Selasa, 11 Mei 2010

REALITY STORY (IX)

SEBUAH PELAJARAN HIDUP BAGI PARA PENGANGGUR

Baru sempat nulis suatu pelajaran hidup yang kudapat saat aku melakukan perjalanan ke Customer .
Senin, 10 Mei 2010 jam 10:00 pagi dikawasan jalan Laswi, pas aku melintas aku sempat melihat seseorang yang menarik perhatianku; Kenapa menarik perhatianku...???? , ini adalah jawabannya:
Si Fulan tersebut naik sepeda yang ber-tag : Bike To Work ; dasar...!, kalau sudah menyangkut sepeda dan ada tag: B2W pasti mencuri perhatian. Yang kedua: Si Fulan itu mencabuti sesuatu dari sebatang pohon. Entah apa yang dicabutnya..?!?. Tapi itu hanya sekilas saja, karena aku memang
mengejar waktu untuk ke Customer.
Sepulang dari Customer, udara yang terasa panas di Bandung , dan tak teratasi oleh semburan AC ;didukung rasa haus yang menyerangku (maklum Customernya entah lupa atao pelit....gak memberiku sekedar minuman atau snack....); memaksaku mencari....es kalmud (kalapa muda) ; dan entah ini suatu kebetulan atau gimana..., aku ketemu sama Si Fulan tadi , dan kebetulan juga tak jauh dari itu ada es kalmud....(bisa berenti sejenak, minum se kalmud, sama.....ah...interview)
Sejenak kemudian aku yang pasti sudah duduk bareng si Fulan tersebut di area es Kalmud ;; akupun menanyai apa yg sedang dilakukannya.
" Bapak ini menganggur, mencari pekerjaan susah, makanya Bapak mencari kesibukan bersepeda keliling kota, mencabuti paku-paku dan kawat yang melilit dipohon , juga memunguti paku,mur,baut, atau logam-logam lain yang ada dijalan...lumayan hasilnya bisa Bapak jual perkilo 2000rupiah " Katanya memulai bercerita. Kupersilahkan Bapak itu meminum es kalmud yang sengaja aku pesankan juga buat dia.
Akupun bertanya tentang keluarganya.
" Ada..., cuman ya ibaratnya seperti tak punya ; istri sudah meninggal, anak sudah pada nikah, ikut suaminya diluar kota ; jadi ya Bapak sendirian "
"Bapak jadi hidup sendiri...., apa anak Bapak gak memikirkan kesendirian Bapak diusia yang sudah tua ini....maaf umur Bapak berapa ? " Tanyaku.
" Umur Bapak sudah 67tahun....masih kelihatan agak muda ya....(sambil tersenyum narsis ); Bapak gak mau menjadi beban anak...biarlah Bapak hidup sendiri....,Bapak masih mampu mencari rejeki yang halal untuk hidup ini "
" Bapak dulu kerja dimana..?, terus berarti dapat pensiun...? " Tanyaku.
Si Fulan itu menggeleng pelan. " Dulu kerja di Tarumatex, terus sudah pensiun..., pesangonnya sudah habis buat menikahkan anak...., mementaskan mereka sebagai kewajiban Bapak sebagai orangtuanya..., jadi sekarang ya begini....mencari rejeki dari memungut logam di jalanan..."
" Sehari bisa dapat berapa...?, dan apa cukup untuk kebutuhan hidup Bapak...? " Tanyaku penasaran pingin tahu....
" Ya dicukup-cukupin tho Mas...., sehari misal dapat 2 kilo...ya itu yang dimakan...."
Sejenak aku menghitung 2 x 2000 = Rp 4000 untuk makan sehari.....Glek....! (kebayang kalau itu misalnya terjadi padaku...)
Si Fulan itu tersenyum atau tertawa kecil melihatku yang seperti orang bingung dan heran.
" Ya...inilah hidup, asal Bapak gak mengemis.....; dimata Yang Maha Kuasa.....Bapak akan tercatat sebagai hambaNya yang mulia " ; Asli....kalimat ini membuat merinding.....; menyentuh banget....; sebegitukah si Fulan ini menjalani takdir hidupnya dengan penuh ikhlas dan sabar.
Ada pelajaran yang dapat aku ambil dari perbincangan ini :
1. Orang mulia adalah orang yang tak mau mengadahkan tangannya, meski dia sebenarnya sangat membutuhkan; dia merasa malu kepada Dzat pemberi rejeki dan kehidupan.
2. Orang mulia adalah orang yang mau bekerja, tanpa bermalas-malasan; apapun hasilnya yang penting diberkahi dan halal.
3. Orang Mulia adalah orang yang bisa memberikan yang terbaik bagi lingkungannya, tampa membebani siapapun.
Terkadang dan banyak kujumpai orang yang berbanding terbalik dengan keadaan si Fulan tersebut. Banyak anak muda, berpendidikan, masih kuat tenaganya.....namun mereka memilih "menganggur" ketika tak mendapatkan pekerjaan sesuai yang dia idam-idamkan; mereka memilih menjadi beban orang-orang disekelilingnya;dan itu amatlah jauh dari ciri-ciri orang yang mulia.
" Kadangkala Allah menghendaki kepada hambaNya melalui tangan kuasaNya untuk menjalani dan meniti hidup dengan hikmah dan nikmah dari sesuatu yang kecil,sebelum Dia memberi kepada hambaNya tersebut sesuatu yang lebih besar dan sangat menyenangkan ; sungguh sedikit yang disyukuri itu akan lebih baik daripada banyak yang dikufuri "
Semoga tulisanku ini bisa membangkitkan semangat bagi para "penganggur"; dan setidaknya akan berguna bagi diriku dan keluargaku....
Anda setuju atau anda akan memberikan tambahan dan komentar....silahkan; marilah kita saling berwasiat akan kebenaran dan kesabaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar