, maka hapuskanlah dari kami keburukan yang kami ketahui, dan apa saja yang Engkau lebih mengetahui sesungguhnya Engkau Maha Mengethaui perkara yang gaib.
Dengan belas kasihMU! Hai Dzat Yang Pengasih lagi Penyayang, tetapkanlah keberkatan dan kesejahteraan atas junjungan Nabi Muhammad SAW keluarganya dan para sahabatnya “

Itulah sebabnya pada waktu Sya’banan , dianjurkan untuk berdoa , dikarenakan hitungan dari penetapan putusan atau qadha itu diawali bulan sya’ban sampai awal bulan sya’ban tahun berikutnya sebagaimana
Hadist dibawah ini :
“Ajal-ajal manusia itu diputuskan dari Syaban hingga bulan Syaban berikutna. Ada orang yang baru menikah, dan ada yang anaknya baru saja lhir, namun nama orang itu telah tercantum dalam Buku Induk.” (Hadits Riwayat Imam Ad-Daylani, Ibnu Abid Dunya, Ibnu Jarir, Al Baihaqi, dan Ibnu Abi Hatim).

“Tiada setiap muslim berdoa dengan suatu doa, dalam doa itu tidak ada unsur dosa dan memutus tali silaturahim, kecuali Allah pasti memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal; adakalanya disegerakan doanya baginya, adakalanya disimpan untuknya diakhirat kelak, dan adakalanya dirinya dihindarkan dari keburukan.” Para sahabat bertanya: “Jika kami memperbanyak doa?” Rasulullah saw. bersabda: “Allah lebih banyak (mengabulkan doa).”
Hadist diatas juga menegaskan; bahwa doa yang tidak ada unsur perbuatan dosa dan memutus tali silahturahmi akan dikabulkan Allah dalam bentuk : 1. Langsung dikabulkan sesuai permintaannya . 2.Ditunda untuk diberikan diakherat kelak. 3. Digantikan dengan penghindaran terhadap keburukan yang akan menimpanya.
Inilah yang kadang sering menjadikan seseorang enggan berdoa kepada Allah , berdoa terus tapi kok rasanya tidak dikabul-kabulkan , padahal dia tidak pernah memperhatikan bahwa mungkin doanya itu dikabulkan dalam bentuk yang lain, yang lebih bermanfaat baginya, yang lebih mengandung kebaikan baginya . Dan kalaupun tidak keduanya, ternyata doa itu tersimpan sebagi pahala yang akan tergantikan kelak dikehidupan akheratnya.

Rasulullah saw. bersabda: “Tiada di atas permukaan bumi seorang muslim yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Allah akan mendatangkan kepadanya apa yang ia pinta, atau Allah palingkan darinya keburukan. Ketika ia tidak berbuat dosa atau sedang memutus hubungan silaturahim.”

Rasulullah saw. juga bersabda dalam hadits Qudsi, Allah swt. berfirman:
“Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku.”
Dari hadist diatas, maka kita bisa mengambil pelajaran untuk selalu berprasangka baik kepada Allah manakala kita berdoa terus, namun belum satupun dari doa kita yang dikabulkan.

Adab Berdoa

1. Memakan makanan dan memakai pakaian dari yang halal.

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” Imam Muslim

2. Hendaknya memilih waktu dan keadaan yang utama, seperti:

a. tengah malam,
Rasulullah saw. bersabda:
“Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hambanya adalah di waktu tengah malam akhir. Jika kamu mampu menjadi bagian yang berdzikir kepada Allah, maka kerjakanlah pada waktu itu.”

Dari Jabir berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya bagian dari malam ada waktu yang apabila seorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dan sesuai dengan waktu itu, pasti Allah mengabulkannya.” Imam Ahmad menambah: “Itu terjadi di setiap malam.”

b. saat sujud.
Rasulullah saw. bersabda: “Dan adapun ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian berdoa, niscaya akan diijabahi doa kalian.”

c. ketika adzan.
Rasulullah saw. bersabda: “Ketika seorang muadzin mengumandangkan adzan, maka pintu-pintu langit dibuka, dan doa diistijabah.”

d. antara adzan dan iqamat.
Rasulullah saw. bersabda: “Doa antara adzan dan iqamat mustajab, maka berdoalah.”

e. ketika bertemu musuh.
Dari Sahl bin Saad, dari Nabi saw. bersabda: “Dua keadaan yang tidak tertolak atau sedikit sekali tertotak; doa ketika adzan dan doa ketika berkecamuk perang.”

f. ketika hujan turun.
Dari Sahl bin Saad dari Nabi saw. bersabda: “Dan ketika hujan turun.”

g. potongan waktu akhir di hari Jum’at.
Rasulullah saw. bersabda: “Hari Jum’at 12 jam tiadalah seorang muslim yang meminta kepada Allah sesuatu, kecuali pasti Allah akan memberinya. Maka carilah waktu itu di akhir waktu bakda shalat Ashar.”

h. doa seseorang untuk saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya.
Dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Darda’ berkata: “Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang berdoa bagi saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu, kecuali Malaikat berkata, bagimu seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” Dalam kesempatan yang lain Rasulullah saw. bersabda: “Doa seorang al-akh bagi saudaranya tanpa sepengetahuan dirinya tidak tertolak.”

i. hendaknya ketika tidur dalam kondisi dzikir, kemudian ketika bangun malam berdoa.
Dari Muadz bin Jabal dari Nabi saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang tidur dalam keadaan dzikir dan bersuci, kemudian ketika ia bangun di tengah malam, ia meminta kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah pasti mengabulkannya.”

3. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat doa tangan.

Dari Salman Al-Farisi berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seseorang yang mengangkat kedua tangannya berdoa kepada-Nya, Dia tidak menerima doanya, nol tanpa hasil.”
Hadist ini menjadi suatu bukti bahwa tidak ada satupun doa yang kita panjatkan kepada Allah tanpa memberikan suatu hasil , asalkan doa tersebut memenuhi kriteria sebagaimana yang disebutkan sebelumnya diatas.

4. Dengan suara lirih, tidak keras dan tidak terlalu pelan

Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepada-Nya tidak tuli dan juga tidak tidak ada / gaib.”

5. Tidak melampaui batas dalam berdoa.

Allah swt. berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan penuh rendah diri dan takut (tidak dikabulkan). Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang melampaui batas.” Al-A’raf:55. Contoh melampai batas dalam berdoa adalah minta disegerakan adzab, atau doa dalam hal dosa dan memutus silaturahim dll.

6. Rendah diri dan khusyu’.

Allah swt. berfirman:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” Al-Araf:55.

Allah swt. berfirman dalam surat Al-Anbiya’:90:
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”

7. Sadar ketika berdoa, yakin akan dikabulkan dan benar dalam pengharapan.

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” Imam Ahmad

Rasulullah saw. juga bersabda: “Jika salah satu di antara kalian berdoa, maka jangan berkata: “Ya Allah ampuni saya jika Engkau berkenan. Akan tetapi hendaknya bersungguh-sungguh dalam meminta, dan menunjukkan kebutuhan.”

Sufyan bin ‘Uyainah berkata: “Janganlah salah seorang dari kalian menahan doa apa yang diketahui oleh hatinya (dikabulkan), karena Allah swt. mengabulkan doa makhluk terkutuk, iblis laknatullah alaih. Allah swt. berfirman: “Berkata iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. Allah berfirman: “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.” Al-Hijr:36-37
Ayat diatas juga menunjukkan, begitu rasa cintanya Allah kepada makhluk hasil ciptaanNya juga, maka ketika syetan yang kita kenal sebagai makhluk yang terkutukpun, ketika memohon kepada Allah juga dikabulkan .

8. Hendaknya ketika berdoa memelas, menganggap besar apa yang didoakan dan diulang tiga kali.

Ibnu Mas’ud bekata: “Adalah Rasulullah saw. jika berdoa, berdoa tiga kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kali. Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah satu di antara kalian meminta, maka perbanyaklah atau ulangilah, karena ia sedang meminta kepada Tuhannya.”

9. Hendaknya ketika berdoa dimulai dengan dzikir kepada Allah dan memujinya dan agar mengakhirinya dengan shalawat atas nabi saw.

10. Taubat dan mengembalikan hak orang yang dizhalimi, menghadap Allah dengan ringan.

Dari Umar bin Khattab ra. berkata: “Sesungguhnya saya tidak memikul beban ijabah, akan tetapi memikul doa, maka ketika saya telah berupaya dalam doa, maka ijabah atau dikabulkan akan bersamanya.”
Ia melanjutkan: “Dengan sikap hati-hati dari apa yang diharamkan Allah swt. Allah akan mengabulkan doa dan tasbih.”

Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan kecuali orang yang sadar dalam berdoa. Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan dari orang yang mendengar, melihat, main-main, sendau-gurau, kecuali orang yang berdoa dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati.”

Dari Abu Darda’ berkata: “Mintalah kepada Allah pada hari di mana kamu merasa senang. Karena boleh jadi Allah mengabulkan permintaanmu di saat susah.” Dia juga berkata: “Bersungguhlah dalam berdoa, karena siapa yang memperbanyak mengetok pintu, ia yang akan masuk.”

Dari Hudzaifah berkata: “Akan datang suatu zaman, tidak akan selamat pada zaman itu, kecuali orang yang berdoa dengan doa seperti orang yang akan tenggelam.”

Menghindari kesalahan dalam berdoa
Ada beberapa praktek doa yang disebagian umat muslim masih terus berlangsung, padahal itu menjadi penghalang doa dikabulkan. Di antaranya adalah:

1. Berdoa untuk keburukan keluarga, harta dan jiwa.

Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian berdoa untuk kemadharatan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Jangan berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah Allah, padahal doa kalian membawa keburukan bagi kalian.” Imam Muslim

2. Terlalu keras dalam berdoa.
Allah berfirman:
“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya. Dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” Al-Isra’:110

3. Melampau batas.

Seperti berdoa agar disegerakan adzab, doa dengan dicampuri dosa dan memutus tali silaturahim.

4. Berdoa dengan pengecualian.

Contoh: “Ya Allah, ampuni saya jika Engkau berkenan.”
Doa diatas adalah contoh doanya orang yang angkuh, orang yang sombong.

5. Tergesa-gesa.

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Akan diijabahi doa kalian, jika tidak tergesa-gesa. Sungguh kamu telah berdoa, maka atau kenapa tidak diijabahi?” Imam Bukhari

Demikian tulisanku ini , namun sebagai penulis ini, aku senantiasa berdoa kepada Allah dengan doa atau permohonanku sebagai berikut :
“ Ya Allah…, Ya Robb-ku….yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang ; Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui, sesungguhnya kehidupanku ini ada ditanganMu; Engkaulah yang menguasai hidup dan matiku, dan jiwa hamba ini ada di tanganMu.
Ya Allah…, Ya Robb-ku….Engkau Maha Mengetahui segala apa yang hamba ini butuhkan, hamba ini perlukan, mana yang lebih utama, dan mana yang bisa dikemudiankan, juga mana yang mengandung manfaat utama bagi hambaMu ini.
Ya Allah…., Ya Robb-ku…cukupilah semua kebutuhanku dan keperluanku tersebut. Jadikanlah hamba ini termasuk hambaMu yang bersyukur atas segala nikmat yang telah Engkau berikan padaku, dan jadikanlah dan masukkanlah aku pada golongan orang-orang yang selalu Kau ridhoi ”

Di doaku itu aku menggantungkan,memasrahkan semuanya akan segala kebutuhaku kepada Allah, karena semata hanya Dialah yang tahu apa yang aku butuhkan, Dia yang Maha Tahu akan baik dan tidaknya apa yang aku butuhkan. Dan jika aku berdoa semata meminta sesuai apa yang jadi keinginan akan nafsuku, karena sebagai manusia biasa , yang ditakutkan olehku hanyalah aku meminta dalam doaku yang melebihi dari kewajaranku.
Semoga tulisan yang grotal-gratul ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar